Sehabis berkeliling mengabsen ke kelas – kelas,
Luna memilih untuk duduk sejenak di kantin sekolah. Ia benar – benar merasa
lelah. Sementara Kevin dengan santai nya mendengarkan alunan lagu yang mengalir
dari mp3 nya. Luna hanya geleng – geleng kepala melihat Kevin. Sejenak
kemudian, orang yang sedari tadi di perhatikan Luna itu berdiri dan menuju
salah satu sisi kantin yang menjual minuman dingin.
Kevin
berjalan kembali ke arah Luna, dan duduk tepat di sebelah Luna. Dengan
santainya salah satu tangan nya mengulurkan sebotol teh yang tutup nya telah
dibuka dan lengkao dengan sedotan di dalam nya. Luna menggeleng menolak
pemberian Kevin, namun Kevin masih belum juga menjauhkan uluran tangan nya.
Luna akhirnya menerima minuman ini sambil menggidikkan bahu, mungkin tak ada salah nya jika ku terima,
pikirnya saat itu.
“Aku
mau ke ruang guru kak, ntar kalo kelamaan disini malah tambah kena marah, mau
sekalian bareng gak ?”, tanya Luna sesaat kemudian. Kevin langsung berdiri
tanpa menjawab pertanyaan Luna. Duh, nih
orang maunya apa ya ? Di ajak ngomong malah langsung kabur, giliran tadi sok
baik pake acara beliin minuman, dasar orang aneh, gerutu Luna.
Luna
mengikuti Kevin yang berjalan dengan santai nya. Saat tiba di ruang guru, Kevin
mengambil catatan absen yang ada di tangan Luna, dan menyerahkan nya pada guru
piket yang tadi menugasi mereka, dan segera kembali ke kelas mereka masing –
masing setelah di beri izin masuk oleh ibu guru tersebut.
Luna masuk kelas dengan setengah berlari, meninggalkan Kevin yang hanya tersenyum sambil menggeleng – gelengkan kepala. Kevin hanya bingung melihat Luna yang tergesa – gesa, anak itu, udah tau telat, ya santai aja, daripada ntar masuk kelas, pelajaran masih 10 menit lagi, bisa – bisa kena marah sama guru yang lagi ngajar, pikirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar