Sejarahnya dahulu suku-suku di pulau
nias sering berperang karena terprovokasi oleh rasa dendam, perbatasan tanah,
atau masalah perbudakan. Masing-masing desa kemudian membentengi wilayahnya
dengan batu atau bambu setinggi 2 meter. Oleh karena itu, tradisi lompat batu
pun lahir dan dilakukan sebagai sebuah persiapan sebelum berperang. biasanya
sebelum melakukan tradisi lombat batu di buka dengan tari-tarian perang ala
masyarakat Nias.
Kini tradisi lompat batu bukan untuk
persiapan perang antarsuku atau antardesa tetapi sebagai ritual dan simbol
budaya orang Nias. Pemuda Nias yang berhasil melakukan tradisi ini akan
dianggap dewasa dan matang secara fisik sehingga dapat menikah
Atraksi hombo
batu tidak hanya memberikan kebanggaan bagi seorang pemuda Nias tetapi juga
untuk keluarga mereka. Keluarga yang anaknya telah berhasil dalam hombo batu maka akan mengadakan
pesta dengan menyembelih beberapa ekor ternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar