Sejak memasuki abad 21, dapat dikatakan dunia
musik global mengalami krisis komposer terutama musik pop. Pada era
70an akhir hingga era 90an kita mengenal David Foster sebagai komposer
yang menghasilkan berbagai hits antara lain: After the Love Has Gone ( Earth, Wind & Fire ), Hard to Say I’m Sorry ( Chicago ), I Can Wait Forever ( Air Supply ), Through the Fire ( Chaka Khan ), You’re the Inspiration ( Chicago ), Glory of Love ( Peter Cetera ), I Have Nothing ( Whitney Houston ), You’ll See ( Madonna ), The Power of The Dream ( Céline Dion ) dan The Prayer ( Céline Dion & Andrea Bocelli ).
Sedangkan pada era 90an para penikmat musik
pop juga mengenal Kenneth Edmonds alias Babyface yang mencetak berbagai
hits antara lain : A Song for Mama ( Boyz II Men ), Another Sad Love Song ( Toni Braxton ), Breathe Again ( Toni Braxton ), Can We Talk ( Tevin Campbell ), Change the World ( Eric Clapton ), End of the Road ( Boyz II Men ), Exhale / Shoop Shoop ( Whitney Houston ), I Care ‘Bout You ( Milestone ), I’ll Make Love to You ( Boyz II Men ), I’m Your Baby Tonight ( Whitney Houston ), Last Night ( Az Yet ), Miracle ( Whitney Houston ), Superwoman ( Karyn White ), Take a Bow ( Madonna ), ‘Til You Do Me Right ( After 7 ), Water Runs Dry ( Boyz II Men ), Why ( 3T feat. Michael Jackson ) dan You Mean The World To Me ( Toni Braxton ).
Bagaimana dengan di abad 21 ini ? Banyak
komposer musik pop yang menciptakan berbagai hits tentunya, akan tetapi
belum bisa untuk disejajarkan dengan kedua nama komposer yang saya
sebutkan di atas. Komposer seperti David Foster dan Babyface adalah
tipikal komposer yang menghasilkan tembang – tembang abadi dan tak
lekang dimakan jaman.
Krisis komposer pop dunia ini berlanjut
hingga penghujung dekade awal 2000, tepatnya pada tahun 2009,
tersebutlah sebuah nama yaitu The Smeezingtons yang merupakan tiga
musisi terdiri atas Bruno Mars, Philip Lawrence dan Ari Levine. Trio
inilah yang menghadirkan kembali harmonisasi nada nan manis pada
komposisi musik pop pada era yang bisa dibilang semua lagu bernada
hampir sama alias gitu – gitu aja. Mereka berhasil mengembalikan harmoni Rhythm & Blues pada musik pop yang selama era 2000an ini lebih condong ke musik Hip Hop ataupun Electronica Dance Music.
Diantara ketiga anggota The Smeezingtons, ada
seorang personil yang lebih dominan daripada anggota lainnya yaitu
Bruno Mars karena kemampuan vokalnya yang unik dan luar biasa. Bruno
kerap tampil sebagai bintang tamu dengan menghadirkan vokalnya di setiap
lagu yang diciptakan The Smeezingtons untuk artis – artis selain
dirinya dan hebatnya lagi semua lagu yang menampilkan vokal Bruno
tersebut menjadi hits dan merajai tangga lagu di berbagai belahan dunia !
Lagu – lagu hits yang telah dibuat oleh The Smeezingtons untuk artis selain Bruno Mars adalah : Get Sexy ( Sugababes ), Wavin’ Flag ( K’naan ), Nothin’ on You ( B.o.B feat. Bruno Mars ), Billionaire (Travie McCoy feat. Bruno Mars), F*ck You (Cee Lo Green), Rocketeer (Far East Movement feat. Ryan Tedder), Bow Chicka Wow Wow (Mike Posner feat. Lil’ Wayne), Lighters (Bad Meets Evil feat. Bruno Mars), Young, Wild & Free (Snoop Dogg & Wiz Khalifa feat. Bruno Mars) dan Never Close Our Eyes (Adam Lambert).
Selain tergabung dalam The Smeezingtons, Bruno pun sukses bersolo karir dengan 2 album yang dirilis hingga saat ini yaitu Doo-Wops & Hooligans yang dirilis pada tanggal 4 Oktober 2010 dan Unorthodox Jukebox yang dirilis pada tanggal 6 Desember 2012 lalu. Semua lagu yang terdapat di dalam album solo Bruno Mars diciptakan oleh The Smeezingtons,
baik oleh mereka sendiri maupun bekerjasama dengan komposer lainnya.
Album pertamanya laris manis di pasar musik dunia dan hingga saat
tulisan ini dibuat telah mencapai angka 6 juta copy, sedangkan album keduanya di pasaran Amerika Serikat saja hingga kini telah terjual lebih dari 1 juta copy.
Siapakah Bruno Mars hingga bisa begitu merajalela di industri musik dunia hanya dalam waktu 3 tahun ? Bruno
Mars lahir dengan nama Peter Gene Hernandez pada tanggal 8 Oktober 1985
di Honolulu, Hawaii. Ayahnya bernama Peter Hernandez berdarah campuran
puerto Rico dan Yahudi merupakan pemain perkusi yang memainkan lagu -
lagu Rock & Roll Little Richard, sedangkan ibunya bernama
Bernadette San Pedro Bayot berasal dari Filipina merupakan seorang
penari dan penyanyi. Bruno adalah nama panggilan yang diberikan ayahnya
pada saat ia berumur 2 tahun karena mengingatkan sang ayah pada sosok
pegulat profesional legendaris bernama Bruno Sammartino.
Sebagai anak yang berasal dari keluarga musisi, sejak kecil ia telah akrab dengan beragam aliran musik seperti reggae, rock, hip hop dan R & B. Pamannya adalah seorang peniru Elvis Presley, dan sang paman juga mendorong Bruno kecil yang berusia 3 tahun untuk manggung. Saat berusia 4 tahun, Bruno mulai tampil reguler 5 hari dalam sepekan bersama band keluarganya yang dinamakan The Love Notes, yang membuatnya terkenal di seantero pulau sebagai “ Elvis cilik “ bahkan tampil dalam film “ Honeymoon in Vegas “ pada tahun 1992.
Masa kecilnya yang dihabiskan dengan tampil
sebagai peniru Elvis berdampak besar terhadap proses bermusik dan teknik
penampilannya di atas panggung. Ia menyatakan : “ Aku menyaksikan yang
terbaik. Aku penggemar berat Elvis era 1950an dimana ia akan naik
panggung dan membuat orang – orang ketakutan karena ia adalah sebuah
kekuatan tersendiri dan para gadis akan menggila ! Hal yang sama
terhadap Prince atau The Police. Mereka adalah orang – orang yang tahu
bahwa penonton datang untuk menyaksikan sebuah pertunjukan, maka aku
menyaksikan mereka dan aku sangat senang mempelajari mereka karena aku
adalah penggemar mereka “. Musik Bruno Mars saat ini memperlihatkan
rentang berbagai gaya dan pengaruh musik yang luas, termasuk didalamnya
pop, rock, reggae, R&B, jazz, soul, dan hip hop.
Namun bila dicerna keseluruhan karya Bruno Mars akan kita temukan
benang merahnya yaitu kecintaannya tehadap melodi, hal yang diakui oleh
Bruno sendiri.
Mengenai pengalamannya sebagai “ Elvis cilik “
Bruno mengatakan, “ Aku tidak terlalu ingat. Aku mungkin belum lancar
bicara saat itu. Tetapi aku hebat saat melakukannya “. Di waktu sekolah
ia tetap bermain dengan teman – temannya tetapi sepanjang hari ia tak
sabar untuk pulang dan manggung di malam harinya. “ Rasanya seperti
menjadi Batman. Aku ke sekolah dan teman – teman memanggilku Peter, lalu
kita bermain bisbol, bola sepak. dan hal lainnya, lalu – “
baiklah teman – teman, aku harus pulang “ – kau berganti kostum, dan
dalam sekejap kau menjadi Bruno, sang peniru Elvis termuda di dunia ! “
Setamat SMA di usia 17 tahun, Bruno pindah
dari Hawaii ke Los Angeles untuk mengembangkan karirnya. Ia menggunakan
nama pangungnya dari nama panggilan yang diberikan ayahnya, lalu
menambahkan kata “ Mars “ di belakangnya karena “ Aku merasa bahwa aku
tidaklah menarik, dan banyak gadis yang bilang bila aku bukan berasal
dari dunia ini, jadi aku merasa aku berasal dari Mars “. Itulah awal
mula nama Bruno Mars yang disandangnya hingga kini.
Tidak lama setelah pindah ke LA, Bruno bergabung dengan perusahaan rekaman Motown Records meski tidak membuahkan hasil apapun. Walau demikian, di Motown inilah ia bertemu dengan seorang penulis dan produser Philip Lawrence serta Ari Levine seorang sound engineer dan pemilik studio. Mereka bertiga mulai membuat lagu bersama – sama dan akhirnya sepakat membentuk tim The Smeezingtons.
Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bruno Mars merilis album solo pertamanya yang berjudul Doo-Wops & Hooligans.
Album ini langsung melejitkan namanya sebagai penyanyi, penulis lagu
dan produser yang mempunyai potensi dan bakat luar biasa. Tercatat 5
buah single resmi yang diluncurkan dari album ini yaitu Just the Way You Are, Grenade, The Lazy Song, Marry You dan Count on Me. Kelima single ini merajai tangga lagu diberbagai negara dan menjadikan konser - konsernya sebagai konser yang selalu sold out di belahan dunia manapun.
Album pertama Bruno Mars ini didominasi
dengan tema - tema cinta, optimis, patah hati, persahabatan dan
spontanitas ala anak muda. Untuk saya sendiri tembang yang sangat
berkesan di album ini selain Just the Way You Are adalah lagu Talking To The Moon
terutama versi piano akustik, yang mengingatkan saya dengan harmonisasi
melodi layaknya lagu – lagu balada Jazz era 80an yang tidak pernah
terdengar lagi di masa sekarang ini.
Karir Bruno yang terang benderang sempat tercoreng karena ulahnya sendiri. Tak lama setelah single pertamanya Just the Way You Are
merajai tangga lagu di Amerika Serikat, tepatnya pada tanggal 19
September 2010, Bruno Mars ditangkap oleh polisi di kamar mandi Kasino Hard Rock,
Las Vegas dan dikenakan dakwaan kepemilikan kokain. Mengenai hal ini
dia berujar “ Aku dikaruniai rekaman nomer satu dan aku malah berulah
dengan melakukan hal bodoh “. Dakwaan terhadapnya dibatalkan setelah
Bruno setuju untuk menghadiri bimbingan penyuluhan narkoba dan
memberikan pelayanan masyarakat.
Setelah album pertamanya sukses besar,
bagaimana dengan album keduanya ? Dengan berbagai komposisi lagu yang
terdapat dalam album Unorthodox Jukebox, saya rasa tidak akan
sulit buat pemuda ini mengulangi sukses album perdananya. Album kedua
ini mengangkat tema - tema yang jauh lebih berani daripada album
pertamanya. Di album ini Bruno Mars tanpa malu - malu mengangkat tema
seks dalam lagu - lagunya seperti Locked Out of Heaven dan Gorilla.
Single pertama dari album tersebut adalah Locked Out of Heaven, sebuah tembang yang mengingatkan saya pada lagu - lagu The Police. Bruno sendiri mengakui bahwa lagu tersebut memang terinspirasi dari The Police karena ia sangat menggemari grup legendaris itu. Lagu Locked Out of Heaven
sebenarnya sebuah lagu yang bisa dikatakan agak porno, bahkan Bruno
sendiri mengatakan bahwa lagu tersebut bercerita mengenai vagina dan
hubungan intim. Dan layaknya mimpi yang berubah jadi nyata, Bruno Mars
berkesempatan tampil dengan idolanya yaitu Sting di malam anugerah
Grammy tanggal 13 Februari 2013 lalu. Mereka berduet membawakan lagu Locked Out of Heaven dan Walking On The Moon lalu mengakhiri penampilan mereka dengan menyanyikan lagu karya Bob Marley Could You Be Loved bersama Rihanna, Ziggy Marley dan Damian Marley.
Single kedua album Unorthodox Jukebox adalah sebuah balada manis bertema patah hati dengan judul When I Was Your Man yang mengingatkan saya dengan balada soul ala Motown dan tembang Bruno Mars yang terdapat dalam album The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1: (Original Motion Picture Soundtrack) yaitu It Will Rain. Dalam penampilannya di sebuah acara talkshow di amerika Serikat Ellen, Bruno Mars mempertunjukan kepiawaiannya bermain piano sambil menyanyikan lagu When I Was Your Man dan seperti dejavu saya seakan menyaksikan Stevie Wonder di usia mudanya. Bahkan Ellen De Generres sang pembawa acara talkshow tercengang dan mengatakan bahwa Bruno Mars ” crazy talented! “.
Saya mencatat ada sebuah lagu yang cukup menarik di album ini, yaitu Gorilla.
Tembang ini sebenarnya menceritakan mengenai sepasang manusia yang
berhubungan intim bagaikan binatang dan juga terdapat sebuah kata slang yang cukup kasar yaitu motherf*cker, tetapi dengan jenius Bruno Mars membungkusnya dalam sebuah kemasan balada manis. Benar - benar brilyan !
Adapun tembang yang yang paling saya sukai di album ini adalah Treasure,
sebuah lagu yang sangat jauh di luar bayangan saya akan diciptakan oleh
seorang Bruno Mars. Sekedar ilustrasi, saya dibesarkan dalam lingkungan
dengan beragam jenis musik. Dari bapak, saya terbiasa menikmati lagu -
lagu Beatles, Nat King Cole, Elvis Presley, Bee Gees, The Rolling Stones hingga Jetro Tull, Pink Floyd, Genesis dan Led Zeppelin.
Dari kakak - kakak saya, saya terbiasa mendengarkan lagu - lagu Phil
Collins, David Foster, Chicago, TOTO, The Police, U2, Sting hingga 80’s Jazz dan R&B sounds seperti Heatwave, Knife, dan Earth Wind & Fire atau yang biasa saya sebut EWF, juga Duran Duran, Spandau Ballet, New Order, Michael Jackson hingga band glam rock seperti Guns N Roses, Poison, Bon Jovi dan lain - lain. Saya juga terbiasa mendengarkan lagu - lagu 90’s rock seperti Nirvana, Pearl Jam, Live, Red Hot Chili Peppers, Rage Against The Machine hingga Oasis, Blur, Suede, dan band - band brit pop lainnya dari saudara - saudara maupun teman - teman lingkungan pergaulan saya yang lebih tua. Kembali ke lagu Treasure,
saya sempat takjub kala mendengarnya pertama kali. Sebagai seorang
penikmat musik, saya tidak pernah mendengar di generasi saya ada musisi
yang membuat lagu seperti ini. Silakan anda dengarkan Treasure dan saya yakin anda akan merasa berada di era 80an saat mendengarkan lagu - lagu milik EWF, Heatwave maupun Michael Jakson di era tersebut. Itulah yang menyebabkan saya tidak pernah bosan mendengarkan Treasure.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Billboard mengenai album Unorthodox Jukebox,
Bruno Mars mengatakan ” aku masuk studio, merekam dan menulis lagu
apapun yang aku inginkan. Album ini mewakili kebebasanku “. Di album
keduanya ini memang musik Bruno Mars terdengar lebih lintas genre dan
sangat terlihat bahwa ia tidak mau dikotak - kotakkan
jenis musiknya. Bruno memang memiliki warna vokal unik yang bisa melebur
ke dalam setiap jenis musik, sebuah warna vokal yang dapat digolongkan
sebagai donor universal sehingga tidak akan sulit baginya menyanyikan
lagu genre apapun.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah GQ
saat ditanya mengenai rahasia sebuah lagu yang bagus menurut Bruno
Mars, ia mengatakan ” Untukku ? Menghipnotisku dalam 3 detik pertama,
meneggakkan telingaku, memberikan sesuatu yang belum pernah kurasakan
sebelumnya… dan kemudian menghantam wajahku “. Ia menambahkan ” Kau tahu
bagaimana sulitnya membuat sebuah lagu hits ? Sangat sulit. Mungkin
salah satu hal yang paling sulit dilakukan. Aku tidak pernah mau keluar
dengan sesuatu yang aman dan mengatakan ‘ lagu ini terdengar bagus !’.
Harus lebih dari sekedar bagus. Musik yang aku sukai bagaikan peristiwa
untukku. Bohemian Rhapsody adalah lagu favoritku - lagu itu
adalah sebuah peristiwa. Dan itulah yang ingin kulakukan. Aku yakin lagu
tersebut mengguncang dunia. Billie Jean mengguncang dunia. Smells Like Teen Spirit. Lagu - lagu tersebut bagaikan berbagai peristiwa “.
Seperti yang dilakukannya, menurut Bruno,
lagu - lagu terbarunya ” Sangat sulit dijelaskan. Kenapa aku terus
melakukannya. Perasaan itulah yang terus kau kejar dan kejar. Kau hanya
bisa merasakannya di udara lantas kau merubahnya menjadi sesuatu. Itulah
rasanya “.
Banyak yang mengatakan bahwa Bruno Mars saat
ini layaknya Michael Jackson semasa jaya, saya kurang sependapat dengan
opini tersebut. Menurut saya, Michael Jackson adalah Michael Jackson,
seorang legenda yang mendapat tempat tersendiri di dalam industri musik
dunia, sedangkan Bruno Mars bukanlah seorang moonwalker dan
penebar sensasi. Bruno Mars adalah seorang komposer, musisi multi
instrumentalis, pemuda sederhana yang rendah hati walaupun banyak sekali
artis terkenal berhutang budi kepadanya. Saya yakin akan banyak sekali
karyanya yang akan bertaburan di masa depan karena Bruno Mars menurut
saya adalah sebuah oase di tengah padang tandus dan salah satu komposer
terbaik generasi saya !
8 Fakta menarik mengenai Bruno Mars :
1. Mempunyai sebuah mobil muscle car yaitu Chevy Super Sport Nova tahun 1967 warna emas
2. Memelihara seekor anjing jenis Rottweiler bernama Geronimo
3. Pekerjaan pertamanya saat pindah dari Hawaii ke LA adalah sebagai Disc Jockey ( dan langsung dipecat karena ia sebenarnya tidak bisa ngeDJ )
4. Suka bermain poker dan gemar ke kasino
5. Pertama kali masuk kasino untuk berjudi saat berusia 19 tahun ( masih dibawah umur )
6. Selalu membawa uang tunai dalam jumlah cukup besar kemana - mana ( bayangkan ribuan dollar )
7. Kakak kandungnya, Eric Hernadez, adalah pemain drum di band pengiringnya Hooligans
8. Bila menikah, ia ingin lagu pengiring untuk pengantinnya adalah Eye of the Tiger milik Survivor ( bayangkan film Rocky )
Salam Damai Itu Indah,
AD
Track of The Day : Treasure ( Bruno Mars )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar