Sabtu, 12 Januari 2013

Misteri keberadaan Bangsa Viking


Masyarakat pada masa itu pada umumnya sangat takut dengan serangan kilat dan kebrutalan Bangsa Viking,sebuah doa dari masa itu berbunyi “Selamatkan kami Tuhan, dari kemarahan Norsemen (Bangsa Viking). Mereka kerap memporakporandakan tanah kami. Mereka memebunuh anak-anak dan wanita kami”Para Viking membanggakan diri atas keberanian mereka saat berperang,sebagian besar berperang dengan berjalan kaki dan membawa pedang, tombak, serta kapak. Sedangkan para petingginya menggunakan kuda perang. Pasukan “pengejut” yang disebut berserker memimpin serangan.Berserk adalah bangsa Norse dengan ciri khas ‘tanpa mengenakan baju perang besi’ dengan tampang yang bengis dan tubuh yang kekar, serta sifatnya yang brutal. Sebelum berperang mereka menjadi gila bertempur dengan mabuk dan narkotika serta mempercayakan pada Dewa mereka,Odin,agar mereka tetap selamat. Kata Viking dipakai ahir-ahir ini saja,masyarakat pada waktu itu menyebut mereka Norsemen. Kata tersebut mungkin berasal dari Vik, sebuah Kota pusat perompak di Norwegia.Ketika para Norsemen pergi ‘sebagai seorang Viking’, berarti mereka bertarung sebagai seorang perompak. Bangsa Viking Swedia yang menetap di Eropa Timur mungkin disebut sebagai Runs,dan jadilah Rusia sebagai nama mereka. Namun, tidak semua Bangsa Viking perompak, di tanah airnya, mereka adalah petani dan nelayan,pedangan dan perajin.Banyak diantara mereka pergi bersama perompak dan hidup di Prancis utara,Inggris Utara, dan Irlandia. Kerap kali mereka menyerang Inggris dan Irlandia,lalu menjarah hingga ke Gibraltar dan Mediterania.
Armada Laut Bangsa Viking
Di Eropa Timur,kapal Bangsa Viking membawa mereka sampai ke pedalaman dan menyusuri berbagai sungai. Mereka bertualang sangat jauh sampai kedaerah Rusia dan Ukraina, kadang-kadang merampok menyisir Konstantinopel, yang sering disebut Miklagard/Kota Besar. Sedangkan para Viking yang tinggal di Perancis Utara disebut Bangsa Norman. Rajamereka yang terkenal adalah William Sang Penakluk,yang menduduki Inggris ditahun 1066.
Para Viking umumnya merupakan pelaut ulung dan tangguh,kapal-kapal kayu mereka
yang disebut kapal panjang merupakan sebuah kontruksi kapal laut yang sangat
kokoh,ringan dan mempunyai bagian bawah datar yang memungkinkan untuk berlayar
di sungai yang dangkal dan juga diperairan terbuka.

Jumat, 11 Januari 2013


4 GOLONGAN LELAKI AHLI NERAKA

Di hari akhirat, ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah: 
1. Ayahnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya. 
2. Suaminya
Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya.Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak bertangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya. 
3. Abang-abangnya
Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak. 
4. Anak Lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam, bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak.Nantikan tarikan ibunya ke neraka. Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di
dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka. 
Firman ALLAH SWT:-
“HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DIMANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN DAN BATU-BATU…” 
Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. Allah swt nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslim dijamin masuk syurga (sesiapa yg mengucap kalimah tauhid) dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yg Allah swt berikan pada kita.

TERNYATA FILM KARTUN AVATAR DIADOBSI DARI CERITA DAJJAL

Memang sudah jadi bahan kecurigaan segelintir orang mukmin dibelahan dunia ini bahwa semua produk-produk orang barat khususnya bangsa yahudi semuanya merujuk dan berlabel kepada pemujaan dajjal mata satu. baik itu sistem politik pemerintahan, hiburan sampai film kartun anakpun dicekoki ajaran dajjalisme. seperti film kartun satu ini. Lalu pokemon, naruto, tom and jerry ternyata mengandung ajaran Iluminasi (pemujaan setan dajjal). naudzubillah



Film kartun Avatar: Legend of the Aang (di AS namanya Avatar: The Last Bender) merupakan salah satu film kartun yang paling banyak peminatnya, bukan saja di Indonesia namun juga di negara-negara lain. Dari anak-anak yang jika bicara saja masih susah, sampai bapak-bapak yang beberapa rambutnya sudah mulai memutih. Hanya saja, saya belum pernah mendengar ada kakek-kakek yang suka nonton Avatar.

Serial film kartun Avatar banyak mengadopsi seni budaya, adat istiadat, dan mitologi dari benua Asia dalam penciptaan fiksinya. Avatar juga mencampur filosofi, bahasa, agama, seni bela diri, pakaian, dan budaya dari negara-negara Asia seperti Cina, Jepang, Mongolia, Korea, India, dan Tibet. Hal ini bisa dimungkinkan sebab kru dari film seri Avatar sendiri mempekerjakan konsultan budaya, Edwin Zane, untuk memeriksa naskah cerita.

Secara etimologi, istilah Avatar berasal dari bahasa Sansekerta (Avatāra) yang secara harfiah berarti "turun", atau dalam pengertian luas berarti “Datangnya Ratu Adil”, seperti halnya Maranatha dalam paham Katolik. Dalam mitologi Hindu, para dewa memanifestasikan dirinya sebagai manusia super dengan turun menjelma ke dunia untuk mengembalikan keseimbangan di muka bumi, setelah mengalami zaman kejahatan yang teramat sangat. Penjelmaan dewa inilah, sang penyelamat terakhir, yang disebut sebagai Sang Avatar.

Belakangan, ada yang menyatakan serial Avatar memuat misi tersembunyi untuk kepentingan Sang Dajjal. Sangat mungkin, penilaian ini berangkat dari pengakuan Sai Baba, manusia nyentrik dari Khurasan yang dianggap sebagian orang sebagai penjelmaan Dajjal di abad ke-21, yang memang mengaku sebagai Avatar (Sang Penyelamat). Benar tidaknya Sai Baba seorang Dajjal, wallahu’alam bishawab.
Ada pun mengenai misi tersembunyi dari serial kartun Avatar, hal ini bisa benar dan bisa pula tidak. Namun mengingat Avatar termasuk dalam film kartun jaringan Holywood (Nickelodeon), agaknya memang perlu dikritisi lebih lanjut. Sebab, film-film produksi Hollywood memang tidak pernah bebas nilai, selalu saja mengandung isme-isme yang aneh.

Wes Penre, salah satu tokoh artis AS yang ‘membangunkan’ kelompok musik cadas di AS di era 1980-an, menyatakan jika serial-serial besutan Walt Disney yang di luaran sepertinya aman-aman saja dipirsa sebenarnya mengandung pengajaran kepada anak-anak kecil tentang dunia magis dan ilmu hitam yang membahayakan keimanan. Wes Penre sudah bertobat dan kini giat melakukan pencerahan kepada khalayak AS dan dunia tentang bahayanya produk-produk Hollywood.
Tentang bahaya atau tidaknya serial Avatar memang perlu penelusuran yang lebih serius. Namun yang pasti, sinetron-sinetron made in Indonesia yang konyol, jauh dari realitas kehidupan rakyat kita, mengajarkan banyak kekerasan, membiasakan pola hidup pacaran (bahkan bulan Ramadhan kemarin ada sinetron yang perempuannya pakai cadar tapi tetap saja pacaran! Naudzubillah!), dan memperlihatkan kekayaan yang luar biasa, ini jauh lebih berbahaya dipandang dari segi akidah. Seolah-olah kesuksesan hidup di dunia ini semata-mata diukur dari banyak sedikitnya kita berhasil mengumpulkan harta kekayaan, tidak perlu bertanya dari mana asalnya, tidak perduli jika hal itu memiskinkan orang lain.

Acara-acara di teve selain sinetron juga konyol, merusak akidah, dan melecehkan intelektual. Hal ini bisa dilihat dari acara-acara seperti Extravaganza, dangut mania, idol-idol, paranoia, dan sebagainya. Bisa jadi, karena muatan acara di teve sekarang mayoritas diisi dengan acara yang merusak dan sama sekali tidak bermanfaat, banyak keluarga modern kini membuang pesawat tevenya dan menggantinya dengan rak buku yang diisi dengan buku-buku yang bermanfaat dan jauh lebih berguna kelak.Wallahu’alam bishawab.

sumber : www.eramuslim.com

Khurasan: Negeri Tempat Keluarnya Dajjal


Khurasan: Negeri Tempat Keluarnya Dajjal
Peta Khurasan
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan
‘’Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan”. (HR Tirmidzi). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, ‘’ (Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (HRTurmidzi).

Dalam kedua hadis itu tercantum kata ‘’Khurasan’’. Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi , mengungkapkan, saat ini, Khurasan terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad.

Sejarah peradaban Islam mencatat Khurasan dengan tinta emas. Betapa tidak. Khurasan merupakan wilayah yang terbilang amat penting dalam sejarah peradaban Islam. Jauh sebelum pasukan tentara Islam menguasai wilayah itu, Rasulullah SAW dalam beberapa haditsnya telah menyebut-nyebut nama Khurasan. 

Letak geografis Khurasan sangat strategis dan banyak diincar para penguasa dari zaman ke zaman. Pada awalnya, Khurasan Raya merupakan wilayah sangat luas membentang meliputi; kota Nishapur dan Tus (Iran); Herat, Balkh, Kabul dan Ghazni (Afghanistan); Merv dan Sanjan (Turkmenistan), Samarkand dan Bukhara (Uzbekistan); Khujand dan Panjakent (Tajikistan); Balochistan (Pakistan, Afghanistan, Iran).

Kini, nama Khurasan tetap abadi menjadi sebuah nama provinsi di sebelah Timur Republik Islam Iran. Luas provinsi itu mencapai 314 ribu kilometer persegi. Khurasan Iran berbatasan dengan Republik Turkmenistan di sebelah Utara dan di sebelah Timur dengan Afganistan. Dalam bahasa Persia, Khurasan berarti ‘Tanah Matahari Terbit.’

Jejak peradaban manusia di Khurasan telah dimulai sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi (SM). Sejarah mencatat, sebelum Aleksander Agung pada 330SM menguasai wilayah itu, Khurasan berada dalam kekuasaan Imperium Achaemenid Persia. Semenjak itu, Khurasan menjelma menjadi primadona yang diperebutkan para penguasa.

Pada abad ke-1 M, wilayah timur Khurasan Raya ditaklukan Dinasti Khusan. Dinasti itu menyebarkan agama dan kebudayaan Budha. Tak heran, bila kemudian di kawasan Afghanistan banyak berdiri kuil. Jika wilayah timur dikuasai Dinasti Khusan, wilayah barat berada dalam genggaman Dinasti Sasanid yang menganut ajaran zoroaster yang menyembah api.

                                                                       ***

Khurasan memasuki babak baru ketika pasukan tentara Islam berhasil menaklukkan wilayah itu. Islam mulai menancapkan benderanya di Khurasan pada era Kekhalifahan Umar bin Khattab. Di bawah pimpinan komandan perang, Ahnaf bin Qais, pasukan tentara Islam mampu menerobos wilayah itu melalui Isfahan.

Dari Isfahan, pasukan Islam bergerak melalui dua rute yakni Rayy dan Nishapur. Untuk menguasai wilayah Khurasan, pasukan umat Islam disambut dengan perlawanan yang amat sengit dari Kaisar Persia bernama Yazdjurd. Satu demi satu tempat di Khurasan berhasil dikuasai pasukan tentara Islam. Kaisar Yazdjurd yang terdesak dari wilayah Khurasan akhirnya melarikan diri ke Oxus.

Setelah Khurasan berhasil dikuasai, Umar memerintahkan kaum Muslim untuk melakukan konsolidasi di wilayah itu. Khalifah tak mengizinkan pasukan tentara Muslim untuk menyeberang ke Oxus. Umar lebih menyarankan tentara Islam melakukan ekspansi ke Transoxiana.

Sepeninggal Umar, pemberontakan terjadi di Khurasan. Wilayah itu menyatakan melepaskan diri dari otoritas Muslim. Kaisar Yazdjurd menjadikan Merv sebagai pusat kekuasaan. Namun, sebelum Yadzjurd berhadapan lagi dengan pasukan tentara Muslim yang akan merebut kembali Khurasan, dia dibunuh oleh pendukungnya yang tak loyal.

Khalifah Utsman bin Affan yang menggantikan Umar tak bisa menerima pemberontakan yang terjadi di Khurasan. Khalifah ketiga itu lalu memerintahkan Abdullah bin Amir Gubernur Jenderal Basra untuk kembali merebut Khurasan. Dengan jumlah pasukan yang besar, umat Islam mampu merebut kembali Khurasan.

Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, Khurasan merupakan bagian dari wilayah pemerintahan Islam yang berpusat di Damaskus. Penduduk dan pemuka Khurasan turut serta membantu Dinasti Abbasiyah untuk menggulingkan Umayyah. Salah satu pemimpin Khurasan yang turut mendukung gerakan anti- Umayyah itu adalah Abu Muslim Khorasani antara tahun 747 M hingga 750 M.

                                                                      ***

Setelah Dinasti Abbasiyah berkuasa, Abu Muslim justru ditangkap dan dihukum oleh Khalifah Al-Mansur. Sejak itu, gerakan kemerdekaan untuk lepas dari kekuasaan Arab mulai menggema di Khurasan. Pemimpin gerakan kemerdekaan Khurasan dari Dinasti Abbasiyah itu adalah Tahir Phosanji pada tahun 821.

Ketika kekuatan Abbasiyah mulai melemah, lalu berdirilah dinasti-dinasti kecil yang menguasai Khurasan. Dinasti yang pertama muncul di Khurasan adalah Dinasti Saffariyah (861 M - 1003 M). Setelah itu, Khurasan silih berganti jatuh dari satu dinasti ke dinasti Iran yang lainnya. Setelah kekuasaan Saffariyah melemah, Khurasan berada dalam genggaman Dinasti Iran lainnya, yakni Samanid.

Setelah itu, Khurasan menjadi wilayah kekuasaan orang Turki di bawah Dinasti Ghaznavids pada akhir abad ke-10 M. Seabad kemudian, Khurasan menjadi wilayah kerajaan Seljuk. Pada abad ke-13 M, bangsa Mongol melakukan invasi dengan menghancurkan bangunan serta membunuhi penduduk di wilayah Khurasan.

Pada abad ke-14 M hingga 15 M, Khurasan menjadi wilayah kekuasaan Dinasti Timurid yang didirikan Timur Lenk. Khurasan berkembang amat pesat pada saat dikuasai Dinasti Ghaznavids, Ghazni dan Timurid. Pada periode itu Khuran menggeliat menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Tak heran, jika pada masa itu lahir dan muncul ilmuwan, sarjana serta penyair Persia terkemuka.

Sederet literatur Persia bernilai tinggi ditulis pada era itu. Nishapur, Herat, Ghazni dan Merv kota-kota penting di Khurasan menjadi pusat berkembangnya kebudayaan. Memasuki abad ke-16 M hingga 18, Khurasan berada dalam kekuasaan Dinasti Moghul. Di setiap periode, Khurasan selalu menjadi tempat yang penting.

Bangunan-bangunan bersejarah yang kini masih berdiri kokoh di Khurasan menjadi saksi kejayaan Khurasan di era kekhalifahan. Selain itu, naskahnaskah penting lainnya yang masih tersimpan dengan baik membuktikan bahwa Khurasan merupakan tempat yang penting bagi pengembangan ajaran Islam.

Pengikut Dajjal


Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُوْدِ أَصْبَهَانَ سَبْعُوْنَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ
“Akan mengikuti Dajjal dari kaum Yahudi Ashbahan (sebuah kota di Iran) 70.000 orang, (tanda) mereka memakai thayalisah (sejenis kain yang dipakai di pundak).” (HR. Muslim no. 2944)
Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang jahat. Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
دَخَلَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي، فَقَالَ لِي: مَا يُبْكِيْكِ؟ قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَكَرْتُ الدَّجَّالَ فَبَكَيْتُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَيٌّ كَفَيْتُكُمُوْهُ، وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ بَعْدِي فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّهُ يَخْرُجُ فِي يَهُوْدِيَّةِ أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِيَ الْمَدِيْنَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ، فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا
“Rasulullah masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau berkata kepadaku: ‘Apa yang membuatmu menangis?’ Aku menjawab: ‘Saya mengingat perkara Dajjal maka aku pun menangis.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Jika dia keluar sedang aku masih berada di antara kalian niscaya aku akan mencukupi (melindungi) kalian. Jika dia keluar setelah aku mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta sebelah. Dajjal keluar bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke Madinah dan berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki tujuh pintu, setiap celahnya ada dua malaikat yang berjaga. Maka keluarlah orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal ….” (HR. Ahmad, Abdullah bin Ahmad, Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: Sanadnya shahih)
Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah pasukan Khawarij.
يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى خَرَجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ
“Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur`an tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)

Dajjal Sudah Ada di Sebuah Pulau


Asy-Sya’bi rahimahullahu mengatakan kepada Fathimah bintu Qais radhiyallahu ‘anha: “Beri aku sebuah hadits yang kamu dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tidak kamu sandarkan kepada seorang pun selain beliau.” Fathimah mengatakan: “Jika engkau memang menghendakinya akan aku lakukan.” “Ya, berikan aku hadits itu,” jawab Asy-Sya’bi.

Fathimah pun berkisah: “…Aku mendengar seruan orang yang berseru, penyeru Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, menyeru ‘Ash-shalatu Jami’ah’. Aku pun keluar menuju masjid lantas shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan aku berada pada shaf wanita yang langsung berada di belakang shaf laki-laki. Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari shalatnya maka beliau duduk di mimbar dan tertawa seraya mengatakan: ‘Hendaknya setiap orang tetap di tempat shalatnya.’ Kemudian kembali berkata: ‘Apakah kalian tahu mengapa aku kumpulkan kalian?’ Para sahabat menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan: ‘Sesungguhnya –demi Allah-, aku tidak kumpulkan kalian untuk sesuatu yang menggembirakan atau menakutkan kalian. Namun aku kumpulkan kalian karena Tamim Ad-Dari. Dahulu ia seorang Nasrani lalu datang kemudian berbai’at dan masuk Islam serta mengabariku sebuah kisah, sesuai dengan apa yang aku ceritakan kepada kalian tentang Al-Masih Ad-Dajjal.
Ia memberitakan bahwa ia naik kapal bersama 30 orang dari Kabilah Lakhm dan Judzam. Lalu mereka dipermainkan oleh ombak hingga berada di tengah lautan selama satu bulan. Sampai mereka terdampar di sebuah pulau di tengah lautan tersebut saat tenggelamnya matahari. Mereka pun duduk (menaiki) perahu-perahu kecil. Setelah itu mereka memasuki pulau tersebut hingga menjumpai binatang yang berambut sangat lebat dan kaku. Mereka tidak tahu mana qubul dan mana dubur-nya, karena demikian lebat bulunya. Mereka pun berkata: ‘Apakah kamu ini?’ Ia (binatang yang bisa berbicara itu) menjawab: ‘Aku adalah Al-Jassasah.’ Mereka mengatakan: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia (justru mengatakan): ‘Wahai kaum, pergilah kalian kepada laki-laki yang ada rumah ibadah itu. Sesungguhnya ia sangat merindukan berita kalian.’ Tamim mengatakan: ‘Ketika dia menyebutkan untuk kami orang laki-laki, kami khawatir kalau binatang itu ternyata setan.’ Tamim mengatakan: ‘Maka kami pun bergerak menuju kepadanya dengan cepat sehingga kami masuk ke tempat ibadah itu. Ternyata di dalamnya ada orang yang paling besar yang pernah kami lihat dan paling kuat ikatannya. Kedua tangannya terikat dengan lehernya, antara dua lututnya dan dua mata kakinya terikat dengan besi. Kami katakan: ‘Celaka kamu, apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Kalian telah mampu mengetahui tentang aku. Maka beritakan kepadaku siapa kalian ini?’ Mereka menjawab: ‘Kami ini orang-orang dari Arab. Kami menaiki kapal ternyata kami bertepatan mendapati laut sedang bergelombang luar biasa, sehingga kami dipermainkan ombak selama satu bulan lamanya, sampai kami terdampar di pulaumu ini. Kami pun naik perahu kecil, lalu memasuki pulau ini dan bertemu dengan binatang yang sangat lebat dan kaku rambutnya. Tidak diketahui mana qubul-nya dan mana duburnya karena lebatnya rambut. Kamipun mengatakan: ‘Celaka kamu, apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Aku adalah Al-Jassasah.’ Kamipun bertanya lagi: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia malah menjawab, pergilah ke rumah ibadah itu sesungguhnya ia sangat merindukan berita kalian. Maka kami pun segera menujumu dan kami takut dari binatang itu. Kami tidak merasa aman kalau ternyata ia adalah setan.’
Lalu orang itu mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang pohon-pohon korma di Baisan.’
Kami mengatakan: ‘Tentang apanya engkau meminta beritanya?’
‘Aku bertanya kepada kalian tentang pohon kormanya, apakah masih berbuah?’ katanya.
Kami menjawab: ‘Ya.’
Ia mengatakan: ‘Sesungguhnya hampir-hampir ia tidak akan mengeluarkan buahnya. Kabarkan kepadaku tentang danau Thabariyyah.’
Kami jawab: ‘Tentang apa engkau meminta beritanya?’
‘Apakah masih ada airnya?’ jawabnya.
Mereka menjawab: ‘Danau itu banyak airnya.’
Ia mengatakan: ‘Sesungguhnya hampir-hampir airnya akan hilang. Kabarkan kepadaku tentang mata air Zughar1.’
Mereka mengatakan: ‘Tentang apanya kamu minta berita?’
‘Apakah di mata air itu masih ada airnya? Dan apakah penduduknya masih bertani dengan airnya?’ jawabnya.
Kami katakan: ‘Ya, mata air itu deras airnya dan penduduknya bertani dengannya.’ Ia mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang Nabi Ummiyyin, apa yang dia lakukan?’
Mereka menjawab: ‘Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib (Madinah).’
Ia mengatakan: ‘Apakah orang-orang Arab memeranginya?’
Kami menjawab: ‘Ya.’
Ia mengatakan lagi: ‘Apa yang dia lakukan terhadap orang-orang Arab?’ Maka kami beritakan bahwa ia telah menang atas orang-orang Arab di sekitarnya dan mereka taat kepadanya.
Ia mengatakan: ‘Itu sudah terjadi?’
Kami katakan: ‘Ya.’
Ia mengatakan: ‘Sesungguhnya baik bagi mereka untuk taat kepadanya. Dan aku akan beritakan kepada kalian tentang aku, sesungguhnya aku adalah Al-Masih. Dan hampir-hampir aku diberi ijin untuk keluar sehingga aku keluar lalu berjalan di bumi dan tidak ku tinggalkan satu negeri pun kecuali aku akan turun padanya dalam waktu 40 malam kecuali Makkah dan Thaibah, keduanya haram bagiku. Setiap kali aku akan masuk pada salah satunya, malaikat menghadangku dengan pedang terhunus di tangannya, menghalangiku darinya. Dan sesungguhnya pada setiap celahnya (dua kota itu) ada para malaikat yang menjaganya.’
Fathimah mengatakan: ‘Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dengan menusukkan tongkatnya di mimbar sambil mengatakan: ‘Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah2, yakni Al-Madinah. Apakah aku telah beritahukan kepada kalian tentang hal itu?’
Orang-orang menjawab: ‘Ya.’
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya cerita Tamim menakjubkanku, di mana sesuai dengan apa yang kuceritakan kepada kalian tentangnya (Dajjal), serta tentang Makkah dan Madinah. Ketahuilah bahwa ia berada di lautan Syam atau lautan Yaman- tidak, bahkan dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur -dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke arah timur-.’
Fathimah mengatakan: “Ini saya hafal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
(HR. Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrathis Sa’ah, Bab Qishshatul Jassasah)
1 Nama sebuah daerah di Syam.
2 Dalam riwayat lain beliau mengatakan: “Dan itu adalah Dajjal.”

Macam-macam Fitnah yang dilakukan oleh dajjal


Fitnah yang dilakukan Dajjal banyak sekali, di antaranya:

1. Bersamanya ada surganya dan nerakanya.
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعْرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
“Dajjal cacat matanya yang kiri1, keriting rambutnya, bersamanya surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim, no. 2934)
2. Membunuh satu jiwa kemudian menghidupkannya kembali.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ فَيَقُوْلُ لَهُ: أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيْثَهُ. فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّوْنَ فِي اْلأَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ. قَالَ: فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيْهِ…
“Keluarlah pada hari itu seorang yang terbaik atau di antara orang terbaik. Dia berkata: ‘Aku bersaksi engkau adalah Dajjal yang telah disampaikan kepada kami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Dajjal berkata (kepada pengikutnya): ‘Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan kembali apakah kalian masih ragu kepadaku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’ Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya kembali….” (HR. Muslim no. 2938)
3. Menggergaji seseorang kemudian membangkitkannya kembali. (HR. Muslim, 2938/113)
4. Memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan.
Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ
“…Dia datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Merekapun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)
Adapun kaum yang tidak beriman dan tidak menerima dakwah Dajjal, tidak ada sedikit harta pun tersisa pada mereka.
5. Akan diikuti perbendaharaan harta.
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُوْلُ لَهَا: أَخْرِجِي كُنُوْزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوْزُهَا كَيَعَاسِيْبِ النَّحْلِ
“…Dia mendatangi reruntuhan dan berkata: ‘Keluarkanlah perbendaharaanmu.’ Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Dajjal seperti sekelompok lebah.” (HR. Muslim no. 2937)
6. Bersamanya air, sungai, dan gunung roti, api, dan air.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّهُ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ وَنَهْرٌ وَمَاءٌ وَجَبَلُ خُبْزٍ وَإِنَّ جَنَّتَهُ نَارٌ وَنَارَهُ جَنَّةٌ
“…Sesungguhnya bersama dia ada surga dan nerakanya, sungai dan air, serta gunung roti. Sesungguhnya surganya Dajjal adalah neraka dan nerakanya Dajjal adalah surga.” (HR. Ahmad. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Masihid Dajjal)
Dari ‘Uqbah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang Dajjal:
إِنَّ الدَّجَّالَ يَخْرُجُ وَإِنَّ مَعَهُ مَاءً وَنَارًا فَأَمَّا الَّذِي يَرَاهُ النَّاسُ مَاءً فَنَارٌ تُحْرِقُ وَأَمَّا الَّذِي يَرَاهُ النَّاسُ نَارًا فَمَاءٌ بَارِدٌ عَذْبٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِي يَرَاهُ نَارًا فَإِنَّهُ مَاءٌ عَذْبٌ طَيِّبٌ
“Sungguh Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa yang dilihat manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik.” (HR. Muslim no. 2935)
Jika seorang mukmin telah mengetahui dan beriman akan keluarnya Dajjal dengan membawa fitnah yang demikian dahsyat, hendaknya ia mengamalkan beberapa sebab untuk menjaga dirinya dari Dajjal dan fitnahnya. Di antara amalan tersebut:
1. Minta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari kejelekan fitnahnya, memperbanyak minta perlindungan darinya terutama setelah tasyahud akhir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُوْلُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Jika salah seorang kalian selesai dari tasyahud akhir mintalah perlindungan dari empat perkara: ‘Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah waktu hidup dan waktu mati, dan dari kejahatan fitnah Dajjal’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, akan terjaga dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim)
3. Menjauhinya, tidak mendatanginya kecuali seorang yang yakin tak akan terkena mudarat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ مِنْهُ فَإِنَّ الرَّجُلَ يَأْتِيْهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَلاَ يَزَالُ بِهِ لِمَا مَعَهُ مِنْ الشُّبَهِ حَتَّى يَتَّبِعَهُ
“Barangsiapa mendengar (keluarnya) Dajjal hendaknya menjauh darinya. Demi Allah, sungguh ada seorang yang mendatanginya merasa dirinya beriman tapi kemudian mengikuti Dajjal dikarenakan syubhat-syubhat yang dilontarkan Dajjal.” (HR. Ahmad)
4. Tinggal di Makkah dan Madinah
Karena keduanya adalah negeri yang aman tak bisa dimasuki Dajjal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِيْنَةَ لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ يَحْرُسُوْنَهَا
“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Dia tidak mendapati celah/ jalan masuk kecuali padanya ada malaikat yang berbaris menjaganya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)
Dan termasuk yang terjaga dari Dajjal juga adalah Masjidil Aqsha serta bukit Tursina (dalam riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban sebagaimana dalam Qishshatu Masihid Dajjal)
Dari nash-nash yang kita dapatkan tentang Dajjal, kita dapatkan kesimpulan:
1. Luasnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya, karena Dia telah membekali mereka dengan senjata yang bisa mematahkan hujjah dan fitnah Dajjal. Ini terwujud dengan penjelasan sifat-sifat yang menunjukkan kedustaannya, kaum mukmin diberi kemampuan untuk membaca apa yang tertulis di kening Dajjal yang menunjukkan kekufurannya. Juga Allah Subhanahu wa Ta’ala bimbing kita untuk menghafal sepuluh ayat pertama dalam surat Al-Kahfi sebagai tameng dari Dajjal.
2. Dajjal adalah sosok manusia yang telah sangat jelas sifat-sifatnya sebagai manusia. Ini membantah ucapan orang sesat dan ahlul bid’ah yang menyatakan Dajjal hanyalah sosok fiktif belaka atau hanyalah simbol dari tersebarnya kerusakan.
3. Dajjal mempunyai sifat dan fitnah-fitnah yang telah digambarkan dengan rinci: keluarnya di akhir jaman, muncul dari arah Syam, tinggal selama 40 hari, diberi kemampuan mematikan dan menghidupkan, membawa surga dan neraka, tertulis di antara dua matanya ك ف ر, dan sifat lainnya. Ini membantah ucapan yang menyatakan bahwa Dajjal adalah Sri Sathya Sai Baba dari India, atau kiasan dari kemajuan serta fitnah Eropa.
Wa akhiru da’wana anil hamdulillahi Rabbbil ‘alamin.
1 Dalam hal ini terdapat perbedaan riwayat, sebagian menyatakan yang kiri dan sebagaian menyatakan yang kanan. Sebagian ulama mengkompromikan riwayat-riwayat tersebut dengan mengatakan bahwa mata yang kanan terhapus dan tidak bercahaya, sedangkan pada mata yang kiri terdapat sepotong daging yang menonjol. (ed)