Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu
pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim
dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya
Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan
lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar
antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci
hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora
jadi-jadian.
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat
perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam.
Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci
sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia.
Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera.
Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat
kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu
pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim
dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya
Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan
lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar
antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci
hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar