Sabtu, 15 September 2012

34 KHASIAT KULIT MANGGIS

1.Anti-fatigue (energy booster / memberi tenaga) 2. Powerful anti-inflammatory (prevents inflammation / anti peradangan) 3. Analgesic (prevents pain/mencegah sakit urat saraf) 4. Anti-ulcer (stomach, mouth and bowel ulcers) 5. Anti-depressant (low to moderate / mencegah kemurungan) 6. Anxyolytic (anti-anxiety effect/mencegah kegelisahan, panik & cemas) 7. Anti-Alzheimerian (helps prevent dementia/mencegah penyegah Alzheimeria) 8. Anti-tumor and cancer prevention (shown to be capable of killing cancer cells/Mencegah kanker) 9. Immunomodulator (helps the immune system/system kekebalan) 10. Anti-aging (Anti penuaan) 11. Anti-oxidant (Antioksidan / Buang toxic / membuang racun dalam badan) 12. Anti-viral (membunuh kuman) 13. Anti-biotic (modulates bacterial infections) 14. Anti-fungal (prevents fungal infections / anti infeksi oleh jamur) 15. Anti-seborrheaic (prevents skin disorders) 16. Anti-lipidemic (blood fat lowering / membuang kolesterol) 17. Anti-atherosclerotic (prevents hardening of arteries) 18. Cardioprotective (protects the heart / menjaga kesehatan jantung) 19. Hypotensive (blood pressure lowering / merendahkan tekanan darah) 20. Hypoglycemic (anti-diabetic effect, helps lower blood sugar / mengurangi gula dalam darah) 21. Anti-obesity (helps with weight loss / mencegah obesitas) 22. Anti-arthritic (prevention of arthritis / mencegah sakit tulang) 23. Anti-osteoporosis (helps prevent the loss of bone mass / mencegah tulang rapuh) 24. Anti-periodontic (prevents gum disease / mencegah gusi berdarah) 25. Anti-allergenic (prevents allergic reaction) 26. Anti-calculitic (prevents kidney stones/cegah batu karang) 27. Anti-pyretic (fever lowering/rendahkan suhu badan) 28. Anti-Parkinson (penyakit saraf parkinson) 29. Anti-diarrheal (mencegah diare) 30. Anti-neuralgic (reduces nerve pain/ meringankan sakit urat saraf) 31. Anti-vertigo (prevents dizziness) 32. Anti-glaucomic (prevents glaucoma/sakit mata) 33. Anti-cataract (prevents cataracts) 34. Pansystemic (has a synergistic effect on the whole body/Mengimbangi seluruh badan) (Sumber: www.xamthone-antiaging.com)
Khasiat Buah Manggis XAMthone Plus. Manggis adalah satu-satunya buah yang tidak pernah busuk walaupun didiamkan berada diatas tanah selama apapun. Malahan Dia akan mengering dan menjadi kayu. Itu semua dikarenakan Manggis mempunyai antioksidan yang luar biasa. Berikut ini kami sajikan 17 + 34 Khasiat dari Buah Manggis ; 1. MENYEMBUHKAN DAN MENCEGAH KANKER Sekarang ini sedang dilakukan penelitian yang tiada henti tentang khasiat buah manggis terhadap penyakit-penyakit kanker. Hasil penelitian sementara, ekstrak yang terdapat pada buah manggis dapat mencegah tumbuhnya sel-sel pada penderita leukimia, menahan laju perkembangan sel pada kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker usus. 2. MENCEGAH PENYAKIT YANG MEMATIKAN Buah ini berkhasiat mengatasi penyakit yang dianggap berbahaya seperti diabetes, kanker, arthritis, Alzheimer, penyakit jantung, dan lainnya. Buah manggis memiliki kandungan zat xanthones yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit yang mematikan seperti di atas. 3. MENGURANGI BERAT BADAN Masalah kegemukan terjadi karena membran sel dalam tubuh kita mudah membesar dan mengeras. Dan ini bisa diatasi oleh zat xanthones yang terdapat dalam buah manggis. Zat tersebut melunakkan kembali sel-sel, dan dengan cepat mengubah zat makanan menjadi energi. Kondisi ini membuat kita menjadi lebih sehat dan pada saat yang bersamaan bisa mengatasi kegemukan. 4. MENGHILANGKAN RASA SAKIT Buah manggis juga berkhasiat mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Seorang dokter di Amerika Serikat mengaku mengganti obat-obatan penghilang rasa sakit yang diderita di lehernya dengan mengkonsumsi buah manggis secara rutin. 5. MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG Penyakit jantung dan arteriosclerosis terjadi karena pembuluh darah di sekitar jantung kehilangan elastisitasnya. Dan buah manggis bisa memulihkan kembali elastisitas pembuluh darah melalui antimikorbial dan antioksidan yang dimiliki buah tersebut. Setelah pembuluh di sekitar jantung sehat dan kuat, maka risiko terhadap serangan penyakit jantung berkurang. 6. MELAWAN RADIKAL BEBAS Buah manggis mengandung catechins yang terbukti lebih efektif dan lebih berdaya guna dibandingkan vitamin C atau vitamin E dalam melawan radikal bebas yang ada di dalam tubuh kita. Dokter Frederc Templeman yang menulis buku “A Doctor Challenge, A Mangosteen Solution” menyarankan bahwa mengkonsumsi buah manggis setiap hari sebagai makanan suplemen, akan mendapatkan zat antioksidan lebih banyak dibandingkan suplemen manapun yang ditawarkan dalam obat-obatan. 7. MENGURANGI TEKANAN DARAH TINGGI Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga terjadi karena adanya gangguan pada pembuluh darah, dan ini beresiko terhadap penyakit jantung dan stroke. Buah manggis bisa mengatasi hal tersebut, terutama untuk menormalkan berat badan. 8. MEMELIHARA PENCERNAAN Semakin berumur manusia, maka secara alamiah semakin berkurang zat asam di dalam perut. Kondisi ini meningkatkan bakteri di dalam perut sehingga menimbulkan penyakit diare, kemampuan usus menyerap makanan semakin berkurang, dan kelebihan gas. Gejalan-gejala seperti ini bisa diatasi oleh zat xanthones yang terdapat pada buah manggis. Xanthones berkhasiat mengatasi kelebihan bakteri, dan menyeimbangkan kembali kerja perut. 9. MENJAGA SALURAN KENCING Secara alamiah sesuai dengan bertambahnya usia, kemampuan otot-otot pinggul pada wanita akan menurun. Dan kondisi ini berpengaruh pada saluran kencing. Demikian juga dengan pria yang akan mengalami pembesaran prostat sesuai dengan bertambahanya usia. Hal ini sering menimbulkan infeksi karena bakteri-bakteri yang tidak berguna tidak bisa dikeluarkan secara menyeluruh melalui saluran kencing. Zat xanthones yang ada pada buah manggis termasuk zat yang mengaktifkan antibakteri. 10. MENGATASI GANGGUAN PERNAPASAN Salah satu keajaiban zat pembunuh bakteri xanthones yang terdapat pada buah manggis adalah mengatasi gangguan pernapasan. 11. MENYEMBUHKAN ASMA Asama tergolong penyakit mematikan akibat kerusakan sistem pernapasan. Buah manggis menjadi obat alternatif yang ideal untuk menyembuhkannya karena memiliki kemampuan melawan infeksi dan mengandung zat-zat yang mengurangi alergis. 12. MENGOBATI DAN MENCEGAH DIABETES Salah satu penyakit kronis yang banyak diderita manusia adalah diabetes. Dan untuk membantu proses penyembuhan disarankan mengkonsumsi buah manggis yang mengandung zat-zat yang menormalkan tekanan darah, memulihkan energi, dan zat yang mengurangi kelebihan gula dalam darah. 13. MEMELIHARA KEMAMPUAN MENTAL Gangguan atau kerusakan otak yang sekarang banyak dialami manusia adalah demensia, Alzherimer, Parkinson, stroke dan lain-lain yang merusak sistem syaraf pusat. Untuk mencegah hal ini, disarankan mengkonsumsi buah manggis yang banyak mengandung zat antioksidan. Zat ini juga mencegah mental degeneration (penurunan kemampuan mental). 14. MENINGKATKAN ENERGI Buah manggis berkhasiat memulihkan stamina. Beberapa orang yang memakan buah manggis secara teratur mengaku mendapatkan energi tambahan saat melakukan kerja keras. 15. MENURUNKAN KOLESTEROL Kolesterol “jahat” atau LDL (low density lippoprotein) yang berlebihan akan menempel di dinding dan menyempitkan pembuluh darah. Dan kondisi ini bisa dikurangi dengan zat xanthones yang terdapat pada buah manggis. 16. MENGATASI BATU GINJAL Penyakit batu ginjal biasanya dialami oleh lelaki. Untuk mencegah penyakit batu ginjal disarankan mengkonsumsi 3 ons atau lebih buah manggis setaip hari. Mengkonsumsi manggis akan membuat kita lebih sering kencing sehingga dapat mencegah munculnya batu ginjal. 17. MENCEGAH GANGGUAN PENGLIHATAN Katarak dan glukoma adalah gangguan penglihatan akibat radiasi yang menghilangkan protein pada lensa mata. Gangguan ini bisa diatasi dengan menghindari sinar matahari langsung (menggunakan kaca mata) dan mengkonsumsi manggis yang mengandung antioksidan. (sumber : http://www.elitha-eri.net/2009/07/15/khasiat-buah-manggis/)

Jumat, 14 September 2012

1. Jamur seharga 27 Juta Rupiah
Satu kilo jamur ini dapat mencapai harga 60 juta rupiah. Jamur White Truffle ini adalah jamur paling mahal di dunia. Rasanya yang mantap dan ‘earthy’ merupakan ciri khusus yang tidak dapat ditandingi oleh jamur lain. Jamur ini digunakan dalam ukuran yang sangat kecil (hanya sedikit parutan saja) dalam setiap masakan. Dan masakan yang menghidangkan jamur ini tentunya bukan masakan biasa. Jamur ini hanya bisa ditemui di Piedmont, Italia utara, dan hanya dipanen pada saat musim gugur. Panen-nya pun harus dibantu oleh anjing khusus yang mendapat latihan khusus juga! 2. Bumbu seharga 11 Juta Rupiah
Saffron tentunya bukan sekedar bumbu biasa. Dengan harga 11 Juta Rupiah per kilogram, tentunya Anda tidak akan berani membuang sia-sia bumbu dapur satu ini. Bumbu ini dibuat dari bagian bunga tumbuhan saffron crocus yang belum terbuka, dipanen dan dikeringkan secara khusus. 1 Kilogram saffron akan mengandung 200.000 pucuk bunga, dengan kata lain, bunga dari ladang tanaman saffron yang luasnya tiga kali lapangan sepakbola 3. Telur Ikan seharga 5 Juta Rupiah
Tentunya anda tahu, terutama bagi penggemar sushi, bagaimana rasa tobiko, tapi kita bukan membicarakan telur ikan ini, kita membicarakan mengenai caviar, yang tentunya, bukan juga caviar biasa, kita membicarakan mengenai Caviar Beluga, yang dikenal dengan nama Caviar Almas di Iran. Caviar ini didapat dari ikan Beluga Sturgeon, yang sudah mulai punah di Laut Kaspia dan Laut Hitam. Cara menikmatinya pun unik, dikatakan bahwa sendok terbaik untuk caviar ini adalah dengan sendok yang dilapisi mutiara. 4. Es Krim Coklat seharga 25 Juta Rupiah Restoran Serendipity 3 di New York benar-benar ambisius untuk membuat makanan penutup ini. Intinya adalah coklat dari 14 negara yang berbeda, diberi emas 23 karat seberat 5 gram, whipped cream yang ditaburi potongan daun emas yang aman dimakan, dan disajikan dengan La Madeleine au Truffle. Penyajiannya juga bukan gelas sembarangan, gelas yang digunakan berlapis emas dan terdapat gelang emas yang ditaburi intan 1 karat menyertai penyajian es krim yang bikin kantung kempes ini. 5. Minuman Keras seharga 20 Miliar Rupiah
Katanya sih, semakin tua anggur, akan terasa semakin enak. Bayangkan sampanye berusia 100 tahun, dengan botol dari 4 kilogram platinum murni, emas 24 karat, dan ditaburi 6.500 keping intan. Nama minuman ini: Henri IV Dudognon Heritage. Minuman ini di simpan selama minimal 1 abad dalam gentog kayu. Sampai sekarang, belum ada orang yang nekat membeli botolnya, apalagi mencicipi minuman ini. 6. Hamburger seharga 5 Juta Rupiah FleurBurger
yang dibandrol dengan harga 5 Juta Rupiah per porsi ini dihidangkan di Fleur de Lys, Mandalay Bay Hotel and Casino, di Las Vegas. Daging burger ini dibuat seutuhnya dari daging sapi Kobe, dan dihidangkan bersama dengan foie gras dan saus truffle, dengan roti brioche truffle. Burger super mewah ini dihidangkan dengan sebotol Chateau Petrus 1990. Selain itu, anda akan mendapat sertifikat khusus yang dikirimkan ke rumah Anda sebagai bukti bahwa anda tidak menghabiskan uang 5 juta tadi di meja judi, tapi karena anda makan burger.. 7. Kopi seharga 10 juta Rupiah Starbucks aja tidak semahal ini kan? Tapi Kopi Luwak dari negara kita tercinta, yang dikenal di dunia barat dengan nama alias Civet Coffee, dibuat dari buah kopi yang dimakan oleh Luwak (Civet dalam bahasa Inggris). Setelah dimakan, biji kopi ini kemudian dibersihkan, dipanggang, dikemas dan dijual. Memang kesannya menjijikkan, tapi kopi ini luar biasa langka, dan banyak sekali dicari oleh pecinta kopi. Read more at http://uniqpost.com/26502/7-macam-makanan-termahal-di-dunia/

wanita tercantik di dunia

1. Rosie Huntington
2. Katy Perry
3. Rihanna
4. Megan Fox
5. Olivia Wilde
6. Brooklyn Decker

cerita lucu

Pada suatu hari ada dua orang sahabat yang sedang berbincang-bincang Koko : "Di, tau ga cara biar telur jadi nanas?" Didi : "Mana mungkin telur bisa jadi nanas?" Koko : "Bisa koq, mau tau caranya? Sini ikut aku.." Kemudian mereka ke dapur dan merebus telur itu hingga panas. Kemudian Koko mengambil telur itu dan diletakan di mangkuk. Koko : "Sini ikut aku." Mereka berdua pun ke kamar adik Koko. Koko : "Dik, coba tadahkan tanganmu." (setelah ditadahkan kemudian diletakan di tangan adiknya) Adik : "Nanaaaaaasss..............Nanaaaaaaaaaassssss ssss !!!!" Koko : "Tuh kan telurnya jadi nanas.."

Sabtu, 08 September 2012

masjid cheng-ho

Syahdan, serombongan penjelajah dari Cina Daratan berlayar meniti gelombang menyembadani lautan luas tak bertepi, berkekuatan 27.800 orang prajurit dalam 67 kapal bambu, membawa serta perbekalan berikut ternak kambing dan ayam hidup untuk ‘dicicil’ selama perjalanan. Rombongan menuju ke Selatan, dipimpin perwira tangguh andalan Dynasti Ming, yaitu Kasim Muslim yang gemar berzikir dan pandai berceramah. Seluruh dunia mengenalnya sebagai ahli strategi perang laut yang handal! Ia adalah Laksamana Cheng Ho yang termasyhur. (tak ada hubungannya dengan Koo Ping Ho) Pada tahun 1407, Kaisar Yong Le (generasi ke-3 Dynasti Ming), menugaskan Laksamana Cheng Ho memburu salah satu jenderalnya yang memberontak dan kabur ke Nusantara, Chen Tsu Ji, selanjutnya diketahui memimpin komplotan bajak laut di Perairan Bangka-Belitung. Misi pengejaran ini juga adalah atas permintaan sahabatnya Raja Sriwijaya dari Wangsa Syailendra yang bertahta di Nusantara. Begitu bertemu musuh, Laksamana Cheng Ho langsung menggulung komplotan itu, membekuk pimpinannya dan mengirimkannya ke Peking. Reputasi itu membuat Raja Sriwijaya terkesan, lalu mengundang Laksamana Cheng Ho menginap beberapa malam di istananya, di tepi Sungai Musi nan elok…. Peristiwa itu telah menjadi bagian dari Sejarah Nusantara. Hingga beratus tahun kemudian, nama Cheng Ho tetap melekat dalam ingatan banyak orang, mengalir dari sejarah masa lalu, diabadikan dalam prasasti-prasasti, menjadi nama masjid dan nama kuil. Masjid Cheng Ho yang terletak di Perumahan Amin Mulia Jakabaring, Palembang, menempati areal seluas 5.000 meter persegi. Mulai dibangun pada tahun 2003 dan resmi digunakan sejak Agustus 2008. Pembangunan masjid itu diprakarsai oleh Yayasan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, sebagai partisipasi 2000-an orang warga muslim Tionghoa Palembang dan sekitarnya, dalam mewujudkan masyarakat madani yang barokah, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Memandang Masjid Cheng Ho dari jauh, mau tak mau kita akan teringat tipikal bangunan peribadatan tradisional Tionghoa. Menara azan di kedua sisi masjid memiliki undak-undakan dengan warna cat merah dan hijau giok seperti klenteng. Tak salah lagi, bangunan itu memiliki arsitektur gabungan antara budaya lokal Palembang, dipadukan dengan tradisi China dan Arab. Masjid yang dilengkapi dengan Rumah Iman dan Tempat Pendidikan Al-Qur’an untuk anak-anak itu, kini di-imami oleh seorang tokoh PITI, Ustadz Choirul Rizal, yang telah hafal Al-Qur’an 30 Juz. Selain untuk tempat beribadah yang nyaman, masjid itu juga telah menjadi tujuan wisata mancanegara. Tak jarang, wisatawan muslim dari Malaysia dan Rusia mengunjungi masjid itu, untuk memanjatkan doa sejenak di dalamnya.

masjid lawang kidul

Lokasi : Di lokasi:tepian Sungai Musi Masjid Lawang Kidul adalah salah satu masjid tua di Kota Palembang. Masjid ini terletak di tepian Sungai Musi di semacam tanjung yang terbentuk oleh pertemuannya dengan muara Sungai Lawangkidul, di kawasan Kelurahan Lawangkidul, Kecamatan Ilir Timur II. Rumah ibadah ini dibangun dan diwakafkan ulama Palembang kharismatik, Ki. Mgs. H. Abdul Hamid bin Mgs. H. Mahmud alias K. Anang pada tahun 1310 H (1890 M). Ulama ini lebih dikenal sebagai Kiai Merogan. Panggilan itu merujuk pada tempat tinggal dan aktivitasnya yang banyak di kawasan muara Sungai Ogan (salah satu anak Sungai Musi) di kawasan Seberang Ulu. Ayahnya adalah seorang ulama dan pedagang yang sukses. Kiai Merogan dilahirkan pada tahun 1811 M dan wafat pada 31 Oktober 1901. Ulama ini dimakamkan di areal Masjid Ki Merogan, salah satu masjid yang dibangun selama syiar Islamnya. Selama berdakwah sebelumnya, dia menetap di Mekkah, Saudi Arabia, tetapi mendapat bisikan untuk kembali ke kampung halaman bersama murid-muridnya, Kiai Merogan menggunakan perahu hingga ke daerah pelosok di Sumatera Selatan. Karena itu pula, selain Masjid Lawang Kidul dan Masjid Kiai Merogan di Palembang serta tiga pemondokan jemaah haji di Saudi Arabia, Kiai Merogan masih memiliki peninggalan berupa masjid di Dusun Pedu Pemulutan OKI, dan masjid di Dusun Ulak Kerbau Lama Pegagan Ilir (OKI). Sayang, kebakaran hebat pernah menghanguskan Kampung Karangberahi pada antara tahun 1964-1965. Kebakaran ini juga, diduga menghanguskan peninggalan berupa karya tulis Kiai Merogan, yang makamnya dikeramatkan hingga kini dan dipercaya membawa berkah bagi para peziarah yang memanjatkan doa di makam itu. Sebagai salah satu warisannya, Masjid Lawang Kidul hingga kini masih menampakkan kekukuhan dan kemegahan perkembangan Islam di kota ini. Hingga sekarang, masjid yang bangunan induknya memiliki luas lantai lebih kurang 20 X 20 meter itu, sebagian besar masih asli. Namun, terdapat bangunan tambahan sehingga luasnya saat ini menjadi 40 X 41 meter. Pemugaran dilaksanakan pada 1983-1987 lalu. Meskipun sebagian besar materialnya asli, ada beberapa bagian yang terpaksa diganti. Bagian yang diganti itu, terutama bagian atapnya yang semula genting belah bambu. Karena genting jenis itu tidak ada lagi, diganti dengan genting kodok. Konon, material bangunan itu terdiri atas campuran kapur, telur, dan pasir. Sedangkan bahan kayunya tiang, pintu, atap, dan bagian penunjang lainnya? terbuat dari kayu unglen. Interior mesjid, juga masih menampakkan keaslian. Empat saka guru memilik ketinggian delapan meter dengan 12 pilar pendamping setinggi lebih kurang enam meter. Kesemua tiang bersudut delapan. Empat alang (penyangga) atap sepanjang 20 meter juga terbuat dari unglen tanpa sambungan.

SEJARAH MASJID AGUNG

MASJID AGUNG Masjid Agung Palembang pada mulanya disebut Masjid Sultan dan dibangun pada tahun 1738 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Peresmian pemakaian masjid ini dilakukan pada tanggal 28 Jumadil Awal 1151 H (26 Mei 1748). Ukuran bangunan mesjid waktu pertama dibangun semula seluas 1080 meter persegi dengan daya tampung 1200 jemaah. Perluasan pertama dilakukan dengan wakaf Sayid Umar bin Muhammad Assegaf Altoha dan Sayid Achmad bin Syech Sahab yang dilaksanakan pada tahun 1897 dibawah pimpinan Pangeran Nataagama Karta mangala Mustafa Ibnu Raden Kamaluddin. Pada awal pembangunannya (1738-1748), sebagaimana masjid-masjid tua di Indonesia, Mesjid Sultan ini pada awalnya tidak mempunyai menara. Kemudian pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin (1758-1774) barulah dibangun menara yang letaknya agak terpisah di sebelah barat. Bentuk menaranya seperti pada menara bangunan kelenteng dengan bentuk atapnya berujung melengkung. Pada bagian luar badan menara terdapat teras berpagar yang mengelilingi bagian badan. Bentuk masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Agung, jauh berbeda tidak seperti yang kita lihat sekarang. Bentuk yang sekarang ini telah mengalami berkali-kali perombakan dan perluasan. Pada mulanya perbaikan dilakukan oleh pemerintah Belanda setelah terjadi perang besar tahun 1819 dan 1821. Setelah dilakukan perbaikan kemudian dilakukan penambahan/perluasan pada tahun 1893, 1916, 1950-an, 1970-an, dan terakhir pada tahun 1990-an. Pada pekerjaan renovasi dan pembangunan tahun 1970-an oleh Pertamina, dilakukan juga pembangunan menara sehingga mencapai bentuknya yang sekarang. Menara asli dengan atapnya yang bergaya Cina tidak dirobohkan. Perluasan kedua kali pada tahun 1930. tahun 1952 dilakukan lagi perluasan oleh Yayasan Masjid Agung yang pada tahun 1966-1969 membangun tambahan lantai kedua sehingga luas mesjid sampai sekarang 5520 meter persegi dengan daya tampung 7.750. Masjid Agung merupakan masjid tua dan sangat penting dalam sejarah Palembang. Masjid yang berusia sekitar 259 tahun itu terletak di Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, tepat di pertemuan antara Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, pusat Kota Palembang. Tak jauh dari situ, ada Jembatan Ampera. Masjid dan jembatan itu telah menjadi land mark kota hingga sekarang. Dalam sejarahnya, masjid yang berada di pusat kerajaan itu menjadi pusat kajian Islam yang melahirkan sejumlah ulama penting pada zamannya. Syekh Abdus Samad al-Palembani, Kemas Fachruddin, dan Syihabuddin bin Abdullah adalah beberapa ulama yang berkecimpung di masjid itu dan memiliki peran penting dalam praksis dan wacana Islam.
SEJARAH MONVERA
Berdiri 22 tahun yang lalu, Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) sudah difungsikan sebagai museum penyimpanan benda bersejarah. Terutama, sisa peninggalan perang lima hari lima malam di Palembang. Bangunan Monpera berdiri kokoh di pinggir Jl Merdeka, persis di samping Mesjid Agung. Ciri khasnya ada enam cagak (tiang) beton yang kokoh bertautan tiga-tiga di bagian samping kiri dan kanannya. Juga terpampang relief yang menggambarkan suasana pertempuran lima hari lima malam di kota Palembang melawan penjajah Belanda. Masuk ke dalam bangunan berlantai lima itu, terasa berbeda dengan penampilan luarnya. Konon, sejak diresmikan penggunaannya tanggal 23 Februari 1988 oleh mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) RI H Alamsyah Ratuperwiranegara, hingga sekarang koleksi benda-benda bersejarah yang dikumpulkan masih sangat minim. Pendirian museum sendiri, diawali dengan peletakan batu pertama. Sekaligus pemancangan tiang bangunan HUT Kemerdekaan RI ke-30, 17 Agustus 1975. Saat itu, merupakan masa pergantian tampuk kepemimpinan gubernur Sumsel dari H Asnawi Mangku Alam ke H Sainan Sagiman. “Pengganti Pak Asnawi meneruskan pembangunan Monpera itu,” Dalam perkembangannya, koleksi masih menjadi kendala utama. “Kesadaran dan pemahaman dari kerabat mantan pejuang kemerdekaan untuk menitipkan benda-benda peninggalan keluarga mereka ke sini, masih kurang,” tukasnya. Nah, untuk menggugah hati dari keluarga pejuang, para pengurus Monpera sejak beberapa tahun yang lalu mempersiapkan empat unit lemari khusus penyimpanan benda-benda koleksi bersejarah. Sayangnya, hingga kini lemari yang di bagian depannya terpampang tulisan “Lemari Ini Masih Kosong dan Menanti Sumbangan Ahli Waris berikutnya,” kondisinya masing kosong melompong. “Belum ada satupun koleksi sejarah yang ditempatkan di sini. Itulah sebabnya kenapa sampai sekarang, tingkat kunjungan ke Monpera dari waktu ke waktu tak pernah menunjukkan grafik peningkatan yang mengembirakan”.
SEJARAH AMPERA
Jembatan Ampera merupakan jembatan kebanggaan masyarakat Palembang, Sumatera Selatan dan menjadi Trade Mark bagi kota Palembang. Keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk menghubungkan daerah ulu dan ilir sehingga transportasi menjadi lancar dan otomatis juga memperlancar kehidupan ekonomi. Jembatan Ampera merupakan hadiah Bung Karno bagi masyarakat Palembang yang dananya diambil dari dana pampasan perang Jepang (juga untuk membangun Monas, Jakarta). Dahulu jembatan ini sempat diberi nama Jembatan Bung Karno, tetapi beliau tidak setuju (supaya tidak ada kultus individu), maka nama Ampera lebih cocok sesuai dengan fungsinya sebagai Amanat Penderitaan Rakyat, yang pernah menjadi slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960-an. ( Kata Ampera dapat sebagai Nasi Ampera yaitu nasi murah bagi kaum marjinal/proletar, juga menjadi perjuangan Angkatan 66 dalam Trituranya)
SEJARAH DAN ASAL USUL KOTA PALEMBANG Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan pada prasasti Kedukan Bukit (683 M) yang diketemukan di Bukit Siguntang, sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 683 Masehi (tanggal 5 bulan Ashada tahun 605 syaka). Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.Batu-bersurat (prasasti) itu ditemukan oleh Controleur Batenberg di tepi sungai Kedukan Bukit, yakni diantara Bukit Seguntang dengan Situs Karanganyar pada tahun 1926 dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu kuno. Prasasti tersebut oleh penduduk kampung Kedukan Bukit waktu itu dijadikan semacam tumbal bila akan mengikuti lomba Bidar, yakni dengan cara meletakkan di haluan Bidar yang akan diperlombakan. Konon, Bidar atau Perahu yang digentoli dengan batu “sakti-bertuah” itu senantiasa menang berlomba. Kemudian Batu-bersurat Kedukan Bukit itu ditelaah oleh para pakar sejarah dan kebudayaan, diantaranya Prof. M. Yamin yang menyatakan, itulah proklamasi (penggalian/pemindahan) ibukota Sriwijaya (dari tempat lain) ke Bukit Seguntang. Kota Palembang juga dipercayai oleh masyarakat melayu sebagai tanah leluhurnya. Karena di kota inilah tempat turunnya cikal bakal raja Melayu pertama yaitu Parameswara yang turun dari Bukit Siguntang. Kemudian Parameswa meninggalkan Palembang bersama Sang Nila Utama pergi ke Tumasik dan diberinyalah nama Singapura kepada Tumasik. Sewaktu pasukan Majapahit dari Jawa akan menyerang Singapura, Parameswara bersama pengikutnya pindah ke Malaka disemenanjung Malaysia dan mendirikan Kerajaan Malaka. Beberapa keturunannya juga membuka negeri baru di daerah Pattani dan Narathiwat (sekarang wilayah Thailand bagian selatan). Setelah terjadinya kontak dengan para pedagang dan orang-orang Gujarat dan Persia di Malaka, maka Parameswara masuk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar Syah. Berbicara mengenai asal usul kota Palembang, memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan kerajaan Sriwijaya, yang pernah menjadikan kota Palembang sebagai ibukotanya. Kejayaan Sriwijaya seolah-olah diturunkan kepada Kesultanan Palembang Darusallam pada zaman madya sebagai kesultanan yang disegani dikawasan Nusantara. Palembang pernah berfungsi sebagai pusat kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 (tahun 683 Masehi) hingga sekitar abad ke-12 di bawah Wangsa Sailendra/Turunan Dapunta Salendra dengan Bala Putra Dewa sebagai Raja Pertama. Pada abad ke-17 kota Palembang menjadi ibukota Kesultanan Palembang Darussalam yang diproklamirkan oleh Pangeran Ratu Kimas Hindi Sri Susuhanan Abdurrahman Candiwalang Khalifatul Mukminin Sayidul Iman (atau lebih dikenal Kimas Hindi/Kimas Cinde) sebagai sultan pertama (1643-1651), terlepas dari pengaruh kerajaan Mataram (Jawa). Tanggal 7 Oktober 1823 Kesultanan Palembang dihapuskan oleh penjajah Belanda dan kota Palembang dijadikan Komisariat di bawah Pemerintahan Hindia Belanda (kontrak terhitung 18 Agustus 1823), dengan Commisaris Sevenhoven sebagai pejabat Pemerintah Belanda pertama. Kemudian kota Palembang dijadikan Gameente/haminte berdasarkan stbld. No. 126 tahun 1906 tanggal 1 April 1906 hingga masuknya Jepang tanggal 16 Februari 1942. Palembang Syi yang dipimpin Syi-co (Walikota) berlangsung dari tahun 1942 hingga kemerdekaan RI. Berdasarkan keputusan Gubernur Kdh. Tk. I Sumatera Selatan No. 103 tahun 1945, Palembang dijadikan Kota Kelas A. Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 948, Palembang dijadikan Kota Besar. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 1965, Palembang dijadikan Kotamadya. Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tanggal 23 Juli 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, Palembang dijadikan Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang.

Kamis, 06 September 2012

Kenyataan Sadis Tentang Planet Bulan Usia bulan lebih tua dari yang diperkirakan, bahkan diperkirakan lebih tua daripada bulan dan matahari itu sendiri! Umur Bumi paling tua yang bisa diperkirakan adalah 4.6 Milyar tahun. Sementara itu batuan Bulan malah sudah berumur 5.3 Milyar tahun. Bulan lebih tua 1 milyar tahun ketimbang Bumi! Lebih keras diatas: Normalnya sebuah planet akan keras di dalam dan makin lama makin lembut diatas, seperti bumi kita. Tidak demikian hal nya dengan bulan. Bagian dalam bulan seperti berongga, sementara bagian atasnya keras sekeras Titanium. Hal ini lah yang menyebabkan bahwa bulan bagaimanapun juga sangat kuat dan tahan serangan. Kawah terbesar di Bulan berdiameter 300KM, dengan kedalaman hanya 6.4KM. Sementara itu, menurut hitungan ilmuwan, jika batuan yang menubruk bulan tadi, menubruk Bumi, maka akan terbentuk lubang paling tidak sedalam 1.200KM! Bulan yang berongga juga dibuktikan saat kru Apollo yang meninggalkan Bulan, membuang kembali sisa pesawat yang tidak digunakan kembali ke Bulan . Hasilnya, sebuah gempa dan gema pada permukaan bulan terjadi selama 15 menit. Penemuan ini diulang kembali oleh kru Apollo 13, yang kali ini jatuh lebih keras, menimbulkan gema selama 3 jam 20 menit. Ibaratnya seperti sedang membunyikan lonceng yang kemudian berdentang, hanya saja karena tidak ada udara, maka suara dentang lonceng yang dihasilkan tidak bisa didengar oleh manusia. Sementara itu, penemuan ini dipertanyakan oleh Carl Sagan, bahwa satelit alamiah nggak mungkin kopong dalam nya. Bebatuan Bulan: Asal usul batuan dan debu bulan sendiri tidak jelas, karena perbedaan komposisi pembentuk bulan yang berbeda sekali dengan komposisi batuannya. Batu yang pernah diambil team apollo sebesar 380KG lebih, menunjukkan ada nya bahan unik dan langka seperti Titanium murni, kromium, itrium, dan lain lain. Logam ini sangat keras, tahan panas, anti oksidasi. Jenis logam ini tidak terdapat secara alamiah di alam, dan jelas tidak mungkin terbentuk secara alamiah. Para ilmuwan juga mengalami kesulitan menembus sisi luar bulan sewaktu mereka mengebor bagian terluar bulan. Setelah di teliti, bagian yang di bor tadi adalah sebuah mineral dengan kandungan titanium, uranium 236 dan neptunium 237. Bahan bahan super keras anti karat, yang juga tidak mungkin terbentuk secara alamiah, karena digunakan di bumi untuk membuat pesawat stealth. Kemungkinan besar, ini logam hasil sepuhan manusia! Batuan bulan juga entah bagaimana sangat magnetik. Padahal tidak ada medan magnet di Bulan itu sendiri. Berbeda dengan bumi yang banyak sekali mengandung medan magnet. Air menguap: Pada 7 Maret 1971, instrumen bulan yang dipasang oleh astronot merekam adanya air melewati permukaan bulan. Uap air tadi bertahan hingga 14 jam dan menutupi permukaan seluas 100 mil persegi. Ukuran bulan = Matahari? Bulan bisa menutupi matahari dalam gerhana bulan total, tapi ukurannya tidak sama. Yang menarik, jarak matahari ke bumi persis 395 kali lipat jarak bulan ke bumi, sedangkan diameter matahari persis 395 kali diameter bulan. Pada saat gerhana matahari total, ukuran bumi dan bulan persis sama, sehingga matahari bisa tertutup bulan secara sempurna. Hitungan ini terlalu cermat dan akurat jika hanya merupakan kebetulan astronomi semata. Orbit yang aneh: Orbit bulan merupakan satu satunya yang benar benar hampir bulat sempurna dari semua sistem tata surya kita. Berat utama bulan terletak lebih dekat 6000 kaki ketimbang pusat geometris nya, yang harusnya justru mengakibatkan orbit lengkung. Sesuatu yang tidak diketahui telah membuat bulan stabil pada poros nya. Suatu teori yang belum di yakini benar adanya juga mengatakan bahwa wajah bulan yang selalu sama di setiap hari nya karena adanya suatu hal yang menyebabkan itu. Yang pada intinya, tetap suatu kebetulan astronomi. Asal usul bulan: Teori bahwa bulan tadinya adalah sebagian dari bumi yang mental keluar bumi karena tumbukan hebat di masa lalu hampir saja di setujui oleh semua orang, setelah sebelumnya mereka mengira bahwa bulan terbentuk dari debu debu angkasa yang mampat menjadi satelit bumi. Belakangan ini teori menyebutkan bahwa jika bagian sebesar bulan terambil dari bumi, maka bumi tidak akan bisa bulat seperti sekarang. Dan jika bulan tidak berongga, maka tidak mungkin bulan bisa berada menjadi satelit bumi. Terlalu berat dan bulan akan menghantam bumi. Teori teori asal usul bulan kembali dipertanyakan, dan teori paling gila sepanjang sejarah mulai muncul, bahwa bulan diciptakan dengan sengaja oleh manusia terdahulu sebagai alat bantu dalam navigasi dan juga astronomi! Bulan adalah kapal luar angkasa? Kesempurnaan bulan yang keterlaluan, dan berbagai anomali yang ada dibulan, plus ditambah banyaknya benda benda terbang tak dikenal di bulan membuat banyak pihak mengatakan bahwa kemungkinan besar bulan adalah sebuah pesawat luar angkasa super besar yang diciptakan oleh mahluk cerdas pendahulu kita. Dan bulan BELUM ditinggalkan oleh penghuni nya! Semua kru Apollo dan astronot astronot lain atau peneliti bulan, semuanya telah melihat cahaya cahya adan benda benda terbang tak dikenal yang lalu lalang diantara bulan, muncul dan hilang begitu saja, bahkan selalu menyertai setiap kedatangan dan kepergian para team astronot yang mengunjungi bulan. http://unikboss.blogspot.com/2010/09/kenyataan-sadis-tentang-planet-bula.html Newer Post Older Post

planet bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa Bumi. Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Ciri fisik Perbandingan ukuran Bumi dan Mars. Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari Bumi. Planet ini kurang padat bila dibandingkan dengan Bumi, dan hanya mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi. Luas permukaannya lebih kecil dari jumlah wilayah kering di Bumi.[5] Mars lebih besar daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet memunyai tarikan gravitasi yang hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars lebih kuat sekitar kurang dari 1%. Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada "di antara" Bumi dan Bulan (diameter Bulan hanya setengah dari Mars, sementara Bumi dua kalinya; Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan Bulan satu per sembilannya). Kenampakan permukaan Mars yang merah-jingga diakibatkan oleh keberadaan besi(III) oksida, yang lebih dikenal dengan nama hematite.[9] Geologi Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesit di Bumi. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi(III) oksida yang memberinya kenampakan merah.[10][11] Saat ini Mars tidak memunyai medan magnet global,[12] namun hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian kerak planet termagnetisasi, dan medan magnet global pernah ada pada masa lalu. Salah satu teori yang diumumkan pada tahun 1999 dan diperiksa ulang pada Oktober 2005 (dengan bantuan Mars Global Surveyor) menunjukkan bahwa empat miliar tahun yang lalu, dinamo Mars berhenti berfungsi dan mengakibatkan medan magnetnya menghilang.[13] Ada pula teori bahwa asteroid yang sangat besar pernah menghantam Mars dan mematikan medan magnetnya.[14] Inti Mars, yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km, terdiri dari besi dan 14-17% sulfur. Inti besi sulfida ini cair. Lapisan di atas inti Mars adalah mantel silikat yang membentuk banyak objek tektonik dan vulkanik di Mars, tetapi saat ini mantel tersebut sudah tidak aktif. Di atas lapisan mantel adalah kerak, yang ketebalan rata-ratanya sekitar 50 km, dan ketebalan maksimumnya 125 km.[15] Saat pembentukan Tata Surya, Mars terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi Matahari Matahari. Planet ini punya ciri kimia yang berbeda karena letaknya di Tata Surya. Unsur dengan titik didih yang rendah seperti klorin, fosfor, dan sulfur ada dalam jumlah yang lebih besar daripada di Bumi. Unsur-unsur tersebut kemungkinan dihalau dari daerah yang dekat dengan Matahari oleh angin surya muda yang kuat.[16] Setelah terbentuk, planet-planet melewati masa "Pengeboman Berat Akhir". Bekas tubrukan dari masa tersebut dapat dilihat di 60% permukaan Mars.[17][18][19] 40% permukaan Mars adalah bagian dari cekungan yang diakibatkan oleh tubrukan objek sebesar Pluto empat miliar tahun yang lalu. Cekungan di belahan utara Mars yang membentang sejauh 10.600 km ini kini dikenal dengan nama cekungan Borealis.[7][8][20][21] Sejarah geologi Mars dapat dibagi menjadi beberapa masa, tetapi berikut adalah tiga masa utama:[22][16] Masa Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan permukaan tertua Mars, antara 4,5 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu. Permukaan dari masa Noachis dipenuhi kawah tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi vulkanik, diduga terbentuk pada masa ini. Pada akhir masa ini banjir besar juga terjadi. Masa Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5 miliar tahun yang lalu hingga 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan pembentukan dataran lava. Masa Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu hingga sekarang. Olympus Mons terbentuk pada periode ini, dan begitu pula aliran lava lain. Aktivitas geologi masih berlangsung di Mars. Athabasca Valles merupakan tempat mengalirnya lava sejak 200 juta tahun yang lalu. Aliran air di graben Cerberus Fossae muncul sekitar 20 juta tahun yang lalu, yang merupakan tanda-tanda terjadinya intrusi vulkanik.[23] Pada 19 Februari 2008, citra yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan bukti terjadinya longsor di tebing setinggi 700 m.[24] Tanah Berdasarkan data dari wahana Phoenix, tanah Mars terdiri dari unsur seperti magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Nutrien tersebut dapat ditemui di kebun Bumi dan penting dalam pertumbuhan tanaman.[25] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH sebesar 8,3, dan mengandung garam perklorat.[26][27] Warna bubuk di Tharsis Tholus (di tengah kiri gambar). Warna bubuk dapat ditemui di seluruh Mars. Seringkali warna bubuk baru muncul di lereng curam kawah, palung, dan lembah. Warna bubuk awalnya berwarna gelap, dan seiring berjalannya waktu, warnanya menjadi semakin menjadi terang. Kadang-kadang warna bubuk muncul dalam ukuran yang kecil, dan lalu melebar hingga ratusan meter. Warna bubuk juga mengikuti tepi batuan. Berdasarkan teori yang banyak diterima, warna bubuk merupakan lapisan tanah gelap di bawah yang muncul karena longsor atau badai debu.[28] Ada pula penjelasan lain, yang melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan organisme.[29][30] Hidrologi Air tidak dapat bertahan di permukaan Mars karena tekanan atmosfernya yang rendah. Di ketinggian terendah, air masih dapat bertahan dalam waktu yang singkat.[31][32] Dua lapisan es di Mars diduga terdiri dari air.[33][34] Jika dicairkan, volume air di lapisan es kutub selatan mampu melapisi seluruh permukaan planet dengan kedalaman 11 meter.[35] Lapisan permafrost terbentang dari kutub hingga lintang 60°.[33] Es air dalam jumlah besar diduga terperangkap di bawah lapisan kriosfer Mars. Data dari Mars Express dan Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan keberadaan es air yang besar di kedua kutub (Juli 2005)[36][37] dan lintang tengah (November 2008).[38] Wahana Phoenix secara langsung mengambil sampel es air di Mars pada 31 Juli 2008.[39] Dari kenampakan permukaan Mars dapat dilihat bahwa air pernah mengalir di permukaan planet tersebut. Saluran banjir besar yang disebut saluran keluar (outflow channel)[40] dapat ditemui di 25 tempat, dan diduga merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada masa lepasnya air dari akuifer di bawah tanah, meskipun struktur tersebut juga diduga diakibatkan oleh glasier atau lava.[41][42] Saluran termuda diduga terbentuk sekitar beberapa juta tahun yang lalu.[43] Di tempat lain, terutama di wilayah tertua permukaan Mars, jaringan lembah yang bercabang menyebar di sepanjang bentang alam. Ciri dan persebaran lembah tersebut menunjukkan bahwa lembah tersebut dibentuk oleh limpasan permukaan yang diakibatkan oleh hujan atau salju pada awal sejarah Mars. Aliran di bawah permukaan dan proses pengikisan tanah dari lereng oleh air tanah yang ada di tepi sungai atau lereng bukit mungkin memainkan peran tambahan di beberapa jaringan, namun hujan kemungkinan merupakan penyebab utama.[44] Di Mars juga ada ribuan kenampakan di kawah dan dinding lembah yang mirip dengan parit. Parit tersebut biasanya ada di dataran tinggi belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan bahwa proses pembentukannya memerlukan air, kemungkinan dari es yang mencair,[45][46] namun ada pula yang meyakini bahwa es karbon dioksida dan pergerakan debu kering-lah yang membentuknya.[47][48] Parit-parit tersebut sangat muda, bahkan mungkin masih aktif hingga sekarang.[46] Ciri geologis lain, seperti delta dan kipas alluvial, digunakan sebagai dasar untuk mendukung gagasan bahwa Mars pada awalnya lebih hangat dan basah.[49] Keadaan semacam itu memerlukan keberadaan banyak danau di permukaan, dan untuk itu ada bukti-bukti mineralogis, sedimentalogis, dan geomorfologis.[50] Beberapa penulis bahkan menyatakan bahwa pada masa lalu sebagian besar dataran rendah di utara merupakan samudra, meskipun hal ini masih diperdebatkan.[51] Bukti lebih lanjut bahwa air pernah ada di permukaan Mars muncul dari pelacaktemuan beberapa mineral tertentu seperti hematit dan goetit, yang kadang-kadang terbentuk saat air ada.[52] Beberapa bukti yang sebelumnya diyakini menunjukkan keberadaan cekungan dan aliran air kuno telah ditampik oleh penilikan beresolusi tinggi oleh Mars Reconnaissance Orbiter.[53] Pada tahun 2004, Opportunity melacaktemu mineral jarosit. Mineral ini hanya terbentuk jika ada air berasam, yang menunjukkan bahwa air pernah ada di Mars.[54] Lapisan es kutub Citra lapisan es kutub utara Mars oleh wahana Viking. Mars punya dua lapisan es kutub permanen. Selama musim dingin di salah satu kutub, lapisan tersebut diselubungi oleh kegelapan, sehingga mendinginkan permukaan dan menyebabkan 25-30% atmosfer mengembun menjadi es CO2 (es kering).[55] Saat Matahari kembali menyinari kutub, CO2 yang membeku menyublim, sehingga menghasilkan angin kencang yang menyapu wilayah kutub dengan kecepatan 400 km/jam. Peristiwa musiman tersebut mengangkut banyak debu dan uap air yang menghasilkan embun beku dan awan cirrus besar. Awan es-air dicitrakan oleh Opportunity pada tahun 2004.[56] Lapisan es Mars terdiri dari es air. Karbon dioksida beku melapisinya dengan ketebalan satu meter di kutub utara pada musim dingin; sementara di kutub selatan, lapisan es kering tersebut bersifat permanen dengan ketebalan delapan meter.[57] Diameter lapisan es kutub utara tercatat sekitar 1.000 kilometer selama musim panas,[58] dan mengandung sekitar 1,6 juta km kubik es.[59] Lapisan es kutub selatan memunyai diameter sekitar 350 km dan ketebalan 3 km.[60] Total volume es di kutub selatan ditambah lapisannya diperkirakan juga sekitar 1,6 juta km kubik.[61] Di kedua lapisan es terdapat lembang-lembang, yang diduga terbentuk oleh pemanasan Matahari, ditambah dengan penyubliman es dan pengembunan uap air.[62][63] Pembekuan musiman di beberapa wilayah di dekat lapisan es kutub selatan mengakibatkan pembentukan es kering transparan setebal 1 meter di atas permukaan. Begitu musim semi datang, tekanan dari penyubliman CO2 mengangkat dan memecahkan lapisan tersebut. Akibatnya, terjadi letusan gas CO2 yang bercampur dengan pasir atau debu basalt gelap. Proses ini berlangsung cepat dan tidak biasa dalam geologi Mars. Gas yang bergerak cepat di bawah lapisan ke tempat letusan menghasilkan pola saluran radial yang seperti laba-laba di bawah es.[64][65][66][67] Geografi Lembah vulkanik (merah) dan cekungan akibat tubrukan (biru) mendominasi peta topografi Mars ini. Meskipun dikenang karena memetakan Bulan, Johann Heinrich Mädler dan Wilhelm Beer merupakan para "aerografer" pertama. Mereka merintis bahwa sebagian besar permukaan Mars bersifat permanen, dan menentukan periode rotasi planet. Pada tahun 1840, Mädler memadukan hasil pengamatannya selama sepuluh tahun dan menggambar peta pertama Mars. Daripada memberi nama, Beer dan Mädler menyebut beberapa tempat dengan huruf.[68] Saat ini, fitur-fitur di Mars dinamai dari berbagai sumber. Fitur albedo dinamai dari mitologi klasik. Nama kawah yang lebih besar dari 60 kilometer (37 mil) berasal dari ilmuwan, penulis, dan tokoh lain yang membantu penelitian Mars. Kawah yang lebih kecil dari 60 km dinamai dari kota dan desa di dunia dengan jumlah penduduk lebih kecil dari 100.000. Lembah besar dinamai dari kata mars atau bintang dalam berbagai bahasa, sementara lembah kecil dari sungai-sungai.[69] Nama fitur albedo besar tetap dipertahankan, tetapi kadang-kadang diperbaharui untuk melambangkan pengetahuan baru tentang sifat fitur tersebut. Contohnya, Nix Olympica (salju Olympus) diubah menjadi Olympus Mons (Gunung Olympus).[70] Permukaan Mars seperti yang terlihat dari Bumi terbagi menjadi dua macam daerah, dengan albedo yang berbeda. Dataran pucat yang dilapisi debu dan pasir yang kaya akan besi oksida awalnya diduga sebagai 'benua' Mars dan diberi nama seperti Arabia Terra (tanah Arabia) atau Amazonis Planitia (dataran Amazonian). Fitur gelap sebelumnya diduga sebagai laut, sehingga dinamai Mare Erythraeum, Mare Sirenum dan Aurorae Sinus. Fitur gelap terbesar yang dapat terlihat dari Bumi adalah Syrtis Major Planum.[71] Lapisan es kutub utara yang permanen dinamai Planum Boreum, sementara lapisan es kutub selatan disebut Planum Australe. Khatulistiwa Mars ditetapkan melalui rotasinya, namun letak meridian utamanya ditentukan dengan penetapan titik yang berubah-ubah seperti di Bumi; Mädler dan Beer memilih sebuah garis pada tahun 1830 untuk peta Mars pertama mereka. Setelah wahana Mariner 9 menyajikan citra Mars pada tahun 1972, kawah kecil (nantinya disebut Airy-0) yang terletak di Sinus Meridiani dipilih sebagai tempat bujur 0.0°.[72] Mars tidak punya samudra sehingga tidak ada 'permukaan laut'. Ketinggian nol harus ditentukan, dan ini disebut areoid[73] Mars, yang sejalan dengan geoid. Ketinggian nol adalah ketinggian yang tekanan atmosfernya 610.5 Pa (6.105 mbar),[74] atau sekitar 0,6% dari tekanan permukaan laut di Bumi (0.006 atm).[75] Tekanan ini sesuai dengan titik tripel air. Praktiknya permukaan ditetapkan secara langsung melalui pengukuran gravitasi satelit. Citra Kawah Victoria dari Cape Verde yang diabadikan oleh Opportunity. Topografi tubrukan Dikotomi topografi Mars cukuplah mengejutkan: dataran utara yang diratakan oleh aliran lava berkebalikan dengan dataran tinggi di selatan yang dipenuhi kawah akibat tubrukan pada masa lalu. Penelitian pada tahun 2008 telah menghasilkan bukti untuk postulat yang diusulkan pada tahun 1980 bahwa belahan utara Mars ditubruk oleh objek dengan ukuran 1/10 hingga 2/3nya Bulan. Jika ini benar, maka belahan utara Mars merupakan kawah tubrukan berukuran 10.600 x 8.500 km, menjadikannya kawah tubrukan terbesar di Tata Surya.[7][8] Di Mars terdapat sekitar 43.000 kawah dengan diameter 5 km atau lebih besar.[76] Di antaranya yang terbesar adalah kawah Hellas, fitur albedo terang yang terlihat dari Bumi.[77] Massa Mars lebih kecil, sehingga kemungkinan objek bertubrukan dengan planet tersebut sekitar setengahnya Bumi. Planet ini terletak lebih dekat dengan sabuk asteroid, sehingga kemungkinan ditubruk oleh benda dari tempat tersebut meningkat. Mars juga lebih mungkin ditubruk oleh komet berperiode kecil, seperti yang berada di orbit Yupiter.[78] Meskipun begitu, ada lebih sedikit kawah di Mars daripada Bulan karena atmosfer Mars melindunginya dari meteor-meteor kecil. Beberapa kawah memunyai morfologi yang menunjukkan bahwa tanah menjadi basah setelah meteor menubruk.[79] Situs tektonik Citra Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya. Gunung berapi perisai Olympus Mons (Gunung Olympus) merupakan gunung tertinggi di Tata Surya.[80] Ketinggiannya mencapai 27 km, atau tiga kali lipat tinggi Gunung Everest yang hanya sekitar 8,8 km.[81] Gunung yang sudah tidak aktif ini terletak di wilayah Tharsis, yang juga merupakan tempat berdirinya beberapa gunung berapi besar lainnya. Lembah besar Valles Marineris (dalam bahasa Latin berarti Lembah Mariner, juga dikenal dengan nama Agathadaemon di peta kanal lama) memiliki panjang sekitar 4.000 km dan kedalaman hingga 7 km. Panjang Valles Marineris setara dengan panjang Eropa dan terbentang di 1/5 sirkumferensia Mars. Jika dibandingkan, Grand Canyon di Bumi panjangnya hanya 446 km dan kedalamannya hanya 2 km. Valles Marineris terbentuk akibat pembengkakan wilayah Tharsis yang menyebabkan runtuhnya kerak di wilayah Valles Marineris. Lembah besar lainnya adalah Ma'adim Vallis (Ma'adim dalam bahasa Ibrani berarti Mars). Lembah ini memiliki panjang sebesar 700 km, lebar 20 km, dan kedalaman 2 km di beberapa tempat. Kemungkinan Ma'adin Vallis pernah dialiri air pada masa lalu.[82] Gua Citra THEMIS yang menunjukkan pintu masuk gua Mars. Gua tersebut secara tidak resmi dinamai (A) Dena, (B) Chloe, (C) Wendy, (D) Annie, (E) Abby (kiri) dan Nikki, dan (F) Jeanne. Citra dari Thermal Emission Imaging System (THEMIS) di wahana Mars Odyssey telah menunjukkan tujuh pintu masuk gua di belakang gunung berapi Arsia Mons.[83] Gua-gua tersebut, yang dinamai dari orang yang dicintai para penemunya, secara keseluruhan dijuluki "tujuh saudara perempuan."[84] Lebar pintu masuk gua tersebut berkisar antara 100 hingga 252 m. Gua-gua itu diyakini memiliki kedalaman antara 73 hingga 96 m. Cahaya tidak mencapai dasar sebagian besar gua, sehingga kemungkinan gua-gua tersebut bisa lebih dalam lagi. Gua "Dena" merupakan pengecualian; dasarnya dapat dilihat dan kedalamannya tercatat 130 m. Bagian dalam gua tersebut mungkin terlindung dari mikrometeoroid, radiasi ultraviolet, semburan Matahari, dan partikel berenergi tinggi yang menghujani permukaan planet.[85] Atmosfer Atmosfer Mars. Mars kehilangan magnetosfernya 4 miliar tahun yang lalu,[86] sehingga angin surya bisa berhubungan langsung dengan ionosfer, yang mengakibatkan penurunan kepadatan atmosfer dengan mengupas atom-atom dari lapisan luar.[86][87] Dibandingkan dengan Bumi, atmosfer di Mars cukup tipis. Tekanan atmosfer di permukaan berkisar dari 30 Pa di Olympus Mons hingga lebih dari 1.155 Pa di Hellas Planitia, dengan rata-rata tekanan di permukaan 600 Pa.[88] Tekanan permukaan di Mars pada saat terkuatnya sama dengan tekanan yang dapat ditemui di ketinggian 35 km di atas permukaan Bumi.[89] Ketinggian skala atmosfer Mars diperkirakan sekitar 10.8 km,[90] yang lebih tinggi dari Bumi (6 km) karena gravitasi permukaan Mars hanya 38% persen-nya Bumi. Atmosfer Mars terdiri dari 95% karbon dioksida, 3% nitrogen, 1,6% argon, serta mengandung jejak oksigen dan air.[5] Atmosfernya relatif berdebu dan mengandung partikulat berdiameter 1,5 µm yang memberikan kenampakan kuning kecoklatan di langit Mars saat dilihat dari permukaan.[91] Metana telah dilacaktemu di atmosfer Mars dengan fraksi mol sekitar 30 ppb.[92][93] Hidrokarbon tersebut muncul dalam plume luas, dan dilepas di wilayah yang berlainan. Di utara pada pertengahan musim panas, plume utama mengandung 19.000 metrik ton metana, dengan kekuatan sumber sekitar 0,6 kilogram per detik.[94][95] Kemungkinan terdapat dua sumber lokal: yang pertama terpusat di dekat 30° U, 260° B, dan yang kedua di dekat 0°, 310° B.[94] Diperkirakan Mars menghasilkan 270 ton metana per tahun.[94][96] Rentang waktu kehancuran metana diperkirakan paling lama empat tahun Bumi dan paling pendek 0,6 tahun Bumi.[94][97] Pergantian cepat ini merupakan tanda-tanda adanya sumber gas aktif di Mars. Aktivitas vulkanik, tubrukan komet, dan keberadaan bentuk kehidupan mikrobial metanogenik diduga merupakan penyebabnya. Metana dapat pula dihasilkan oleh proses non-biologis yang disebut serpentinisasi[b] yang melibatkan air, karbon dioksida, dan mineral olivin.[98] Iklim Mars dari Teleskop Luar Angkasa Hubble 28 Oktober 2005. Di antara semua planet di Tata Surya, Mars adalah planet yang musimnya paling mirip dengan Bumi. Hal ini diakibatkan oleh miripnya kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars itu sekitar dua kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga tahun di Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars berkisar antara −87 °C (−125 °F) pada musim dingin di kutub hingga −5 °C (23 °F) pada musim panas.[31] Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh ketidakmampuan atmosfer yang tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer yang rendah, dan thermal inertia tanah Mars yang rendah.[99] Jika Mars punya orbit yang seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan Bumi karena sumbu rotasinya mirip dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars yang relatif besar memberikan pengaruh yang besar. Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan dan dingin di utara, dan di dekat aphelion saat musim dingin di belahan selatan adn musim panas di utara. Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan musim di utara lebih ringan. Suhu musim panas di selatan lebih hangat 30 °C (54.0 °F) daripada suhu musim panas di utara.[100] Di Mars juga terdapat badai debu terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi, dari badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh planet. Badai tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan Matahari. Badai debu ini juga meningkatkan suhu global.[101] Orbit dan rotasi Rata-rata jarak Mars dari Matahari itu sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi), seperti yang digambarkan oleh jejak merah, sementara orbit Bumi ditunjukkan dengan warna biru. Rata-rata jarak Mars dari Matahari diperkirakan sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi). Hari Matahari (atau sol) di Mars itu sekitar 24 jam, 39 menit, dan 35,244 detik. Tahun Mars sama dengan 1,8809 tahun Bumi, atau 1 tahun, 320 hari, dan 18,2 jam.[5] Kemiringan sumbu Mars itu sekitar 25,19 derajat, yang mirip dengan kemiringan sumbu Bumi.[5] Akibatnya musim di Mars mirip dengan Bumi, meskipun lamanya dua kali lipat karena tahunnya lebih lama. Saat ini orientasi kutub utara Mars dekat dengan bintang Deneb.[102] Mars telah melewati perihelionnya pada April 2009[103] dan aphelionnya Maret2010.[103] Perihelion berikutnya dilewati pada Maret 2011 dan aphelion selanjutnya Februari 2012. Mars punya eksentrisitas orbit sekitar 0,09; di antara tujuh planet lainnya di Tata Surya, hanya Merkurius yang menunjukkan eksentrisitas yang besar. Pada masa lalu Mars punya orbit yang lebih bundar daripada sekarang. Sekitar 1,35 juta tahun Bumi yang lalu, Mars punya eksentrisitas sekitar 0,002, yang lebih rendah dari Bumi.[104] Siklus eksentrisitas Mars itu sekitar 96.000 tahun Bumi jika dibandingkan dengan siklus 100.000 tahun planet Bumi.[105] Mars juga punya siklus eksentrisitas yang lebih panjang dengan periode 2,2 juta tahun Bumi. Selama 35.000 tahun terakhir orbit Mars menjadi semakin eksentrik karena pengaruh gravitasi planet lain. Jarak terdekat antara Bumi dan Mars akan terus berkurang selama 25.000 tahun berikutnya.[106] Satelit alami Citra Phobos yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter – HiRISE pada 23 Maret 2008 Citra Phobos yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter – HiRISE pada 23 Maret 2008 Deimos pada 21 Februari 2009 (skala gambar di atas tidak sama dengan gambar ini) Deimos pada 21 Februari 2009 (skala gambar di atas tidak sama dengan gambar ini) Mars punya dua satelit alami yang relatif kecil, yaitu Phobos dan Deimos. Penangkapan asteroid merupakan hipotesis yang didukung, namun asal usul satelit-satelit tersebut masih belum pasti.[107] Kedua satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaph Hall, dan dinamai dari tokoh Phobos (panik/ketakutan) dan Deimos (teror) yang, dalam mitologi Yunani, menemani ayah mereka Ares dalam pertempuran. Ares juga dikenal sebagai Mars oleh orang Romawi.[108][109] Dari permukaan Mars, pergerakan Phobos dan Deimos tampak sangat berbeda dari Bulan di Bumi. Phobos terbit di barat, tenggelam di timur, dan terbit lagi dalam waktu 11 jam. Deimos, yang berada di luar orbit sinkron-yang membuat periode orbitalnya sama dengan periode rotasi planet-terbit di timur namun sangat pelan. Meskipun periode orbital Deimos itu 30 jam, satelit tersebut butuh 2,7 hari untuk tenggelam di Barat.[110] Orbit Phobos berada di bawah ketinggian sinkron, sehingga gaya pasang surut dari planet Mars secara bertahap merendahkan orbitnya. Dalam waktu 50 juta tahun satelit tersebut akan menabrak permukaan Mars atau pecah menjadi struktir cincin yang mengitari planet.[110] Asal usul kedua satelit tersebut tidak banyak diketahui. Albedo yang rendah dan komposisi kondrit karbon di kedua satelit tersebut dianggap mirip dengan asteroid, sehingga mendukung hipotesis penangkapan. Orbit Phobos yang tidak stabil menunjukkan penangkapan yang baru saja terjadi. Akan tetapi keduanya memunyai orbit bundar dan sangat dekat dengan khatulistiwa; hal-hal tersebut tidak biasa untuk objek yang ditangkap dan dinamika penangkapan yang diperlukan untuk itu kompleks. Pertumbuhan pada awal sejarah Mars juga mungkin, namun hipotesis tersebut tidak menjelaskan komposisi yang lebih mirip dengan asteroid daripada Mars sendiri. Kemungkinan ketiga adalah keterlibatan objek ketiga atau semacam tubrukan.[111] Bukti terbaru menunjukkan Phobos memunyai bagian dalam yang berpori.[112] Selain itu, komposisinya terdiri dari filosilikat dan mineral lain yang diketahui berasal dari Mars.[113] Bukti-bukti ini mendukung hipotesis bahwa Phobos terbentuk dari materi yang berasal dari tubrukan di Mars,[114] yang mirip dengan hipotesis mengenai asal usul Bulan. Meski spektra VNIR satelit-satelit Mars mirip dengan asteroid, spektra inframerah thermal Phobos dilaporkan tidak konsisten dengan kondrit dari kelompok manapun.[113] Kehidupan Berdasarkan pemahaman keterhunian planet, planet-planet yang punya air di permukaan merupakan planet yang layak huni. Untuk mencapai hal tersebut, orbit suatu planet harus berada di dalam zona layak huni. Di Tata Surya, zona tersebut terbentang dari setelah Venus hingga poros semi-mayor Mars.[115] Selama perihelion Mars masuk ke wilayah ini, namun atmosfer tipisnya mencegah air bertahan untuk waktu yang lama. Bekas aliran air pada masa lalu menunjukkan potensi keterhunian Mars. Beberapa bukti terbaru memunculkan gagasan bahwa air di permukaan Mars akan terlalu berasam dan bergaram, sehingga sulit mendukung kehidupan.[116] Kurangnya magnetosfer dan tipisnya atmosfer Mars merupakan tantangan. Di permukaan planet ini tidak banyak terjadi pemindahan panas. Penyekatan terhadap angin surya rendah, sementara tekanan atmosfer Mars tidak cukup untuk mempertahankan air dalam bentuk cair. Planet ini juga hampir, atau bahkan sepenuhnya, mati secara geologis; berakhirnya kegiatan vulkanik menyebabkan berhentinya pendaurulangan bahan kimia dan mineral antara permukaan dengan bagian dalam planet.[117] Bukti menunjukkan bahwa planet ini dahulu lebih layak huni daripada sekarang, namun masih belum diketahui apakah organisme hidup pernah ada atau tidak. Wahana Viking pada pertengahan tahun 1970an membawa percobaan yang dirancang untuk melacaktemu mikroorganisme di tanah Mars. Percobaan tersebut membuahkan hasil yang positif, termasuk peningkatan sementara CO2 pada saat pemaparan dengan air dan nutrien. Tanda-tanda kehidupan masih dipertentangkan oleh beberapa ilmuwan. Ilmuwan NASA Gilbert Levin menegaskan bahwa Viking telah menemukan kehidupan. Analisis ulang data Viking telah menunjukkan bahwa percobaan Viking tidak cukup mutakhir untuk melacaktemu kehidupan. Percobaan tersebut bahkan bisa membunuh kehidupan.[118] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH yang sangat basa, serta mengandung magnesium, sodium, potasium, dan klorida.[119] Nutrien tanah bisa mendukung kehidupan, namun kehidupan masih harus dilindungi dari sinar ultraviolet.[120] Di laboratorium Johnson Space Center, bentuk-bentuk yang luar biasa telah ditemukan di meteorit Mars ALH84001. Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa bentuk geometrik tersebut mungkin merupakan mikroba Mars yang telah terfosilisasi sebelum meteorit itu terlempar ke angkasa akibat tubrukan meteor 15 juta tahun yang lalu. Asal usul anorganik bentuk-bentuk tersebut juga telah diusulkan.[121] Metana dan formaldehida yang baru saja dilacaktemu oleh pengorbit Mars diklaim sebagai tanda-tanda kehidupan, karena senyawa kimia tersebut akan segera hilang di atmosfer Mars.[122][123] Ada kemungkinan bahwa senyawa tersebut dihasilkan oleh aktivitas vulkanis dan geologis, seperti serpentinisasi.[124] Penjelajahan Citra yang diambil wahana pendarat Viking 1 pada Februari 1978 Lusinan wahana antariksa telah dikirim ke Mars oleh Uni Soviet, Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan Jepang, dengan tujuan untuk meneliti permukaan, iklim, dan geologi planet itu. Pada tahun 2008, biaya pengiriman barang dari permukaan Bumi ke Mars diperkirakan sebesar $309.000 per kilogram.[125] Wahana yang saat ini sedang aktif di Mars (2011) adalah Mars Reconnaissance Orbiter (sejak 2006), Mars Express (sejak 2003), Mars Odyssey 2001 (sejak 2001), dan Opportunity (sejak 2004). Misi yang baru saja selesai adalah Mars Global Surveyor (1997–2006) dan Spirit (2004–2010). Kira-kira 2/3 wahana angkasa yang ditujukan ke Mars telah gagal dalam misinya. Pada abad ke-21 kegagalan lebih jarang terjadi.[124] Kegagalan misi biasanya diakibatkan oleh masalah teknis, seperti kegagalan atau kehilangan komunikasi atau kesalahan rancangan, yang seringkali diakibatkan oleh kurangnya pendanaan atau ketidakcakapan pelaksana misi.[124] Kegagalan tersebut telah menyebabkan munculnya satir yang menyalahkan "Segitiga Bermuda" di antara Bumi-Mars, "Kutukan" Mars, atau "Setan Galaktik Raksasa" (Great Galactic Ghoul) yang memakan wahana antariksa Mars.[124] Misi-misi yang baru saja gagal contohnya adalah Beagle 2 (2003), Mars Climate Orbiter (1999), dan Mars 96 (1996). Misi sebelumnya Pendarat Mars 3 di perangko Soviet tahun 1972. Mars pertama kali dikitari pada 14-15 Juli 1965 oleh wahana Mariner 4. Pada 14 November 1971, Mariner 9 menjadi pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain.[126] Objek pertama yang berhasil mendarat di permukaan Mars adalah dua wahana Soviet: Mars 2 pada 27 November dan Mars 3 pada 2 Desember 1971, namun keduanya kehilangan komunikasi setelah mendarat. Pada tahun 1975 NASA meluncurkan program Viking yang terdiri dari dua pengorbit, dan masing-masing punya pendarat; kedua pendarat berhasil mencapai permukaan pada tahun 1976. Viking 1 tetap beroperasi selama enam tahun, sementara Viking 2 selama tiga tahun. Pendarat Viking mengirimkan citra Mars yang berwarna,[127] dan pengorbit memetakan permukaan dengan sangat baik hingga gambarnya masih digunakan hingga sekarang. Wahana Soviet Phobos 1 dan 2 dikirim ke Mars pada tahun 1988 untuk meneliti Mars dan kedua bolannya. Phobos 1 kehilangan komunikasi dalam perjalanan ke Mars. Phobos 2 berhasil mencitrakan Mars dan Phobos, namun mengalami kegagalan saat akan melepas dua pendaratnya ke permukaan Phobos.[128] Setelah kegagalan pengorbit Mars Observer pada tahun 1992, misi Mars Global Surveyor berhasil mencapai orbit Mars pada tahun 1997. Misi ini berhasil dan telah menyelesaikan misi pemetaan utamanya pada awal 2001. NASA kehilangan kontak dengan wahana tersebut pada November 2006 pada saat program ketiganya yang diperpanjang. Mars Pathfinder, yang kendaraan penjelajah robotik Sojourner, mendarat di Ares Vallis pada musim panas tahun 1997 dan mengirim kembali banyak citra.[129] Wahana pendarat Spirit di Mars pada tahun 2004 Wahana pendarat Spirit di Mars pada tahun 2004 Pemandangan dari wahana Phoenix pada tahun 2008 Pemandangan dari wahana Phoenix pada tahun 2008 Wahana pendarat Phoenix tiba di wilayah kutub utara Mars pada 25 Mei 2008.[130] Lengan robotiknya digunakan untuk menggali tanah Mars dan keberadaan es air telah dipastikan pada 20 Juni.[131][132] Misi ditutup pada 10 November 2008 setelah kehilangan kontak.[133] Misi saat ini Pengorbit Mars Odyssey milik NASA memasuki orbit Mars pada tahun 2001.[134] Spektrometer Sinar Gamma Odyssey melacaktemu hidrogen yang diduga terkandung di es air Mars.[135] Misi Mars Express yang diluncurkan European Space Agency (ESA) mencapai Mars pada tahun 2003. Wahana tersebut membawa pendarat Beagle 2, yang mengalami kegagalan saat penurunan dan dinyatakan hilang pada Februari 2004.[136] Pada awal tahun 2004, tim Planetary Fourier Spectrometer mengumumkan bahwa pengorbit telah melacaktemu metana di atmosfer Mars. ESA mengumumkan penemuan aurora di Mars pada Juni 2006.[137] Pada Januari, 2004, dua wahana penjelajah NASA, yaitu Spirit (MER-A) dan Opportunity (MER-B), mendarat di permukaan Mars. Keduanya telah mencapai atau melebihi tujuan misi mereka. Salah satu penemuan ilmiah yang paling penting adalah bukti keberadaan air pada masa lalu di tempat mendarat kedua wahana tersebut. Badai debu dan angin telah membersihkan panel surya kedua wahana, sehingga lama hidup mereka bertambah.[138] Pesawat angkasa Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA tiba di orbit Mars pada 10 Maret 2006 untuk melakukan penelitian ilmiah selama dua tahun. Pengorbit tersebut akan memetakan daratan dan cuaca Mars dengan tujuan untuk menemukan tempat pendaratan yang layak bagi misi pendarat berikutnya. MRO berhasil mencitrakan longsor di kutub utara Mars pada 3 Maret 2008.[139] Pesawat angkasa Dawn terbang melewati Mars pada Februari 2009 untuk mendapat bantuan gravitasi dalam perjalanannya menuju 4 Vesta dan 1 Ceres.[140] Misi gabungan Rusia-Cina, yaitu Phobos-Grunt, telah diluncurkan pada 9 November 2011 dengan tujuan mengambil contoh di Phobos. Namun, misi ini gagal karena pembakaran roketnya mengalami kegagalan, sehingga Phobos-Grunt terdampar di orbit rendah Bumi.[141] Misi ke depan Mars Science Laboratory, yang dinamai Curiosity, akan diluncurkan pada tahun 2011. Wahana tersebut lebih besar dan lebih maju dari Mars Exploration Rover, dengan kecepatan 90 m/h. Wahana ini bisa menyimpulkan bahan batuan dari jarak 13 m.[142] Pada tahun 2008, NASA mengumumkan misi robotik MAVEN yang akan diluncurkan pada tahun 2013 untuk menyediakan keterangan mengenai atmosfer Mars.[143] ESA berencana meluncurkan wahana penjelajah pertamanya ke Mars pada tahun 2018; wahana penjelajah ExoMars mampu menggali tanah hingga 2 m untuk mencari molekul organik.[144] Misi Finlandia-Rusia, MetNet, akan mendaratkan beberapa kendaraan kecil di Mars untuk mendirikan jaringan pengamatan yang hendak meneliti struktur atmosfer, fisika, dan meteorologi Mars.[145] Misi pendahulu yang menggunakan satu atau beberapa pendarat dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2014.[146] Rencana misi berawak ESA ingin mengirim manusia ke Mars antara tahun 2030 hingga 2035.[147] Ini akan didahului oleh wahana-wahana yang lebih besar, yang dimulai dengan peluncuran ExoMars[148] dan misi gabungan NASA-ESA untuk mengambil contoh.[149] Penjelajahan berawak merupakan tujuan jangka panjang visi penjelajahan angkasa Amerika Serikat yang diumumkan pada tahun 2004 oleh Presiden George W. Bush.[150] Pesawat angkasa Orion akan digunakan untuk mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2020 sebagai batu loncatan untuk ekspedisi Mars. Pada 28 September 2007, Michael D. Griffin menyatakan bahwa NASA berharap dapat mengirim manusia ke Mars pada tahun 2037.[151] Mars Direct, misi berbiaya rendah yang diusulkan oleh Robert Zubrin (pendiri Mars Society), akan menggunakan roket kelas Saturn V seperti Space X Falcon X, atau Ares V, untuk melewati pembangunan orbital, pertemuan di orbit rendah Bumi, dan depot bahan bakar Bulan. Sementara itu proposal "Mars to Stay" mengusulkan untuk tidak langsung memulangkan astronot pertama.[152] Astronomi di Mars Phobos melewati Matahari pada 10 Maret 2004. Dengan adanya berbagai wahana pengorbit, pendarat, dan penjelajah, kita dapat mempelajari astronomi dari langit Mars. Meskipun Pohobs tampak seperti 1/3nya diameter sudut Bulan purnama di Bumi, Deimos terlihat seperti bintang, dan hanya sedikit lebih cerah dari Venus yang tampak dari langit Bumi.[153] Ada juga beberapa fenomena terkenal di Bumi yang juga ada di Mars, seperti meteor dan aurora.[137] Transit Bumi akan terjadi pada 10 November 2084.[154] Transit Merkurius dan Venus juga berlangsung.[155][156] Pengamatan Animasi gerak maju mundur tampak Mars seperti yang terlihat dari Bumi pada tahun 2003. Karena orbit Mars bersifat eksentrik, magnitudo tampaknya dapat beragam antara −3,0 hingga −1,4. Kecerahan minimumnya tercatat sebesar +1,6.[157] Mars biasanya tampak kuning, jingga, atau kemerahan.[158] Saat posisinya kurang tepat, Mars tidak akan terlihat karena tertutup oleh kesilauan Matahari. Saat waktu pengamatannya sedang bagus - yaitu pada interval 15 atau 17 tahun, dan selalu antara akhir Juli hingga akhir September - permukaan Mars dapat terlihat. Bahkan lapisan es kutubnya dapat terlihat meskipun pembesaran teleskopnya rendah.[159] Saat Mars mendekati oposisi, periode gerak maju mundur dimulai. Planet ini akan tampak bergerak ke arah sebaliknya. Periode ini berlangsung selama 72 hari, dan pada pertengahan gerak ini, Mars akan mencapai kecerahan maksimumnya.[160] Jarak terdekat Relatif Pada periode oposisi, Mars berada di jarak terdekat relatifnya dengan Bumi. Jarak tersebut beragam antara 54[161] hingga 103 juta km karena orbit Mars yang elips.[162] Oposisi Mars terakhir terjadi pada 29 Januari 2010, dan akan berlangsung lagi pada 3 Maret 2012 di jarak 100 juta km.[163] Rata-rata waktu antara oposisi-oposisi Mars (periode sinodik) adalah 780 hari.[164] Absolut Pada tanggal 27 Agustus 2003 pukul 9:51:13 UT, Mars berada di posisi terdekatnya dengan Bumi, yaitu 55.758.006 km (0,372719 SA). Saat itu Mars sedang berada satu hari dari oposisinya dan tiga hari dari perihelionnya. Peristiwa tersebut sebelumnya diperkirakan pernah terjadi pada 12 September 57.617 SM, dan selanjutnya akan berlangsung pada tahun 2287.[165] Posisi ini hanya sedikit lebih dekat daripada posisi terdekat lainnya. Contohnya, jarak terdekat pada 22 Agustus 1924 tercatat sebesar 0,37285 SA, dan jarak terdekat pada 24 Agustus 2208 diperkirakan sebesar 0,37279 SA.[105] Di dunia maya, sebuah surel yang menyatakan bahwa Mars akan berada di posisi terdekatnya dan tampak sebesar Bulan telah menyebar. Surel tersebut hanyalah hoax.[166] Sejarah pengamatan Keberadaan Mars di langit malam telah dicatat oleh astronom Mesir. Pada tahun 1534 SM, mereka telah memahami gerak maju mundur planet tersebut.[167] Sementara itu astronom Babilonia telah mencatat posisi dan perilaku planet Mars.[168][169] Pada abad ke-4 SM, Aristoteles mencatat bahwa Mars menghilang di belakang Bulan, sehingga menunjukkan bahwa planet tersebut lebih jauh.[170] Sastra dari Cina Kuno memastikan bahwa Mars telah dikenal oleh astronom Cina sejak abad ke-4 SM.[171] Pada abad ke-5 SM, teks astronomis India Surya Siddhanta memperkirakan diameter Mars.[172] Selama abad ke-17, Tycho Brahe mengukur paralaks diurnal Mars, yang selanjutnya digunakan Johannes Kepler untuk menghitung jarak relatif ke planet tersebut.[173] Saat teleskop sudah ada, paralaks diurnal Mars diukur kembali untuk menentukan jarak Matahari-Bumi. Hal tersebut pertama kali dilakukan oleh Giovanni Domenico Cassini pada tahun 1672. Pengukuran paralaks awal terhambat oleh kualitas alat pengukuran.[174] Pada tahun 1610, Mars diamati oleh Galileo Galilei, yang merupakan orang pertama yang melihatnya lewat teleskop.[175] Tokoh pertama yang menggambar peta Mars adalah astronom Belanda Christiaan Huygens.[176] Dalam budaya Planet ini dinamai dari dewa perang Romawi, Mars. Di peradaban lain, Mars merupakan lambang kejantanan dan kemudaan. Lambang Mars juga digunakan sebagai lambang gender pria. "Orang Mars cerdas" Ilustrasi bangsa Mars menyerang Bumi dalam The War of the Worlds karya H.G. Wells. Pada tahun 1877, astronom Italia Giovanni Schiaparelli menggunakan teleskop sepanjang 22 cm untuk membuat peta detail Mars pertama. Di peta tersebut terdapat fitur yang disebutnya canali. Canali adalah garis panjang di permukaan Mars. Istilah tersebut, yang berarti "saluran", seringkali disalahterjemahkan menjadi "kanal".[177][178] Percival Lowell terpengaruh oleh pengamatan tersebut dan menerbitkan beberapa buku mengenai Mars dan kehidupannya.[179] Ia menulis bahwa "kanal" tersebut dibangun oleh peradaban yang berusaha mengalirkan air dari lapisan es di kutub.[180] Akibatnya, gagasan bahwa Mars dihuni oleh peradaban yang cerdas pun menyebar luas.[181] Saat ini, pemetaan beresolusi tinggi tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan kehidupan cerdas di permukaan Mars. "Canali" yang diamati pun terbukti hanya ilusi optik. Akan tetapi, spekulasi mengenai kehidupan cerdas di Mars terus berlanjut. Pada tahun 1898, H. G. Wells menulis novel The War of the Worlds, yang berkisah mengenai bangsa Mars yang berupaya melarikan diri dari planet mereka yang mati dengan menyerang Bumi. Adaptasi radionya dengan judul yang sama disiarkan pada tanggal 30 Oktober 1938 oleh Orson Welles, yang menimbulkan kepanikan karena banyak pendengar yang mengira itu sungguhan.[182] Contoh karya terkenal lainnya adalah The Martian Chronicles yang ditulis oleh Ray Bradbury. Novel tersebut bekisah mengenai pengelana manusia yang tanpa sengaja menghancurkan peradaban Mars. Selain itu, ada juga seri Barsoom karya Edgar Rice Burroughs, Out of the Silent Planet (1938) oleh C. S. Lewis,[183] dan kisah-kisah yang ditulis Robert A. Heinlein sebelum pertengahan tahun 1960-an.[184] Pengarang Jonathan Swift telah menyebut bulan-bulan Mars sekitar 150 tahun sebelum bulan-bulan itu ditemukan oleh Asaph Hall. Ia mendeskripsikan orbit bulan-bulan tersebut dengan cukup akurat dalam novelnya Gulliver's Travels.[185] Setelah program Mariner dan Viking menunjukkan citra Mars yang kering dan tanpa kehidupan, spekulasi-spekulasi awal mulai ditinggalkan. Karya yang menggambarkan Mars secara nyata dan akurat pun berkembang. Di antaranya yang paling terkenal adalah trilogi Mars karya Kim Stanley Robinson.[186] Tema koloni Mars yang memperjuangkan kemerdekaannya merupakan plot utama dalam novel karya Greg Bear, dan juga film Total Recall serta serial televisi Babylon 5. Beberapa permainan video juga memakai elemen tersebut, seperti Red Faction dan Zone of the Enders.
Ciri fisik Perbandingan ukuran Bumi dan Mars. Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari Bumi. Planet ini kurang padat bila dibandingkan dengan Bumi, dan hanya mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi. Luas permukaannya lebih kecil dari jumlah wilayah kering di Bumi.[5] Mars lebih besar daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet memunyai tarikan gravitasi yang hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars lebih kuat sekitar kurang dari 1%. Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada "di antara" Bumi dan Bulan (diameter Bulan hanya setengah dari Mars, sementara Bumi dua kalinya; Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan Bulan satu per sembilannya). Kenampakan permukaan Mars yang merah-jingga diakibatkan oleh keberadaan besi(III) oksida, yang lebih dikenal dengan nama hematite.[9] Geologi Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesit di Bumi. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi(III) oksida yang memberinya kenampakan merah.[10][11] Saat ini Mars tidak memunyai medan magnet global,[12] namun hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian kerak planet termagnetisasi, dan medan magnet global pernah ada pada masa lalu. Salah satu teori yang diumumkan pada tahun 1999 dan diperiksa ulang pada Oktober 2005 (dengan bantuan Mars Global Surveyor) menunjukkan bahwa empat miliar tahun yang lalu, dinamo Mars berhenti berfungsi dan mengakibatkan medan magnetnya menghilang.[13] Ada pula teori bahwa asteroid yang sangat besar pernah menghantam Mars dan mematikan medan magnetnya.[14] Inti Mars, yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km, terdiri dari besi dan 14-17% sulfur. Inti besi sulfida ini cair. Lapisan di atas inti Mars adalah mantel silikat yang membentuk banyak objek tektonik dan vulkanik di Mars, tetapi saat ini mantel tersebut sudah tidak aktif. Di atas lapisan mantel adalah kerak, yang ketebalan rata-ratanya sekitar 50 km, dan ketebalan maksimumnya 125 km.[15] Saat pembentukan Tata Surya, Mars terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi Matahari Matahari. Planet ini punya ciri kimia yang berbeda karena letaknya di Tata Surya. Unsur dengan titik didih yang rendah seperti klorin, fosfor, dan sulfur ada dalam jumlah yang lebih besar daripada di Bumi. Unsur-unsur tersebut kemungkinan dihalau dari daerah yang dekat dengan Matahari oleh angin surya muda yang kuat.[16] Setelah terbentuk, planet-planet melewati masa "Pengeboman Berat Akhir". Bekas tubrukan dari masa tersebut dapat dilihat di 60% permukaan Mars.[17][18][19] 40% permukaan Mars adalah bagian dari cekungan yang diakibatkan oleh tubrukan objek sebesar Pluto empat miliar tahun yang lalu. Cekungan di belahan utara Mars yang membentang sejauh 10.600 km ini kini dikenal dengan nama cekungan Borealis.[7][8][20][21] Sejarah geologi Mars dapat dibagi menjadi beberapa masa, tetapi berikut adalah tiga masa utama:[22][16] Masa Noachis (dinamai dari Noachis Terra): Pembentukan permukaan tertua Mars, antara 4,5 miliar hingga 3,5 miliar tahun yang lalu. Permukaan dari masa Noachis dipenuhi kawah tubrukan yang besar. Tonjolan Tharsis, dataran tinggi vulkanik, diduga terbentuk pada masa ini. Pada akhir masa ini banjir besar juga terjadi. Masa Hesperia (dinamai dari Hesperia Planum): 3,5 miliar tahun yang lalu hingga 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu. Masa ini ditandai dengan pembentukan dataran lava. Masa Amazonis (dinamai dari Amazonis Planitia): 2,9–3,3 miliar tahun yang lalu hingga sekarang. Olympus Mons terbentuk pada periode ini, dan begitu pula aliran lava lain. Aktivitas geologi masih berlangsung di Mars. Athabasca Valles merupakan tempat mengalirnya lava sejak 200 juta tahun yang lalu. Aliran air di graben Cerberus Fossae muncul sekitar 20 juta tahun yang lalu, yang merupakan tanda-tanda terjadinya intrusi vulkanik.[23] Pada 19 Februari 2008, citra yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan bukti terjadinya longsor di tebing setinggi 700 m.[24] Tanah Berdasarkan data dari wahana Phoenix, tanah Mars terdiri dari unsur seperti magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Nutrien tersebut dapat ditemui di kebun Bumi dan penting dalam pertumbuhan tanaman.[25] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH sebesar 8,3, dan mengandung garam perklorat.[26][27] Warna bubuk di Tharsis Tholus (di tengah kiri gambar). Warna bubuk dapat ditemui di seluruh Mars. Seringkali warna bubuk baru muncul di lereng curam kawah, palung, dan lembah. Warna bubuk awalnya berwarna gelap, dan seiring berjalannya waktu, warnanya menjadi semakin menjadi terang. Kadang-kadang warna bubuk muncul dalam ukuran yang kecil, dan lalu melebar hingga ratusan meter. Warna bubuk juga mengikuti tepi batuan. Berdasarkan teori yang banyak diterima, warna bubuk merupakan lapisan tanah gelap di bawah yang muncul karena longsor atau badai debu.[28] Ada pula penjelasan lain, yang melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan organisme.[29][30] Hidrologi Air tidak dapat bertahan di permukaan Mars karena tekanan atmosfernya yang rendah. Di ketinggian terendah, air masih dapat bertahan dalam waktu yang singkat.[31][32] Dua lapisan es di Mars diduga terdiri dari air.[33][34] Jika dicairkan, volume air di lapisan es kutub selatan mampu melapisi seluruh permukaan planet dengan kedalaman 11 meter.[35] Lapisan permafrost terbentang dari kutub hingga lintang 60°.[33] Es air dalam jumlah besar diduga terperangkap di bawah lapisan kriosfer Mars. Data dari Mars Express dan Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan keberadaan es air yang besar di kedua kutub (Juli 2005)[36][37] dan lintang tengah (November 2008).[38] Wahana Phoenix secara langsung mengambil sampel es air di Mars pada 31 Juli 2008.[39] Dari kenampakan permukaan Mars dapat dilihat bahwa air pernah mengalir di permukaan planet tersebut. Saluran banjir besar yang disebut saluran keluar (outflow channel)[40] dapat ditemui di 25 tempat, dan diduga merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada masa lepasnya air dari akuifer di bawah tanah, meskipun struktur tersebut juga diduga diakibatkan oleh glasier atau lava.[41][42] Saluran termuda diduga terbentuk sekitar beberapa juta tahun yang lalu.[43] Di tempat lain, terutama di wilayah tertua permukaan Mars, jaringan lembah yang bercabang menyebar di sepanjang bentang alam. Ciri dan persebaran lembah tersebut menunjukkan bahwa lembah tersebut dibentuk oleh limpasan permukaan yang diakibatkan oleh hujan atau salju pada awal sejarah Mars. Aliran di bawah permukaan dan proses pengikisan tanah dari lereng oleh air tanah yang ada di tepi sungai atau lereng bukit mungkin memainkan peran tambahan di beberapa jaringan, namun hujan kemungkinan merupakan penyebab utama.[44] Di Mars juga ada ribuan kenampakan di kawah dan dinding lembah yang mirip dengan parit. Parit tersebut biasanya ada di dataran tinggi belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan bahwa proses pembentukannya memerlukan air, kemungkinan dari es yang mencair,[45][46] namun ada pula yang meyakini bahwa es karbon dioksida dan pergerakan debu kering-lah yang membentuknya.[47][48] Parit-parit tersebut sangat muda, bahkan mungkin masih aktif hingga sekarang.[46] Ciri geologis lain, seperti delta dan kipas alluvial, digunakan sebagai dasar untuk mendukung gagasan bahwa Mars pada awalnya lebih hangat dan basah.[49] Keadaan semacam itu memerlukan keberadaan banyak danau di permukaan, dan untuk itu ada bukti-bukti mineralogis, sedimentalogis, dan geomorfologis.[50] Beberapa penulis bahkan menyatakan bahwa pada masa lalu sebagian besar dataran rendah di utara merupakan samudra, meskipun hal ini masih diperdebatkan.[51] Bukti lebih lanjut bahwa air pernah ada di permukaan Mars muncul dari pelacaktemuan beberapa mineral tertentu seperti hematit dan goetit, yang kadang-kadang terbentuk saat air ada.[52] Beberapa bukti yang sebelumnya diyakini menunjukkan keberadaan cekungan dan aliran air kuno telah ditampik oleh penilikan beresolusi tinggi oleh Mars Reconnaissance Orbiter.[53] Pada tahun 2004, Opportunity melacaktemu mineral jarosit. Mineral ini hanya terbentuk jika ada air berasam, yang menunjukkan bahwa air pernah ada di Mars.[54] Lapisan es kutub Citra lapisan es kutub utara Mars oleh wahana Viking. Mars punya dua lapisan es kutub permanen. Selama musim dingin di salah satu kutub, lapisan tersebut diselubungi oleh kegelapan, sehingga mendinginkan permukaan dan menyebabkan 25-30% atmosfer mengembun menjadi es CO2 (es kering).[55] Saat Matahari kembali menyinari kutub, CO2 yang membeku menyublim, sehingga menghasilkan angin kencang yang menyapu wilayah kutub dengan kecepatan 400 km/jam. Peristiwa musiman tersebut mengangkut banyak debu dan uap air yang menghasilkan embun beku dan awan cirrus besar. Awan es-air dicitrakan oleh Opportunity pada tahun 2004.[56] Lapisan es Mars terdiri dari es air. Karbon dioksida beku melapisinya dengan ketebalan satu meter di kutub utara pada musim dingin; sementara di kutub selatan, lapisan es kering tersebut bersifat permanen dengan ketebalan delapan meter.[57] Diameter lapisan es kutub utara tercatat sekitar 1.000 kilometer selama musim panas,[58] dan mengandung sekitar 1,6 juta km kubik es.[59] Lapisan es kutub selatan memunyai diameter sekitar 350 km dan ketebalan 3 km.[60] Total volume es di kutub selatan ditambah lapisannya diperkirakan juga sekitar 1,6 juta km kubik.[61] Di kedua lapisan es terdapat lembang-lembang, yang diduga terbentuk oleh pemanasan Matahari, ditambah dengan penyubliman es dan pengembunan uap air.[62][63] Pembekuan musiman di beberapa wilayah di dekat lapisan es kutub selatan mengakibatkan pembentukan es kering transparan setebal 1 meter di atas permukaan. Begitu musim semi datang, tekanan dari penyubliman CO2 mengangkat dan memecahkan lapisan tersebut. Akibatnya, terjadi letusan gas CO2 yang bercampur dengan pasir atau debu basalt gelap. Proses ini berlangsung cepat dan tidak biasa dalam geologi Mars. Gas yang bergerak cepat di bawah lapisan ke tempat letusan menghasilkan pola saluran radial yang seperti laba-laba di bawah es.[64][65][66][67] Geografi Lembah vulkanik (merah) dan cekungan akibat tubrukan (biru) mendominasi peta topografi Mars ini. Meskipun dikenang karena memetakan Bulan, Johann Heinrich Mädler dan Wilhelm Beer merupakan para "aerografer" pertama. Mereka merintis bahwa sebagian besar permukaan Mars bersifat permanen, dan menentukan periode rotasi planet. Pada tahun 1840, Mädler memadukan hasil pengamatannya selama sepuluh tahun dan menggambar peta pertama Mars. Daripada memberi nama, Beer dan Mädler menyebut beberapa tempat dengan huruf.[68] Saat ini, fitur-fitur di Mars dinamai dari berbagai sumber. Fitur albedo dinamai dari mitologi klasik. Nama kawah yang lebih besar dari 60 kilometer (37 mil) berasal dari ilmuwan, penulis, dan tokoh lain yang membantu penelitian Mars. Kawah yang lebih kecil dari 60 km dinamai dari kota dan desa di dunia dengan jumlah penduduk lebih kecil dari 100.000. Lembah besar dinamai dari kata mars atau bintang dalam berbagai bahasa, sementara lembah kecil dari sungai-sungai.[69] Nama fitur albedo besar tetap dipertahankan, tetapi kadang-kadang diperbaharui untuk melambangkan pengetahuan baru tentang sifat fitur tersebut. Contohnya, Nix Olympica (salju Olympus) diubah menjadi Olympus Mons (Gunung Olympus).[70] Permukaan Mars seperti yang terlihat dari Bumi terbagi menjadi dua macam daerah, dengan albedo yang berbeda. Dataran pucat yang dilapisi debu dan pasir yang kaya akan besi oksida awalnya diduga sebagai 'benua' Mars dan diberi nama seperti Arabia Terra (tanah Arabia) atau Amazonis Planitia (dataran Amazonian). Fitur gelap sebelumnya diduga sebagai laut, sehingga dinamai Mare Erythraeum, Mare Sirenum dan Aurorae Sinus. Fitur gelap terbesar yang dapat terlihat dari Bumi adalah Syrtis Major Planum.[71] Lapisan es kutub utara yang permanen dinamai Planum Boreum, sementara lapisan es kutub selatan disebut Planum Australe. Khatulistiwa Mars ditetapkan melalui rotasinya, namun letak meridian utamanya ditentukan dengan penetapan titik yang berubah-ubah seperti di Bumi; Mädler dan Beer memilih sebuah garis pada tahun 1830 untuk peta Mars pertama mereka. Setelah wahana Mariner 9 menyajikan citra Mars pada tahun 1972, kawah kecil (nantinya disebut Airy-0) yang terletak di Sinus Meridiani dipilih sebagai tempat bujur 0.0°.[72] Mars tidak punya samudra sehingga tidak ada 'permukaan laut'. Ketinggian nol harus ditentukan, dan ini disebut areoid[73] Mars, yang sejalan dengan geoid. Ketinggian nol adalah ketinggian yang tekanan atmosfernya 610.5 Pa (6.105 mbar),[74] atau sekitar 0,6% dari tekanan permukaan laut di Bumi (0.006 atm).[75] Tekanan ini sesuai dengan titik tripel air. Praktiknya permukaan ditetapkan secara langsung melalui pengukuran gravitasi satelit. Citra Kawah Victoria dari Cape Verde yang diabadikan oleh Opportunity. Topografi tubrukan Dikotomi topografi Mars cukuplah mengejutkan: dataran utara yang diratakan oleh aliran lava berkebalikan dengan dataran tinggi di selatan yang dipenuhi kawah akibat tubrukan pada masa lalu. Penelitian pada tahun 2008 telah menghasilkan bukti untuk postulat yang diusulkan pada tahun 1980 bahwa belahan utara Mars ditubruk oleh objek dengan ukuran 1/10 hingga 2/3nya Bulan. Jika ini benar, maka belahan utara Mars merupakan kawah tubrukan berukuran 10.600 x 8.500 km, menjadikannya kawah tubrukan terbesar di Tata Surya.[7][8] Di Mars terdapat sekitar 43.000 kawah dengan diameter 5 km atau lebih besar.[76] Di antaranya yang terbesar adalah kawah Hellas, fitur albedo terang yang terlihat dari Bumi.[77] Massa Mars lebih kecil, sehingga kemungkinan objek bertubrukan dengan planet tersebut sekitar setengahnya Bumi. Planet ini terletak lebih dekat dengan sabuk asteroid, sehingga kemungkinan ditubruk oleh benda dari tempat tersebut meningkat. Mars juga lebih mungkin ditubruk oleh komet berperiode kecil, seperti yang berada di orbit Yupiter.[78] Meskipun begitu, ada lebih sedikit kawah di Mars daripada Bulan karena atmosfer Mars melindunginya dari meteor-meteor kecil. Beberapa kawah memunyai morfologi yang menunjukkan bahwa tanah menjadi basah setelah meteor menubruk.[79] Situs tektonik Citra Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya. Gunung berapi perisai Olympus Mons (Gunung Olympus) merupakan gunung tertinggi di Tata Surya.[80] Ketinggiannya mencapai 27 km, atau tiga kali lipat tinggi Gunung Everest yang hanya sekitar 8,8 km.[81] Gunung yang sudah tidak aktif ini terletak di wilayah Tharsis, yang juga merupakan tempat berdirinya beberapa gunung berapi besar lainnya. Lembah besar Valles Marineris (dalam bahasa Latin berarti Lembah Mariner, juga dikenal dengan nama Agathadaemon di peta kanal lama) memiliki panjang sekitar 4.000 km dan kedalaman hingga 7 km. Panjang Valles Marineris setara dengan panjang Eropa dan terbentang di 1/5 sirkumferensia Mars. Jika dibandingkan, Grand Canyon di Bumi panjangnya hanya 446 km dan kedalamannya hanya 2 km. Valles Marineris terbentuk akibat pembengkakan wilayah Tharsis yang menyebabkan runtuhnya kerak di wilayah Valles Marineris. Lembah besar lainnya adalah Ma'adim Vallis (Ma'adim dalam bahasa Ibrani berarti Mars). Lembah ini memiliki panjang sebesar 700 km, lebar 20 km, dan kedalaman 2 km di beberapa tempat. Kemungkinan Ma'adin Vallis pernah dialiri air pada masa lalu.[82] Gua Citra THEMIS yang menunjukkan pintu masuk gua Mars. Gua tersebut secara tidak resmi dinamai (A) Dena, (B) Chloe, (C) Wendy, (D) Annie, (E) Abby (kiri) dan Nikki, dan (F) Jeanne. Citra dari Thermal Emission Imaging System (THEMIS) di wahana Mars Odyssey telah menunjukkan tujuh pintu masuk gua di belakang gunung berapi Arsia Mons.[83] Gua-gua tersebut, yang dinamai dari orang yang dicintai para penemunya, secara keseluruhan dijuluki "tujuh saudara perempuan."[84] Lebar pintu masuk gua tersebut berkisar antara 100 hingga 252 m. Gua-gua itu diyakini memiliki kedalaman antara 73 hingga 96 m. Cahaya tidak mencapai dasar sebagian besar gua, sehingga kemungkinan gua-gua tersebut bisa lebih dalam lagi. Gua "Dena" merupakan pengecualian; dasarnya dapat dilihat dan kedalamannya tercatat 130 m. Bagian dalam gua tersebut mungkin terlindung dari mikrometeoroid, radiasi ultraviolet, semburan Matahari, dan partikel berenergi tinggi yang menghujani permukaan planet.[85] Atmosfer Atmosfer Mars. Mars kehilangan magnetosfernya 4 miliar tahun yang lalu,[86] sehingga angin surya bisa berhubungan langsung dengan ionosfer, yang mengakibatkan penurunan kepadatan atmosfer dengan mengupas atom-atom dari lapisan luar.[86][87] Dibandingkan dengan Bumi, atmosfer di Mars cukup tipis. Tekanan atmosfer di permukaan berkisar dari 30 Pa di Olympus Mons hingga lebih dari 1.155 Pa di Hellas Planitia, dengan rata-rata tekanan di permukaan 600 Pa.[88] Tekanan permukaan di Mars pada saat terkuatnya sama dengan tekanan yang dapat ditemui di ketinggian 35 km di atas permukaan Bumi.[89] Ketinggian skala atmosfer Mars diperkirakan sekitar 10.8 km,[90] yang lebih tinggi dari Bumi (6 km) karena gravitasi permukaan Mars hanya 38% persen-nya Bumi. Atmosfer Mars terdiri dari 95% karbon dioksida, 3% nitrogen, 1,6% argon, serta mengandung jejak oksigen dan air.[5] Atmosfernya relatif berdebu dan mengandung partikulat berdiameter 1,5 µm yang memberikan kenampakan kuning kecoklatan di langit Mars saat dilihat dari permukaan.[91] Metana telah dilacaktemu di atmosfer Mars dengan fraksi mol sekitar 30 ppb.[92][93] Hidrokarbon tersebut muncul dalam plume luas, dan dilepas di wilayah yang berlainan. Di utara pada pertengahan musim panas, plume utama mengandung 19.000 metrik ton metana, dengan kekuatan sumber sekitar 0,6 kilogram per detik.[94][95] Kemungkinan terdapat dua sumber lokal: yang pertama terpusat di dekat 30° U, 260° B, dan yang kedua di dekat 0°, 310° B.[94] Diperkirakan Mars menghasilkan 270 ton metana per tahun.[94][96] Rentang waktu kehancuran metana diperkirakan paling lama empat tahun Bumi dan paling pendek 0,6 tahun Bumi.[94][97] Pergantian cepat ini merupakan tanda-tanda adanya sumber gas aktif di Mars. Aktivitas vulkanik, tubrukan komet, dan keberadaan bentuk kehidupan mikrobial metanogenik diduga merupakan penyebabnya. Metana dapat pula dihasilkan oleh proses non-biologis yang disebut serpentinisasi[b] yang melibatkan air, karbon dioksida, dan mineral olivin.[98] Iklim Mars dari Teleskop Luar Angkasa Hubble 28 Oktober 2005. Di antara semua planet di Tata Surya, Mars adalah planet yang musimnya paling mirip dengan Bumi. Hal ini diakibatkan oleh miripnya kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars itu sekitar dua kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga tahun di Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars berkisar antara −87 °C (−125 °F) pada musim dingin di kutub hingga −5 °C (23 °F) pada musim panas.[31] Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh ketidakmampuan atmosfer yang tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer yang rendah, dan thermal inertia tanah Mars yang rendah.[99] Jika Mars punya orbit yang seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan Bumi karena sumbu rotasinya mirip dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars yang relatif besar memberikan pengaruh yang besar. Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan dan dingin di utara, dan di dekat aphelion saat musim dingin di belahan selatan adn musim panas di utara. Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan musim di utara lebih ringan. Suhu musim panas di selatan lebih hangat 30 °C (54.0 °F) daripada suhu musim panas di utara.[100] Di Mars juga terdapat badai debu terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi, dari badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh planet. Badai tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan Matahari. Badai debu ini juga meningkatkan suhu global.[101] Orbit dan rotasi Rata-rata jarak Mars dari Matahari itu sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi), seperti yang digambarkan oleh jejak merah, sementara orbit Bumi ditunjukkan dengan warna biru. Rata-rata jarak Mars dari Matahari diperkirakan sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi). Hari Matahari (atau sol) di Mars itu sekitar 24 jam, 39 menit, dan 35,244 detik. Tahun Mars sama dengan 1,8809 tahun Bumi, atau 1 tahun, 320 hari, dan 18,2 jam.[5] Kemiringan sumbu Mars itu sekitar 25,19 derajat, yang mirip dengan kemiringan sumbu Bumi.[5] Akibatnya musim di Mars mirip dengan Bumi, meskipun lamanya dua kali lipat karena tahunnya lebih lama. Saat ini orientasi kutub utara Mars dekat dengan bintang Deneb.[102] Mars telah melewati perihelionnya pada April 2009[103] dan aphelionnya Maret2010.[103] Perihelion berikutnya dilewati pada Maret 2011 dan aphelion selanjutnya Februari 2012. Mars punya eksentrisitas orbit sekitar 0,09; di antara tujuh planet lainnya di Tata Surya, hanya Merkurius yang menunjukkan eksentrisitas yang besar. Pada masa lalu Mars punya orbit yang lebih bundar daripada sekarang. Sekitar 1,35 juta tahun Bumi yang lalu, Mars punya eksentrisitas sekitar 0,002, yang lebih rendah dari Bumi.[104] Siklus eksentrisitas Mars itu sekitar 96.000 tahun Bumi jika dibandingkan dengan siklus 100.000 tahun planet Bumi.[105] Mars juga punya siklus eksentrisitas yang lebih panjang dengan periode 2,2 juta tahun Bumi. Selama 35.000 tahun terakhir orbit Mars menjadi semakin eksentrik karena pengaruh gravitasi planet lain. Jarak terdekat antara Bumi dan Mars akan terus berkurang selama 25.000 tahun berikutnya.[106] Satelit alami Citra Phobos yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter – HiRISE pada 23 Maret 2008 Citra Phobos yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter – HiRISE pada 23 Maret 2008 Deimos pada 21 Februari 2009 (skala gambar di atas tidak sama dengan gambar ini) Deimos pada 21 Februari 2009 (skala gambar di atas tidak sama dengan gambar ini) Mars punya dua satelit alami yang relatif kecil, yaitu Phobos dan Deimos. Penangkapan asteroid merupakan hipotesis yang didukung, namun asal usul satelit-satelit tersebut masih belum pasti.[107] Kedua satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaph Hall, dan dinamai dari tokoh Phobos (panik/ketakutan) dan Deimos (teror) yang, dalam mitologi Yunani, menemani ayah mereka Ares dalam pertempuran. Ares juga dikenal sebagai Mars oleh orang Romawi.[108][109] Dari permukaan Mars, pergerakan Phobos dan Deimos tampak sangat berbeda dari Bulan di Bumi. Phobos terbit di barat, tenggelam di timur, dan terbit lagi dalam waktu 11 jam. Deimos, yang berada di luar orbit sinkron-yang membuat periode orbitalnya sama dengan periode rotasi planet-terbit di timur namun sangat pelan. Meskipun periode orbital Deimos itu 30 jam, satelit tersebut butuh 2,7 hari untuk tenggelam di Barat.[110] Orbit Phobos berada di bawah ketinggian sinkron, sehingga gaya pasang surut dari planet Mars secara bertahap merendahkan orbitnya. Dalam waktu 50 juta tahun satelit tersebut akan menabrak permukaan Mars atau pecah menjadi struktir cincin yang mengitari planet.[110] Asal usul kedua satelit tersebut tidak banyak diketahui. Albedo yang rendah dan komposisi kondrit karbon di kedua satelit tersebut dianggap mirip dengan asteroid, sehingga mendukung hipotesis penangkapan. Orbit Phobos yang tidak stabil menunjukkan penangkapan yang baru saja terjadi. Akan tetapi keduanya memunyai orbit bundar dan sangat dekat dengan khatulistiwa; hal-hal tersebut tidak biasa untuk objek yang ditangkap dan dinamika penangkapan yang diperlukan untuk itu kompleks. Pertumbuhan pada awal sejarah Mars juga mungkin, namun hipotesis tersebut tidak menjelaskan komposisi yang lebih mirip dengan asteroid daripada Mars sendiri. Kemungkinan ketiga adalah keterlibatan objek ketiga atau semacam tubrukan.[111] Bukti terbaru menunjukkan Phobos memunyai bagian dalam yang berpori.[112] Selain itu, komposisinya terdiri dari filosilikat dan mineral lain yang diketahui berasal dari Mars.[113] Bukti-bukti ini mendukung hipotesis bahwa Phobos terbentuk dari materi yang berasal dari tubrukan di Mars,[114] yang mirip dengan hipotesis mengenai asal usul Bulan. Meski spektra VNIR satelit-satelit Mars mirip dengan asteroid, spektra inframerah thermal Phobos dilaporkan tidak konsisten dengan kondrit dari kelompok manapun.[113] Kehidupan Berdasarkan pemahaman keterhunian planet, planet-planet yang punya air di permukaan merupakan planet yang layak huni. Untuk mencapai hal tersebut, orbit suatu planet harus berada di dalam zona layak huni. Di Tata Surya, zona tersebut terbentang dari setelah Venus hingga poros semi-mayor Mars.[115] Selama perihelion Mars masuk ke wilayah ini, namun atmosfer tipisnya mencegah air bertahan untuk waktu yang lama. Bekas aliran air pada masa lalu menunjukkan potensi keterhunian Mars. Beberapa bukti terbaru memunculkan gagasan bahwa air di permukaan Mars akan terlalu berasam dan bergaram, sehingga sulit mendukung kehidupan.[116] Kurangnya magnetosfer dan tipisnya atmosfer Mars merupakan tantangan. Di permukaan planet ini tidak banyak terjadi pemindahan panas. Penyekatan terhadap angin surya rendah, sementara tekanan atmosfer Mars tidak cukup untuk mempertahankan air dalam bentuk cair. Planet ini juga hampir, atau bahkan sepenuhnya, mati secara geologis; berakhirnya kegiatan vulkanik menyebabkan berhentinya pendaurulangan bahan kimia dan mineral antara permukaan dengan bagian dalam planet.[117] Bukti menunjukkan bahwa planet ini dahulu lebih layak huni daripada sekarang, namun masih belum diketahui apakah organisme hidup pernah ada atau tidak. Wahana Viking pada pertengahan tahun 1970an membawa percobaan yang dirancang untuk melacaktemu mikroorganisme di tanah Mars. Percobaan tersebut membuahkan hasil yang positif, termasuk peningkatan sementara CO2 pada saat pemaparan dengan air dan nutrien. Tanda-tanda kehidupan masih dipertentangkan oleh beberapa ilmuwan. Ilmuwan NASA Gilbert Levin menegaskan bahwa Viking telah menemukan kehidupan. Analisis ulang data Viking telah menunjukkan bahwa percobaan Viking tidak cukup mutakhir untuk melacaktemu kehidupan. Percobaan tersebut bahkan bisa membunuh kehidupan.[118] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH yang sangat basa, serta mengandung magnesium, sodium, potasium, dan klorida.[119] Nutrien tanah bisa mendukung kehidupan, namun kehidupan masih harus dilindungi dari sinar ultraviolet.[120] Di laboratorium Johnson Space Center, bentuk-bentuk yang luar biasa telah ditemukan di meteorit Mars ALH84001. Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa bentuk geometrik tersebut mungkin merupakan mikroba Mars yang telah terfosilisasi sebelum meteorit itu terlempar ke angkasa akibat tubrukan meteor 15 juta tahun yang lalu. Asal usul anorganik bentuk-bentuk tersebut juga telah diusulkan.[121] Metana dan formaldehida yang baru saja dilacaktemu oleh pengorbit Mars diklaim sebagai tanda-tanda kehidupan, karena senyawa kimia tersebut akan segera hilang di atmosfer Mars.[122][123] Ada kemungkinan bahwa senyawa tersebut dihasilkan oleh aktivitas vulkanis dan geologis, seperti serpentinisasi.[124] Penjelajahan Citra yang diambil wahana pendarat Viking 1 pada Februari 1978 Lusinan wahana antariksa telah dikirim ke Mars oleh Uni Soviet, Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan Jepang, dengan tujuan untuk meneliti permukaan, iklim, dan geologi planet itu. Pada tahun 2008, biaya pengiriman barang dari permukaan Bumi ke Mars diperkirakan sebesar $309.000 per kilogram.[125] Wahana yang saat ini sedang aktif di Mars (2011) adalah Mars Reconnaissance Orbiter (sejak 2006), Mars Express (sejak 2003), Mars Odyssey 2001 (sejak 2001), dan Opportunity (sejak 2004). Misi yang baru saja selesai adalah Mars Global Surveyor (1997–2006) dan Spirit (2004–2010). Kira-kira 2/3 wahana angkasa yang ditujukan ke Mars telah gagal dalam misinya. Pada abad ke-21 kegagalan lebih jarang terjadi.[124] Kegagalan misi biasanya diakibatkan oleh masalah teknis, seperti kegagalan atau kehilangan komunikasi atau kesalahan rancangan, yang seringkali diakibatkan oleh kurangnya pendanaan atau ketidakcakapan pelaksana misi.[124] Kegagalan tersebut telah menyebabkan munculnya satir yang menyalahkan "Segitiga Bermuda" di antara Bumi-Mars, "Kutukan" Mars, atau "Setan Galaktik Raksasa" (Great Galactic Ghoul) yang memakan wahana antariksa Mars.[124] Misi-misi yang baru saja gagal contohnya adalah Beagle 2 (2003), Mars Climate Orbiter (1999), dan Mars 96 (1996). Misi sebelumnya Pendarat Mars 3 di perangko Soviet tahun 1972. Mars pertama kali dikitari pada 14-15 Juli 1965 oleh wahana Mariner 4. Pada 14 November 1971, Mariner 9 menjadi pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain.[126] Objek pertama yang berhasil mendarat di permukaan Mars adalah dua wahana Soviet: Mars 2 pada 27 November dan Mars 3 pada 2 Desember 1971, namun keduanya kehilangan komunikasi setelah mendarat. Pada tahun 1975 NASA meluncurkan program Viking yang terdiri dari dua pengorbit, dan masing-masing punya pendarat; kedua pendarat berhasil mencapai permukaan pada tahun 1976. Viking 1 tetap beroperasi selama enam tahun, sementara Viking 2 selama tiga tahun. Pendarat Viking mengirimkan citra Mars yang berwarna,[127] dan pengorbit memetakan permukaan dengan sangat baik hingga gambarnya masih digunakan hingga sekarang. Wahana Soviet Phobos 1 dan 2 dikirim ke Mars pada tahun 1988 untuk meneliti Mars dan kedua bolannya. Phobos 1 kehilangan komunikasi dalam perjalanan ke Mars. Phobos 2 berhasil mencitrakan Mars dan Phobos, namun mengalami kegagalan saat akan melepas dua pendaratnya ke permukaan Phobos.[128] Setelah kegagalan pengorbit Mars Observer pada tahun 1992, misi Mars Global Surveyor berhasil mencapai orbit Mars pada tahun 1997. Misi ini berhasil dan telah menyelesaikan misi pemetaan utamanya pada awal 2001. NASA kehilangan kontak dengan wahana tersebut pada November 2006 pada saat program ketiganya yang diperpanjang. Mars Pathfinder, yang kendaraan penjelajah robotik Sojourner, mendarat di Ares Vallis pada musim panas tahun 1997 dan mengirim kembali banyak citra.[129] Wahana pendarat Spirit di Mars pada tahun 2004 Wahana pendarat Spirit di Mars pada tahun 2004 Pemandangan dari wahana Phoenix pada tahun 2008 Pemandangan dari wahana Phoenix pada tahun 2008 Wahana pendarat Phoenix tiba di wilayah kutub utara Mars pada 25 Mei 2008.[130] Lengan robotiknya digunakan untuk menggali tanah Mars dan keberadaan es air telah dipastikan pada 20 Juni.[131][132] Misi ditutup pada 10 November 2008 setelah kehilangan kontak.[133] Misi saat ini Pengorbit Mars Odyssey milik NASA memasuki orbit Mars pada tahun 2001.[134] Spektrometer Sinar Gamma Odyssey melacaktemu hidrogen yang diduga terkandung di es air Mars.[135] Misi Mars Express yang diluncurkan European Space Agency (ESA) mencapai Mars pada tahun 2003. Wahana tersebut membawa pendarat Beagle 2, yang mengalami kegagalan saat penurunan dan dinyatakan hilang pada Februari 2004.[136] Pada awal tahun 2004, tim Planetary Fourier Spectrometer mengumumkan bahwa pengorbit telah melacaktemu metana di atmosfer Mars. ESA mengumumkan penemuan aurora di Mars pada Juni 2006.[137] Pada Januari, 2004, dua wahana penjelajah NASA, yaitu Spirit (MER-A) dan Opportunity (MER-B), mendarat di permukaan Mars. Keduanya telah mencapai atau melebihi tujuan misi mereka. Salah satu penemuan ilmiah yang paling penting adalah bukti keberadaan air pada masa lalu di tempat mendarat kedua wahana tersebut. Badai debu dan angin telah membersihkan panel surya kedua wahana, sehingga lama hidup mereka bertambah.[138] Pesawat angkasa Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA tiba di orbit Mars pada 10 Maret 2006 untuk melakukan penelitian ilmiah selama dua tahun. Pengorbit tersebut akan memetakan daratan dan cuaca Mars dengan tujuan untuk menemukan tempat pendaratan yang layak bagi misi pendarat berikutnya. MRO berhasil mencitrakan longsor di kutub utara Mars pada 3 Maret 2008.[139] Pesawat angkasa Dawn terbang melewati Mars pada Februari 2009 untuk mendapat bantuan gravitasi dalam perjalanannya menuju 4 Vesta dan 1 Ceres.[140] Misi gabungan Rusia-Cina, yaitu Phobos-Grunt, telah diluncurkan pada 9 November 2011 dengan tujuan mengambil contoh di Phobos. Namun, misi ini gagal karena pembakaran roketnya mengalami kegagalan, sehingga Phobos-Grunt terdampar di orbit rendah Bumi.[141] Misi ke depan Mars Science Laboratory, yang dinamai Curiosity, akan diluncurkan pada tahun 2011. Wahana tersebut lebih besar dan lebih maju dari Mars Exploration Rover, dengan kecepatan 90 m/h. Wahana ini bisa menyimpulkan bahan batuan dari jarak 13 m.[142] Pada tahun 2008, NASA mengumumkan misi robotik MAVEN yang akan diluncurkan pada tahun 2013 untuk menyediakan keterangan mengenai atmosfer Mars.[143] ESA berencana meluncurkan wahana penjelajah pertamanya ke Mars pada tahun 2018; wahana penjelajah ExoMars mampu menggali tanah hingga 2 m untuk mencari molekul organik.[144] Misi Finlandia-Rusia, MetNet, akan mendaratkan beberapa kendaraan kecil di Mars untuk mendirikan jaringan pengamatan yang hendak meneliti struktur atmosfer, fisika, dan meteorologi Mars.[145] Misi pendahulu yang menggunakan satu atau beberapa pendarat dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2014.[146] Rencana misi berawak ESA ingin mengirim manusia ke Mars antara tahun 2030 hingga 2035.[147] Ini akan didahului oleh wahana-wahana yang lebih besar, yang dimulai dengan peluncuran ExoMars[148] dan misi gabungan NASA-ESA untuk mengambil contoh.[149] Penjelajahan berawak merupakan tujuan jangka panjang visi penjelajahan angkasa Amerika Serikat yang diumumkan pada tahun 2004 oleh Presiden George W. Bush.[150] Pesawat angkasa Orion akan digunakan untuk mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2020 sebagai batu loncatan untuk ekspedisi Mars. Pada 28 September 2007, Michael D. Griffin menyatakan bahwa NASA berharap dapat mengirim manusia ke Mars pada tahun 2037.[151] Mars Direct, misi berbiaya rendah yang diusulkan oleh Robert Zubrin (pendiri Mars Society), akan menggunakan roket kelas Saturn V seperti Space X Falcon X, atau Ares V, untuk melewati pembangunan orbital, pertemuan di orbit rendah Bumi, dan depot bahan bakar Bulan. Sementara itu proposal "Mars to Stay" mengusulkan untuk tidak langsung memulangkan astronot pertama.[152] Astronomi di Mars Phobos melewati Matahari pada 10 Maret 2004. Dengan adanya berbagai wahana pengorbit, pendarat, dan penjelajah, kita dapat mempelajari astronomi dari langit Mars. Meskipun Pohobs tampak seperti 1/3nya diameter sudut Bulan purnama di Bumi, Deimos terlihat seperti bintang, dan hanya sedikit lebih cerah dari Venus yang tampak dari langit Bumi.[153] Ada juga beberapa fenomena terkenal di Bumi yang juga ada di Mars, seperti meteor dan aurora.[137] Transit Bumi akan terjadi pada 10 November 2084.[154] Transit Merkurius dan Venus juga berlangsung.[155][156] Pengamatan Animasi gerak maju mundur tampak Mars seperti yang terlihat dari Bumi pada tahun 2003. Karena orbit Mars bersifat eksentrik, magnitudo tampaknya dapat beragam antara −3,0 hingga −1,4. Kecerahan minimumnya tercatat sebesar +1,6.[157] Mars biasanya tampak kuning, jingga, atau kemerahan.[158] Saat posisinya kurang tepat, Mars tidak akan terlihat karena tertutup oleh kesilauan Matahari. Saat waktu pengamatannya sedang bagus - yaitu pada interval 15 atau 17 tahun, dan selalu antara akhir Juli hingga akhir September - permukaan Mars dapat terlihat. Bahkan lapisan es kutubnya dapat terlihat meskipun pembesaran teleskopnya rendah.[159] Saat Mars mendekati oposisi, periode gerak maju mundur dimulai. Planet ini akan tampak bergerak ke arah sebaliknya. Periode ini berlangsung selama 72 hari, dan pada pertengahan gerak ini, Mars akan mencapai kecerahan maksimumnya.[160] Jarak terdekat Relatif Pada periode oposisi, Mars berada di jarak terdekat relatifnya dengan Bumi. Jarak tersebut beragam antara 54[161] hingga 103 juta km karena orbit Mars yang elips.[162] Oposisi Mars terakhir terjadi pada 29 Januari 2010, dan akan berlangsung lagi pada 3 Maret 2012 di jarak 100 juta km.[163] Rata-rata waktu antara oposisi-oposisi Mars (periode sinodik) adalah 780 hari.[164] Absolut Pada tanggal 27 Agustus 2003 pukul 9:51:13 UT, Mars berada di posisi terdekatnya dengan Bumi, yaitu 55.758.006 km (0,372719 SA). Saat itu Mars sedang berada satu hari dari oposisinya dan tiga hari dari perihelionnya. Peristiwa tersebut sebelumnya diperkirakan pernah terjadi pada 12 September 57.617 SM, dan selanjutnya akan berlangsung pada tahun 2287.[165] Posisi ini hanya sedikit lebih dekat daripada posisi terdekat lainnya. Contohnya, jarak terdekat pada 22 Agustus 1924 tercatat sebesar 0,37285 SA, dan jarak terdekat pada 24 Agustus 2208 diperkirakan sebesar 0,37279 SA.[105] Di dunia maya, sebuah surel yang menyatakan bahwa Mars akan berada di posisi terdekatnya dan tampak sebesar Bulan telah menyebar. Surel tersebut hanyalah hoax.[166] Sejarah pengamatan Keberadaan Mars di langit malam telah dicatat oleh astronom Mesir. Pada tahun 1534 SM, mereka telah memahami gerak maju mundur planet tersebut.[167] Sementara itu astronom Babilonia telah mencatat posisi dan perilaku planet Mars.[168][169] Pada abad ke-4 SM, Aristoteles mencatat bahwa Mars menghilang di belakang Bulan, sehingga menunjukkan bahwa planet tersebut lebih jauh.[170] Sastra dari Cina Kuno memastikan bahwa Mars telah dikenal oleh astronom Cina sejak abad ke-4 SM.[171] Pada abad ke-5 SM, teks astronomis India Surya Siddhanta memperkirakan diameter Mars.[172] Selama abad ke-17, Tycho Brahe mengukur paralaks diurnal Mars, yang selanjutnya digunakan Johannes Kepler untuk menghitung jarak relatif ke planet tersebut.[173] Saat teleskop sudah ada, paralaks diurnal Mars diukur kembali untuk menentukan jarak Matahari-Bumi. Hal tersebut pertama kali dilakukan oleh Giovanni Domenico Cassini pada tahun 1672. Pengukuran paralaks awal terhambat oleh kualitas alat pengukuran.[174] Pada tahun 1610, Mars diamati oleh Galileo Galilei, yang merupakan orang pertama yang melihatnya lewat teleskop.[175] Tokoh pertama yang menggambar peta Mars adalah astronom Belanda Christiaan Huygens.[176] Dalam budaya Planet ini dinamai dari dewa perang Romawi, Mars. Di peradaban lain, Mars merupakan lambang kejantanan dan kemudaan. Lambang Mars juga digunakan sebagai lambang gender pria. "Orang Mars cerdas" Ilustrasi bangsa Mars menyerang Bumi dalam The War of the Worlds karya H.G. Wells. Pada tahun 1877, astronom Italia Giovanni Schiaparelli menggunakan teleskop sepanjang 22 cm untuk membuat peta detail Mars pertama. Di peta tersebut terdapat fitur yang disebutnya canali. Canali adalah garis panjang di permukaan Mars. Istilah tersebut, yang berarti "saluran", seringkali disalahterjemahkan menjadi "kanal".[177][178] Percival Lowell terpengaruh oleh pengamatan tersebut dan menerbitkan beberapa buku mengenai Mars dan kehidupannya.[179] Ia menulis bahwa "kanal" tersebut dibangun oleh peradaban yang berusaha mengalirkan air dari lapisan es di kutub.[180] Akibatnya, gagasan bahwa Mars dihuni oleh peradaban yang cerdas pun menyebar luas.[181] Saat ini, pemetaan beresolusi tinggi tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan kehidupan cerdas di permukaan Mars. "Canali" yang diamati pun terbukti hanya ilusi optik. Akan tetapi, spekulasi mengenai kehidupan cerdas di Mars terus berlanjut. Pada tahun 1898, H. G. Wells menulis novel The War of the Worlds, yang berkisah mengenai bangsa Mars yang berupaya melarikan diri dari planet mereka yang mati dengan menyerang Bumi. Adaptasi radionya dengan judul yang sama disiarkan pada tanggal 30 Oktober 1938 oleh Orson Welles, yang menimbulkan kepanikan karena banyak pendengar yang mengira itu sungguhan.[182] Contoh karya terkenal lainnya adalah The Martian Chronicles yang ditulis oleh Ray Bradbury. Novel tersebut bekisah mengenai pengelana manusia yang tanpa sengaja menghancurkan peradaban Mars. Selain itu, ada juga seri Barsoom karya Edgar Rice Burroughs, Out of the Silent Planet (1938) oleh C. S. Lewis,[183] dan kisah-kisah yang ditulis Robert A. Heinlein sebelum pertengahan tahun 1960-an.[184] Pengarang Jonathan Swift telah menyebut bulan-bulan Mars sekitar 150 tahun sebelum bulan-bulan itu ditemukan oleh Asaph Hall. Ia mendeskripsikan orbit bulan-bulan tersebut dengan cukup akurat dalam novelnya Gulliver's Travels.[185] Setelah program Mariner dan Viking menunjukkan citra Mars yang kering dan tanpa kehidupan, spekulasi-spekulasi awal mulai ditinggalkan. Karya yang menggambarkan Mars secara nyata dan akurat pun berkembang. Di antaranya yang paling terkenal adalah trilogi Mars karya Kim Stanley Robinson.[186] Tema koloni Mars yang memperjuangkan kemerdekaannya merupakan plot utama dalam novel karya Greg Bear, dan juga film Total Recall serta serial televisi Babylon 5. Beberapa permainan video juga memakai elemen tersebut, seperti Red Faction dan Zone of the Enders.