Ada lebih 7.500 kultivar apel yang diketahui sejauh ini[20] di wilayah beriklim sedang dan subtropis. Kebanyakan kultivar apel ini ditanam untuk dimakan segar, dimasak atau dijadikan cider.
Apel untuk cider biasanya terlalu masam dan sepat untuk dimakan segar,
tetapi memberikan rasa yang cukup memuaskan (dan tidak tertanding oleh
apel segar) dalam cider.[21]
Kultivar apel komersial biasanya lembut tetapi renyah. Selain itu,
apel komersial memiliki kulit yang berwarna terang, tidak pirang, mudah
diangkut, dapat disimpan lama-lama, produksi tinggi, tahan penyakit,
berbentuk 'Red Delicious', dan terasa enak.[22]
Apel modern biasanya lebih manis dari kultivar lama karena rasa apel yang diinginkan bervariasi menurut zaman. Kebanyakan orang Amerika Utara dan Eropa menggemari apel yang manis dan sedikit asam, akan tetapi apel asam juga tidak sedikit peminatnya.[23] Apel yang manis tanpa rasa asam populer di Asia,[23] khususnya di India.[21]
Kultivar apel lama biasanya berbentuk ganjil, serta memiliki berbagai
tekstur dan warna. Beberapa orang merasa bahwa apel lama lebih enak
daripada kultivar modern,[24]
tetapi mengalami masalah lain yang menjadi kurang sesuai untuk
diperdagangkan, seperti hasil produksi yang rendah, kerentanan terhadap
penyakit, atau kurang tahan lama dalam penyimpanan atau transportasi.
Masih ada beberapa kultivar lama yang diproduksi secara
besar-besaran, tetapi biasanya diaktifkan oleh pekebun rumah dan petani
yang menjual langsung ke pasar setempat. Banyak kultivar apel yang
memiliki rasa dan rupa tersendiri yang masih ada, kampanye konservasi
apel diluncurkan di seluruh dunia untuk melestarikan kultivar-kultivar
tersebut dari kepunahan.
Di Britania Raya, kultivar lama seperti 'Cox's Orange Pippin' dan 'Egremont Russet' masih menjadi hasil perdagangan utama meskipun produksi rendah dan mudah terinfeksi penyakit dari segi pemahaman modern.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar