Minggu, 17 Februari 2013

kelahiran Nabi Muhammad

Muhammad saw. adalah putra dari Aminah binti Wahab dan Abdullah bin Abdul Mutholib (wafat sewaktu Nabi masih dalam kandungan). Ia dilahirkan di Mekah, tepatnya sekitar 200 meter dari Masjidil Haram, pada hari Senin menjelang.
"DAN KAMI tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. 34/Safca’: 28) Ayat ini membantah adanya anggapan bahwa Nabi Muhammad saw. hanya diutus untuk orang Arab saja. Sebab ajaran yang dibawanya adalah untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini.

Muhammad saw. adalah putra dari Aminah binti Wahab dan Abdullah bin Abdul Mutholib (wafat sewaktu Nabi masih dalam kandungan). Ia dilahirkan di Mekah, tepatnya sekitar 200 meter dari Masjidil Haram, pada hari Senin menjelang terbit fajar, 12 Robiul Awaltahun Gajah (20 April 571 M). Tempat kelahiran Nabi itu kini dijadikan perpustakaan "Maktabah Makkah Al-Mukarromah."

Penamaan tahun Gajah itu sendiri karena pada waktu itu bala tentara pimpinan Abroha, Gubernur Yaman menyerang Ka’bah dengan mengendarai gajah. Namun Abroha beserta pasukannya berhasil dihancur-lumatkan oleh pasukan burung ababil yang diperintahkan oleh Allah SWT menghujani mereka dengan batu-batu dari tanah yang terbakar (simaklah QS 105/Al-Fil: 1-5)

Sebagaimana anak-anak bangsawan lainnya pada masa itu, Muhammad disusukan pada wanita Badiyah (sebuah dusun di Padang Pasir) bernama Halimah Abi Dzubaidah As-Sa’diyah dari Bani Sa’ad Kabilah Hawazin. Di perkampungan Bani Sa’ad inilah ia dibesarkan sampai usia lima tahun. Setelah itu Muhammad diasuh sendiri oleh ibunya. Satu tahun kemudian, sewaktu Muhammad berumur enam tahun, Aminah meninggal dunia. Sejak itu Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Mutholib. Tidak lama kemudian kakeknya juga meninggal dunia, maka ia dibesarkan oleh pamannya, Abu Tholib.

Pada usia 12 tahun, Muhammad diajak pamannya berdagang ke negeri Syam. Sesampainya mereka di kota Bushro, ada seorang pendeta Kristen bernama Buhiro yang memperhatikan Muhammad dan terperanjat menyaksikan adanya tanda-tanda kenabian padanya sesuai benar dengan yang diceritakan dalam Injil. Karena itu Pendeta Buhiro menyarankan Abu Tholib agar segera membawa Muhammad pulang kembali. Sebab ia khawatir jika orang-orang Yahudi mengetahuinya, mereka akan mencelakakannya. Pendeta Buhiro juga berpesan supaya Abu Tholib memelihara dan menjaga keponakannya itu baik-baik, karena ia calon pemimpin umat.

Sejak masa kanak-anak, Muhammad saw telah menunjukkan, sifat-sifat seorang pemimpin. Ia melaksanakan pekerjaannya sebagai penggembala kambing dengan sebaik-baiknya. Berbagai catatan sejarah, termasuk yang ditulis oleh pakar-pakar Barat, mengakui bahwa Muhammad saw seorang figur yang sangat cerdas, dan memiliki daya ingat sangat kuat. Lebih dari itu ia seorang yang rendah hati, penuh kasih sayang kepada sesamanya, senantiasa menjauhi perbuatan keji dan kotor, jujur dalam setiap tindak-lakunya, serta lembut dan benar perkataannya. Pantaslah jika masyarakat memberinya gelar Al-Amin (artinya orang yang dapat dipercaya).

sahabat nabi muhammad

Sahabat adalah tokoh-tokoh Islam yang hidup sezaman dengan Nabi Muhammad Rosulullah saw, dan turut serta berjuang menegakkan Islam bersama beliau. Tentang kualitas keimanan dan ketakwaan mereka, Nabi saw. bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat Nabi saw.), kemudian orang-orang yang sesudah mereka (para Tabi’in), lalu orang-orang sesudah mereka lagi (Tabi’it Tabi’in). Setelah itu datanglah golongan-golongan yang kesaksian mereka mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului sumpahnya". (HR. Bukhori dan Muslim)

Selain keempat kholifah dalam bab sebelumnya, masih banyak Sahabat yang perlu dikenang karena perjuangannya yang gigih dalam menegakkan Islam.

DUA KELOMPOK SAHABAT

Sahabat Muhammad Rosulullah saw., digolongkan dalam dua kelompok.

1.  Kaum Muhajirin, ialah sahabat Nabi yang berasal dari Mekah dan berhijrah ke Madinah untuk menghindari kekejaman kaum kafir Quraisy. "Dan ingatlah (wahai para muhajirin) ketika kamu masih sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut or­ang-orang akan menculikmu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan memperkuat kamu dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur." (QS. 8/Al-Anfal: 26)


2. Kaum 
Anshor, ialah orang-orang Islam penduduk asli Madinah yang menyambut baik kehadiran para Muhajirin, kemudian saling bahu-membahu menegakkan Islam. "Dan orang-orang yang menyiapkan rumah sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka menyayangi orang-orang yang hijrah/pindah kepada mereka.dan di dalam dada mereka tidak ada suatu keinginanpun terhadap apa-apa yang telah diberikan (harta pampasan) kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang Muhajirin) atas (kepentingan) mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang terpelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan." (QS. 59/Al-Hasyr: 9)

Mukjizat Nabi Musa as.


"Dan sungguh, Musa telah datang kepadamu dengan bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu mengambil (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)-nya, dan kamu (menjadi) or­ang-orang zalim." (QS. 2/Al-Baqoroh: 92). "Dan sungguh Kami telah memberikan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata." (QS. 17/ Al-Isro101).Sembilan mukjizat Nabi Musa as. itu adalah: tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, topan, laut, dan gunung.

Berikut beberapa perwujudan dari mukjizat Nabi Musa as. Yang diungkapkan Al-Qur`an.
  1. Membuat dua belas mata air dengan memukulkan tongkatnya pada sebuah batu. Itu dilakukan oleh Nabi Musa pada waktu Bani Israil mengalami kesulitan air. Dan (ingatlah) Ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu." Maka memancarlah daripadanya dua belas mata air. Setiap suku mengetahui tempat minumnya (masing-masing) (QS. 2/Al-Baqoroh: 60). Maksudnya setiap suku dari dua belas suku Bani Israil sebagaimana yang tercantum dalam surat Al A`rof ayat 160.
  2. Tongkatnya menjelma menjadi ular. Ini ditunjukan Nabi Musa untuk menjawab tantangan Fira`un tentang bukti kebenaran kerosulannya, `Lalu (Musa) melemparkan tongkatnya, seketika tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya." (QS. 7/Al-A`rof: 107). "Lalu (Musa) melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap! (QS. 20/Thoha: 20)
  3. Tangan Nabi Musa as. bisa menjadi putih bercahaya. "Dan dia mengeluarkan tangannya (dari dalam bajunya), seketika tangannya itu menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihatnya` (QS. 7/Al-A`rof: 108)
  4. Membelah Laut Merah.Peristiwa itu terjadi ketika Nabi Musa as. bersama para pengikutnya menyelamatkan diri dan pengejaran Fira`un. Lalu Kami wahyukan kepada Musa, "Pukullah laut itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah laut itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar." (QS. 26/Asy-Syu`aro: 63)

mukjizat nabi muhammad saw membelah bulan


bulan1Mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita semua..
Assalamu’alaikum wr wb Terlampir adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan Allah (swt) dan kerasulan nabi Muhammad (saw). Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail. Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.” Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS Al Qomar 54:1-2) Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 . Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1) Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya.
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.
Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.” Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan? ” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.” Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!” Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, ‘Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”

Nabi muhammad

Muhammad bin Abdullāh (Arabمحمد بن عبد اللهTransliterasiMuḥammad;[1]diucapkan [mʊħɑmmæd] ( simak); (ca. 570/571 Mekkah[مَكَةَ ]/[ مَكَهْ ] – 8 Juni, 632Madinah),[5] adalah pembawa ajaran/agama Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi dan (Rasul) yang terakhir. Menurut sirah (biografi) yang tercatat tentang Muhammad, ia disebutkan lahir sekitar 20 April 570571, di Mekkah (Makkah) dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hijazh,Arab Saudi. Nabi Muhammad haram digambarkan dalam bentuk patung, kartun ataupun gambar ilustrasi.
Michael H. Hart dalam bukunya The 100 menilai Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam halspiritual maupun kemasyarakatan. Hart mencatat bahwa Muhammad mampu mengelola bangsa yang awalnya egoistis, barbar, terbelakang dan terpecah belah oleh sentimen kesukuan, menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan dan kemiliteran dan bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia

Sepuluh Tanda Kiamat


Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Akan terjadi fitnah di saat orang yang duduk lebih baik (selamat) daripada orang yang berdiri. Dan orang yang berdiri, lebih baik (selamat) dari orang yang berjalan. Sedangkan orang yang berjalan, lebih selamat dari orang yang berlari. Dan siapa yang mengintainya akan disambar (ditangkap) olehnya, maka siapa yang mendapatkan tempat berlindung daripadanya, maka hendaklah berlindung di tempat itu.” (HR. Bukhari-Muslim).

Saat dunia tak ada lagi tempat bernaung. Saat tiap sudut sirna sudah sebagai tempat berlabuh. Dan tiap insan tak tahu harus kemana berteduh. Itulah hari akhir. Hari Allah, dan hari di mana Allah membalas semua perbuatan-perbuatan kita selama di dunia. Baik amal terpuji, maupun amal tercela. Baik orang miskin, pun orang kaya.
 
Tak ada lagi kesenjangan sosial di hari itu, sebab semua manusia disibukkan bukan oleh hartanya—namun oleh amalan-amalannya. Sejak saat itulah manusia dibalas sesuai apa yang ia perbuat, amalan-amalan dengan nilai pahala dan dosa yang kecil maupun besar.

Sebelum memasuki Kiamat Kubra, manusia dihadapkan oleh tanda-tanda kiamat. Tanda-tanda kiamat pun variatif. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda, yakni: Pertama, asap. Kedua, Dajjal. Tiga, binatang melata di bumi. Empat, terbitnya matahari sebelah barat. Lima, turunnya Nabi Isa AS. Enam, keluarnya Yakjuj dan Makjuj. Tujuh, gerhana di timur. Delapan, gerhana di barat. Sembilan, gerhana di jazirah Arab dan terakhir, keluarnya api dari Kota Yaman dan menghalau manusia ke tempat penggiringan mereka." 
Pertama, Dajjal. Maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam AS sampai hari kiamat. Dajjal dapat membuat apa saja perkara-perkara yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan 'kafir'. 

Tanda kedua, asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selesma, sementara orang kafir keadaannya seperti orang mabuk. Asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka. 

Tanda ketiga, yakni keluarnya binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ardh ini akan keluar di Kota Makkah dekat gunung Shafa. Ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ardh ini akan membawa tongkat Nabi Musa AS dan cincin Nabi Sulaiman AS. Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orangitu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'. 
Tanda keempat, yaitu turunnya Nabi Isa AS di negeri Syam di menara putih. Beliau akan membunuh Dajjal. Kemudian Nabi Isa AS akan menjalankan syariat Nabi Muhammad SAW. 

Yakjuj dan Makjuj juga akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangun oleh Iskandar Zulqarnain. 

Sejalan dengan tanda-tanda tersebut, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits lain, "Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq." 

Allah SWT berfirman, “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan Hari Kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Hari Kiamat sudah datang?” (QS. Muhammad: 18).

Allah telah memberikan kunci rahasia pada kita, bahwa kiamat akan datang tiba-tiba, tanpa kompromi, dan tiadalah yang mengetahui kapan kiamat itu terjadi, sekalipun Jibril yang senantiasa setia pada Allah. Oleh karenanya, karena kiamat itu tiba-tiba, maka Allah mempersilakan kita untuk memperbaiki amal ibadah. Wallahua’lam bishshawwab.

Macam-macam Shalat Sunnah – Shalat Sunnah Berkaitan dengan Keperluan Tertentu


Macam-macam shalat sunnah yang berkaitan dengan keperluan tertentu, di antaranya sebagai berikut.
  1.  Shalat Sunnah Hajat
Sedangkan hukum mengerjakannya adalah sunnat Mu’akkad, yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya. Sebagaimana yang telah diterangkan didalam firman Allah SWT yang artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada ALLAH) dengansabar dan sholat, karena sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar(QS. Al Baqarah : 153).

 Dan juga firman – Nya dalam surat Yusuf ayat 87 yang artinya :
“Dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, karena sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang kafir”

Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Abi Auf r.a juga diterangkan, bahwa Rasull SAW telah bersabda yang artinya :
“Barang siapa yang mempunyai hajat (kebutuhan) kepada Allah atau kepada salah seorang dari anak Adam, hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat, kemudian hendaklah ia mengucapkan pujian kepada Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi SAW, dan kemudian hendaklah berdoa.

Shalat ini dilakukan dengan harapan agar permohonan hajat/kebutuhannya dikabulkan Allah swt. Pelaksanaan shalat hajat boleh dilakukan kapan saja asal tidak pada waktu terlarang. misalnya setelah shalat Ashar atau setelah shalat Shubuh.Shalat hajat dilaksanakan dengan Munfarid (tidak berjamaah) minimal dua rokaat dan maksimal dua belas rakaat. Jika dilaksanakan pada malam hari maka setiap dua rakaat sekali salam dan jika dilaksanakan pada siang hari maka boleh empat rakaat dengan sekali salam dan seterusnya. Sabda Nabi saw: “Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat” ( HR.Ahmad ).
Cara sholat hajat :
• > Niat shalat Hajat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram
• > “Ushalli Sunnatan Hajati  raka’atin mustaqbilal kiblati ada’an lillahi ta’ala” (Saya berniat melakukan shalat Sunaah Hajat dua rakaat dengan menghadap kiblat  semata-mata karena Allah SWT)
• > Membaca doa Iftitah
• > Membaca surat al Fatihah
• > Membaca salah satu surat didalam al quran.Afadhalnya, rokaat pertama membaca surat al Ikhlas dan rakaat kedua membaca ayat kursi (surat al Baqarah:255).
• > Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali
• > I’tidal sambil membaca bacaannya
• > Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih tiga kali
• > Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya.
• > Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali.
> Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.Jika dilaksakan empat rakaat dengan satu salam maka setelah dua rakaat langsung berdiri tanpa memakai Tasyahhud awal, kemudian lanjutkan rokaat ke tiga dan ke empat, lalu Tasyhhud akhir setelah selesai membaca salam dua kali.
> Setelah selesai shalat Hajat bacalah zikir yang mudah dan berdoa sampaikan hajat yang kita inginkan kemudian mohon petunjuk kepada Allah agar tecapai segala hajatnya.
Bacalah Doa sholat hajat

ARTINYA: Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha suci Allah Tuhan Pemelihara Arsy yang Agung, segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. KepadaMu aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmatMu dan sesuatu yang mendatangkan keampunanMu, serta terpeliharanya dosa-dosa, memperoleh kebaikan pada tiap-tiap dosa, janganlah Engkau tinggalkan dosa pada diriku, melainkan Engkau ampuni, dan kesusahan, melainkan Engkau beri jalan keluarnya, dan tidak pula suatu hajat yang mendapat kerelaanMu, melainkan Engkau kabulkan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  1.  Shalat Istikharah
Shalat ini berfungsi untuk membebaskan diri dari kebingungan dalam menentukan pilihan dalam suatu masalah. Pilihan terbaik diserahkan dan dipercayakan kepada Allah swt. Orang yang melakukan shalat ini hendaknya memasrahkan diri kepada Allah agar apa yang dipilih menjadi pilihan terbaik. Jumlah rakaat shalat ini minimal dua rakaat.
  1.  Shalat Tobat
Shalat ini bertujuan untuk memohon ampunan kepada Allah swt atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan. Jumlah shalat tobat minimal dua rakaat.

  1. Shalat Istisqa
Shalat ini bertujuan agar Allah swt menurunkan hujan pada saat negeri dilanda kemarau panjang yang menyebabkan sumber mata air mengering. Shalat ini dilakukan di lapangan secara berjamaah. Jumlahnya sebanyak dua rakaat. Selesai shalat, imam khutbah dan berdoa menghadap kiblat.

Macam-macam Shalat Sunnah – Shalat Sunnah Berkaitan dengan Peristiwa Tertentu


Macam-macam shalat sunnah berikut dilakukan jika Anda mengalami peristiwa tertentu, misalnya:
  1.  Shalat Tahiyatul Masjid
Shalat ini dilakukan pada saat memasuki masjid dan sebelum duduk. Jumlahnya dua rakaat.
  1. Shalat Setelah Berwudhu
Setelah berwudhu, boleh melaksanakan shalat sunnah ini. Shalat sunnah ini dilakukan sebelum melakukan shalat sunnah yang lain. Jumlahnya dua rakaat. Seperti halnya sholat sunnah yang lain, pada rakaat pertama membaca surat Al fatihah dan dilanjutkan dengan surat yang lain (yang dihafal), begitu juga pada rakaat yang kedua.
  1.  Shalat Dua Gerhana
Shalat dua gerhana artinya shalat sunnah yang dilakukan pada saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Shalat ini dilakukan secara berjamaah saat gerhana sedang terjadi.
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat boleh dilakukan satu kali ruku, dua, tiga, empat, atau lima kali ruku. Adapun sujudnya seperti biasa.
Jika pada rakaat shalat gerhana dilakukan lebih dari satu kali ruku, setiap bangkit dari ruku kembali membaca surat Al-Fatihah dan surat lain. Begitu pada ruku-ruku selanjutnya sampai ruku yang terakhir.

Macam-macam Shalat Sunnah – Shalat Sunnah Berkaitan dengan Hari Raya


Macam-macam shalat sunnah yang berkaitan dengan hari raya adalah shalat sunnah idul fitri dan idul adha.
  1. Shalat sunnah idul fitri
Sholat idul Fitri dilaksanakan pada pagi hari tanggal 1 Syawal, Jumlahnya dua rakaat. Pada rakaat pertama, dilakukan takbir sebanyak tujuh kali setelah takbiratul ihram dan pada rakaat kedua setelah bangkit dari sujud dilakukan takbir sebanyak lima kali. Setelah shalat, dilanjutkan dengan khutbah. Pelaksanaan kedua shalat ini boleh di mesjid atau tanah lapang.
  1. Shalat sunnah idul adha
Sholat idul Adha dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijah, Jumlahnya dua rakaat. Pada rakaat pertama, dilakukan takbir sebanyak tujuh kali setelah takbiratul ihram dan pada rakaat kedua setelah bangkit dari sujud dilakukan takbir sebanyak lima kali. Setelah shalat, dilanjutkan dengan khutbah. Pelaksanaan kedua shalat ini boleh di mesjid atau tanah lapang.

Macam-macam Shalat Sunnah – Shalat Sunnah Berkaitan dengan Waktu


Shalat sunnah ini berkaitan dengan waktu pelaksanaannya. Macam-macam shalat sunnah tersebut adalah sebagai berikut.
  1.  Shalat Dhuha
Shalat ini dilakukan pada waktu dhuha, yaitu pada saat matahari terbit sekitar pukul 7.00 pagi sampai pukul 11.00 siang. Jumlah rakaat shalat dhuha minimal dua rakaat. Rasulullah pernah mencotohkan shalat dhuha sampai delapan rakaat.
  1. Shalat Tahajud
Shalat ini dilakukan pada waktu malam selepas isya sampai datangnya waktu sebelum shubuh. Rasulullah biasa melakukan shalat tahajud sebanyak sebelas rakaat. Delapan rakaat shalat tahajud dan tiga rakaat witir.
  1. Shalat Tarawih
Shalat tarawih dilakukan pada malam hari selepas isya sampai datangnya waktu sebelum shubuh. Shalat tarawih hanya ada pada bulan Ramadhan. Jumlah rakaat shalat tarawih disesuaikan dengan kemampuan, namun yang biasa kita laksanakan ada yang 11 rokaat ( 8 rokaat sholat tarawih dan 3 rokaat sholat witir) dan juga ada yang sampai 23 rokaat ( 20 rokaat sholat tarawih dan 3 rokaat untuk sholat  witir)

  1. Shalat Witir
Shalat witir biasanya dikerjakan pada malam hari dan jumlah rakaatnya harus ganjil. Waktu pelaksanaannya selepas isya sampai datang waktu sebelum datang waktu shubuh.

Macam-macam shalat sunah


  1. Macam-macam Shalat Sunnah Muakkad                                                                                                Adapun yang termasuk dalam sholat sunnah muakad adalah :
Ø  Shalat qabliah (sebelum) zhuhur,Shalat ini dilakukan sebelum shalat zhuhur dimulai. Jumlah rakaatnya boleh dua atau empat rakaat.
Ø  Shalat ba’diah (sesudah) zhuhur,Shalat ini dilakukan setelah shalat zhuhur. Jumlah rakaatnya boleh dua atau empat rakaat.
Ø  Shalat ba’diah (sesudah) maghrib, Shalat ini dilakukan setelah shalat maghrib. Jumlah rakaatnya sebanyak dua rakaat.
Ø  Shalat ba’diah (sesudah) isya’ Shalat ini dilakukan setelah shalat isya. Jumlah rakaatnya boleh dua atau empat rakaat.
Ø  Shalat qabliah (sebelum) shubuh,  Shalat ini dilakukan sebelum shalat shubuh. Jumlah rakaatnya sebanyak dua rakaat.
Ø  Shalat ba’diah (sesudah) jumat,  Shalat ini dilakukan setelah shalat jumat. Jumlah rakaatnya boleh dua atau empat rakaat.
  1. Macam-macam Shalat Sunnah Ghairu Muakkad                                                                           Adapun yang termasuk Sholat sunnah ghoiru muakad adalah :
Ø  Shalat qabliah (sebelum) ashar,  Shalat ini dilakukan sebelum shalat ashar. Jumlah rakaatnya dua atau empat rakaat.
Ø  Shalat qabliah (sebelum) maghrib, Shalat ini dilakukan sebelum shalat maghrib dan jumlahnya dua rakaat.
Ø  Shalat qabliah (sebelum) isya, Shalat ini dilakukan sebelum shalat isya. Jumlahnya dua, empat, atau enam rakaat.

Rukun dan Cara-cara Shalat Jenazah


Shalat jenazah berbeda dengan shalat fardhu/sunnah, shalat jenazah tidak dengan adzan/iqamat, ruku', sujud, i'tidal dan tahiyyat. Shalat jenazah dilakukan hanya dengan empat takbir dan dua salam dilakukan dalam keadaan berdiri.

Cara-cara shalat jenazah :
     
        a.  Niat
Shalat jenazah sama seperti shalat fardhu/sunnah harus diawali dengan niat, tidak sah shalat seseorang jika tidak diawali dengan niat. dan niatnya adalah semata-mata hanya untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.

Niat untuk jenazah laki-laki :
"Ushalli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati lillaahi ta'aalaa"
Artinya : Saya niat shalat atas mayyit (laki-laki) ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah SWT.

Niat untuk jenazah perempuan :  
"Ushalli 'alaa haadzihil maytati arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati lillaahi ta'aalaa" 
Artinya : Saya niat shalat atas mayyit (perempuan) ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah SWT.

        b.  Takbiratul ihram (Allaahu Akbar) / Takbir pertama
Setelah takbiratul ihram (Allahu Akbar) / takbir pertama diteruskan membaca Surat Al-Fatihah sampai dengan selesai.


        C.  Takbiratul ihram (Allaahu Akbar) / Takbir kedua
Setelah takbiratul ihram (Allahu Akbar) / takbir kedua diteruskan dengan membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW.:

"Allahumma shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa ali muhammad"
Artinya : "Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW., beserta keluarganya".

Pembacaan Shalawat lebih sempurnanya sebagai berikut : 


"Allahumma shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa ali muhammad. kamaa shallaita 'alaa ibraahiim, wa 'alaa ali ibraahiim. wabaarik 'alaa muhammad, wa 'alaa ali muhammad. kamaa baarakta 'alaa ibraahiim, wa 'alaa ali ibraahiim. Fil 'alaamiina innaka hamiidummajiid"
Artinya : "Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW., beserta keluarganya. Sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada kepada Nabi Ibrahim AS., dan keluarganya. dan limpahkanlah berkat atas Nabi Muhammad SAW., besrta keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkat atas Nabi Ibrahim AS., dan keluarganya. di seluruh alam semeta Engkaulah yang Maha Terpuji dan Maha Mulia".


       D.  Takbiratul ihram (Allaahu Akbar) / Takbir ketiga

Setelah takbiratul ihram (Allahu Akbar) / takbir ketiga diteruskan membaca Do'a :

 "Allaahummaghfir lahu (haa) warhamhu (haa) wa'aafihii (haa) wa'fu 'anhu (haa)".

Artinya : " Ya Allah, ampunilah dia, kasianilah dia sejahterakanlah dia dan ampunilah segala dosa dan kesalahannya".

Pembacaan Do'a lebih sempurnanya sebagai berikut :

"Allaahummaghfir lahu (haa) warhamhu (haa) wa'aafihii (haa) wa'fu 'anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wa wassi' madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil maa-i wats tsalji wal baradi wa naqqihi (haa) minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danasi wa abdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa qihi (haa) fitnatal qabri wa 'adzaaban naar".

Artinya : "Ya Allah, ampunilah dia, kasianilah dia, sejahterakanlah dia dan ampunilah segala dosa dan kesalahannya, hormatilah/mulyakanlah kedatangannya, luaskanlah tempat tinggalnya dan bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih bersih dari segala kotoran, gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari yang terdahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik dari pada ahli keluarga yang terdahulu dan peliharalah (hindarkanlah) ia dari siksa kubur dan azab neraka".
 
Pembacaan Do'a jika jenazah masih anak-anak sebagai berikut : 

"Allaahummaj'alhu farathan li abawaihi wa salafan wa dzukhran wa'izhatan wa'tibaaran wa syafii'an wa tsaqqil bihii mawaaziinahumaa wafrighis shabra 'alaa quluubihimaa walaa taftinhumaa ba'dahu walaa tahrimnaa ajrahu".

Artinya : "Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya, dan sebagai titipan kebajikan yang didahulukan, dan pengajaran ibarat serta syafa'at abgi orang tuanya. Beratkanlah timbangan ibu bapaknya karenanya, berilah kesabaran dalam hati mereka. dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya dan janganlah Engkau menghalangi pahala kepada kedua orang tuanya".

Keterangan :
  • Lafadz/bacaan hu contoh Allaahummaghfir lahu jika jenazahnya laki-laki
  • jika jenazahnya perempuan lafadz/bacaannya ha contoh Allaahummaghfir lahaa.
  • Ejaan farathan dibaca farodondzukhran dibaca zuhronwa'tibaaran dibaca wa'tibaaron,shabra dibaca sobro.
        E.  Takbiratul ihram (Allaahu Akbar) / Takbir keempat

Setelah takbiratul ihram (Allahu Akbar) / takbir keempat diteruskan membaca Do'a :

" Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu (haa) walaa taftinaa ba'dahu (haa) waghfir lanaa wa lahu (haa)".

Pembacaan Do'a lebih sempurnanya sebagai berikut :

" Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu (haa) walaa taftinaa ba'dahu (haa) waghfir lanaa wa lahu (haa) wa li-ikhwaaninal ladziina sabaquunaa bil iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillal lil-ladziina aamanuu rabbanaa innaka rauufur rahiim".

Artinya : " Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, ampunilah kami dan dia serta bagi saudara-saudara kami yang mendahului kami dengan iman, janganlah Engkau menjadikan gelisah dalam hati terhadap orang-orang yang beriman, Ya Allah ya tuhan kami, sesungguhnya engkau Maha Pengampun juga Maha Penyayang".

       F.  Mengucapkan Salam

Terakhir mengucapkan slam sambil menengokkan muka kekanan dan kekiri dengan bacaan :

"Assalaamu 'alaikum wa rahmatul laahi wa barakaatuh"

Artinya : "Keselamatan, Rahmat dan Berkat Allah SWT., semoga tetap pada kamu sekalian".

syarat shalat jenazah


  • Shalat jenazah sama halnya dengan shalat Fardhu/Sunnah yaitu dalam hal diwajibkan menutupi aurat, suci dari hadats besar/kecil, suci badan, suci pakaian dan tempatnya dan harus menghadap kiblat.
  • Jenazah harus sudah dimandikan/disucikan dan dikafankan, jenazah diletakan sebelah kiblat/didepan orang yang menshalatkan, kecuali kalaushalat dilakukan di kubur/shalat ghaib.

hukum shalat jenazah

Shalat Jenazah termasuk dari macam-macam shalat-shalat sunnah, shalat jenazah dilakukan umat islam jika ada seseorang (muslim) lainnya yang meninggal dunia. Hukum Shalat Jenazah adalah "Fardhu Kifayah" artinya jika tidak ada yang menshalati jenazah yang masih hidup semuanya berdosa

shalat jenazah


Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un ("Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah SWT. jualah kami kembali"). 

Lafadz/Bacaan tersebut sebaiknya diucapkan seorang muslim yang apabila tertimpa musibah atau menerima kabar duka cita seseorang (muslim). Umat Islam mempercayai bahwa Allah SWT. adalah Esa yang Maha memberi dan Maha mengambil, oleh karenanya, kita sebagai seorang muslim harus berserah diri dan bersyukur kepada Allah SWT. atas segala apa yang kita terima.
Saya menulis tentang Hukum, Syarat, Rukun dan Cara Melaksanakan Shalat Jenazah karena terinspirasi dari begitu seringnya saya mendengar kabar duka cita ditempat saya tinggal. dan seorang muslim yang masih hidup mempunyai kewajiban untuk membantu keluarga duka dalam hal pengurusan jenazah (mensucikan, mengkafankan, menshalatkan dan sampai proses penguburan jenazah selesai), lebih afdhalnya jika yang meninggal ayah/ibu kita, sebagai seorang anak kita harus mengerti dan pandai untuk pengurusan jenazah orang tua kita. 

Rasullah SWA., Bersabda : 
     " Barang siapa yang menghadiri/melayat jenazah sampai jenazah itu selesai di Shalati, maka ia mendapatkan satu qirath. dan barang siapa yang menghadirinya sampai jenazah itu selesai di makamkan, maka ia mendapatkan dua qirath" (Hr. Abu Hurairah).

Oleh karenanya saya ingin berbagi ilmu tentang Hukum, Syarat, Rukun dan Cara Melaksanakan Shalat Jenazah yang saya dapat dari pengajian-pengajian dan hasil tanya jawab dengan ustadz/guru ngaji. 

Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat

1. Salat itu bisa batal dengan ucapan lain selain bacaan salat, walaupun dengan dua huruf (misalnya: betul, saya, dan sebagainya) atau satu huruf yang memberi arti, (misalnya: ya!), kecuali karena lupa dan ucapannya sedikit, tidak lebih dari enam patah kata.
Dengan pekerjaan yang banyak serta terus-menerus, misalnya: tiga gerakan (tiga kali menggaruk atau tiga kali melangkah).
Dengan sekali gerakan yang berlebih-lebihan (meloncat atau menggerakkan seluruh badan tanpa sebab (udzur) syara’.
Contoh tiga gerakan yang sering dikerjakan orang, misalnya menggerakkan kepala dan kedua tangan, mengusap telinga, lalu dahi sambil menggerakkan kepala. Kecuali menyapu telinga terus ke hidung misalnya, kemudian sesudah agak lama terselang baru bergerak lagi, maka tidak batal salatnya. Berarti hanya dua kali gerakan yang terus-menerus.
2. Dengan menambah rukun fi’ly (pekerjaan dengan sengaja, misalnya: rukuk dua kali atau salat asar lima rakaat bukan karena lupa dan sebagainya).
Dengan sekali gerakan karena bermain-main.
Dengan makan atau minum, kecuali karena lupa dan yang ditelannya sedikit.

Rukun salat itu ada 17 macam

1. Niat mengerjakan salat di dalam hati, sambil menentukan sebabnya, (misalnya: Istisqa, Tahiyatul masjid, dan sebagainya), dan menentukan waktunya, (misalnya: lohor, asar, dan berniat fardhu dalam salat fardhu. (Lengkapnya, misal: Saya niat salat fardhu asar empat rakaat …).
2. Takbiratul ihram. Membaca dengan suara yang terdengar oleh dirinya sendiri sebagaimana rukun qauli lainnyaryaitu Allahu Akbar yang menjadi rukun salat yang kedua.
3. Berdiri dalam salat fardhu bagi orang yang mampu berdiri. (Bagi salat sunat dan yang tidak mampu berdiri boleh sambil duduk).
4. Membaca surat Fatihaah berikut bismillah, semua tasydidnya, terus-menerus, tertib, memperhatikan makhraj huruf-hurufnya dan tidak salah baca yang dapat mengubah makna, (misalnya: an’amta dibaca an ‘amtu atau an’amti dan selagainya). Salah baca yang tidak mengubah makna hukumnya haram; tetapi tidak membatalkan (Alhamdu dibaca Alhamda, Lillaahi dibaca Lillaahu dan sebagainya).
5. Rukuk, yaitu membungkuk dan kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lututnya. Dan disunatkan punggungnya lurus, rata.
6. Tuma’ninah ketika rukuk, yakni diam sebentar seukuran membaca: Subhaanal-laah.
7. I’tidal, yaitu berdiri tegak (sebagaimana sebelumnya).
8. Tumaninah ketika I’tidal.
9. Sujud dua kali, yaitu dengan meletakkan dahinya di atas tempat salat serta dibuka, diberatkan seberat kepala sambil bersungkur, meletakkan sedikit lututnya, kedua telapak tangannya dan semua ujung jari kakinya.
10. Tumaninah ketika sujud.
11. Duduk di antara dua kali sujud.
12. Tumaninah ketika duduk.
13. Duduk untuk membaca tasyahud akhir dan yang sesudahnya.
14. Membaca tasyahud akhir, yang berarti semua penghormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan                 bagi Allah. Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya bagimu wahai Nabi. Keselamatan bagi kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
15. Membaca salawat atas Nabi Muhammad saw. minimal dengan mengucapkan, ‘Ya Allah! Rahmatilah Nabi Muhammad’.
16. Membaca salam, minimal dengan mengucapkan, “As s allaamu’alaikum.’
17. Tertib, berurutan seperti tersebut di atas. Kalau seseorang sengaja meninggalkan ketertiban, misalnya bersujud sebelum rukuk, maka batal salatnya. Kalau
terlupa bersujud sebelum rukuk lalu ingat, maka wajib mengulangrnya, kecuali kalau ia ingat ketika mengerjakan pekerjaan yang sama misalnya rukuk lagi pada rakaat selanjutnya, atau sesudah rukuk yang sama, maka sempurnakanlah rakaatnya dengan rukuk itu dan sia-sialah pekerjaan yang terlupakan itu. (Singkatnya, rakaatnya harus ditambah sesuai dengan
ketentuan).

Kamis, 14 Februari 2013

Batas Waktu Shalat Fardlu

1. Shalat Dzuhur
Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang
2. Shalat Ashar
Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00 sore
3. Shalat Magrib
Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira – kira pukul 18.00 – 19.00 sore
4. Shalat Is’ya
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam
5. Shlat Shubuh
Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi

Dalil – Dalil Tentang Kewajiban Shalat

Al-Baqarah, 43
وَاَقِيْمُوْ الصَّلَىةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَوَارْكَعُوْامَعَ الرَّاكِعِيْنَ
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang – orang yang ruku
Al-Baqarah 110
وَاَقِيْمُوْ الصَّلَوْةَ وَآتُوْالزَّكَوةَ وَمَاتُقَدِّمُوْا لاَِنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدُاللهِط اِنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan
Al –Ankabut : 45
وَاَقِيْمِ الصَّلَوةَ اِنَّ الصَّلَوةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ
Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.
An-Nuur: 56
وَاَقِيْمُوْ الصَّلاَةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَ وَاَطِيْعُوْ االرَّسُوْلَ لَعَلَكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat
Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan “dirikanlah”.
Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat