Awal tahun 2000, para orang tua
dikejutkan dengan munculnya koleksi Lingerie Barbie yang menampilkan
sosok Barbie yang mengenakan pakaian dalam yang super seksi. Polemik dan
kontroversi merebak saat itu. Menanggapi keluhan orang tua kala itu,
Mattel menjelaskan bahwa Lingerie Barbie adalah koleksi Barbie yang
ditujukan untuk kalangan dewasa dan memang tidak dijual untuk anak-anak.
Bulan September 2003, Saudi Arabia
melarang penjualan boneka Barbie ke negara mereka karena mereka menilai
boneka tersebut tidak sejalan dengan ajaran agama di negara mereka. Di
negara Arab sendiri saat itu beredar boneka Fulla yang bentuknya
menyerupai Barbie, namun dengan dandanan dan pakaian yang lebih bisa
diterima negara tersebut. Sementara itu, di Iran juga terdapat boneka
Sara dan Dara yang juga memiliki kesamaan fisik dan penampilan dengan
Barbie dengan pakaian yang jauh lebih “sopan”.
Bulan Juli 2008, Mattel merilis koleksi
Black Canary Barbie, yang langsung disambut dengan protes dari kalangan
Keluarga Kristen. Barbie tersebut mengenakan pakaian hitam, dengan
stocking jala, sepatu boot hitam (yang identik dengan sepatu wanita PSK)
serta jaket hitam tebal, mewakiliki subkultur Seks S&M (Sado &
Masochism). Black Canary sendiri adalah karakter dari DC Comic yang juga
salah satu anggota Justice League. Walau mengalami protes yang cukup
hebat, koleksi ini tidak pernah ditarik dari peredaran.
Dalam rangka memperingati ulang tahun
Barbie yang ke-50, pada tahun 2009, Mattel merilis serangkaian seri
Barbie berstiker tato di lengannya. Tato tersebut dapat dilepas dan
ditempelkan di tempat lain. Perilisan seri Barbie ini memunculkan
polemik dan perdebatan yang sengit, terutama di kalangan orang tua,
pemuka agama, hingga pejabat pemerintah Amerika Serikat. Banyak kalangan
menilai Barbie bertato akan memberikan ide bagi para remaja puteri
untuk memiliki tato di tubuhnya. Sejauh ini, tato masih dinilai sebagian
keluarga Amerika sebagai simbol perlawanan dan pemberontakan. Sepuluh
tahun silam, tahun 1999, Mattel pun pernah merilis boneka Barbie dengan
tato permanen bergambar kupu-kupu di perutnya, dan mendapatkan respon
serupa. Waktu itu, Mattel setuju untuk menarik boneka tersebut dari
pasar. Namun kali ini, Mattel menolak menarik Barbie bertato itu, karena
boneka Barbie bertato temporer memiliki nilai edukasi dan mengajarkan
anak-anak untuk berkreasi dan kreatif.
Maret 2010, Wal-Mart membuat keputusan
yang sangat mengejutkan saat menurunkan harga jual boneka Ballerina
Barbie berkulit hitam dari US$ 5.93 menjadi US$ 2. Sedangkan boneka
sejenis namun berkulit putih dijual dengan harga tetap. Wal-Mart
beralasan, bahwa Barbie berkulit hitam sangat sulit dijual dan mereka
tidak mungkin menyimpan boneka itu terlalu lama di gudang. Walau
demikian, strategi marketing Wal-Mart tersebut dinilai sangat berpotensi
menimbulkan isu rasis, sehingga dikecam oleh Harlem Activist. Tidak ada
berita lanjutan, apakah Wal-Mart tetap bersikukuh menjual Barbie itu
dengan harga diskon atau mengembalikan harga jual ke angka semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar